Hujan

25 2 0
                                    


"Hujan punya alasan kenapa ia jatuh, tapi aku tidak punya alasan mengapa hatiku jatuh kepadamu"

Seorang gadis yang sedang tertidur pulas itu seolah tidak terganggu oleh suara Deras nya air hujan yang sedikit masuk ke dalam jendela kamar bernuansa monokrom miliknya.
Ditengah hujan dan Petir yang terus bergemuruh disertai kilatan berwarna putih itu ada aroma masakan lezat yang mengganggu indra penciuman gadis tersebut.

Ia terbangun dan beranjak dari tempat tidurnya. Dengan langkah yang sedikit lemas ia menuruni anak tangga rumah nya satu persatu.

"Daddy?" panggil nya pelan.

Ia melihat seseorang yang sedang berada di depan kompor dengan tangan yang menumis di atas wajan.

Tanpa ragu ia menghapiri Lelaki tersebut.
"Daddy kenapa ga bilang kalo pulang hari ini?" Ucap Karamel memeluk tubuh Kaivan dari belakang.

"Tau gitu amel masakin makanan enak buat daddy" ucap nya lagi.

"Emang bisa masak?" Tanya kaivan yang menatap gadis nya itu.

"Bisa lah! daddy aja yang ga nge bolehin amel masak, Cuman karna takut dapur nya jadi kotor. Wuuu lebayyy" ujar Karamel dengan muka kesal nya.

"Bukan lebay. Daddy gak mau kamu kenapa-kenapa" jelas Kaivan.

"wuuu alesan"

"Can i kiss you?" Ucap Kaivan menatap lekat gadis di depan nya.

"Kiss?"

"Disini boleh?" ucap Kaivan yang menunjuk bibir milik Karamel.

"Sure"

Tanpa aba-aba Kaivan mendekap bibir Karamel dan mulai mencium bibir milik Karamel dengan lembut. Tubuh Karamel menegang. Lalu beberapa saat kemudian ia membalas ciuman kaivan dan merangkulkan lengan nya ke leher kaivan.
Kaivan memeluk pinggang karamel. Ia menggigit pelan bibir bawah Karamel lalu melepas ciuman nya dan mendekatkan wajahnya ke samping telinga Milik Karamel.
"Daddy love you" bisik Kaivan pelan.

***
Setelah selesai makan,mereka berdua beralih berbincang di dalam kamar milik Kaivan.

"Daddy kangen banget sama kamu. Pengen cium yang banyak" celetuk Kaivan yang merangkulkan lengan nya ke pundak Karamel.

"Lebih dari cium juga gapapa hehehe" ujar Karamel asal.

"Kamu masih kecil."

"Ihh Amel udah gede tauu. Udah 19 tahun!! Udah mau lulus, Berarti udah boleh dong."
Jawab Karamel tidak mau kalah.

"Daddy waktu itu kan bilang. Kalo umur Amel udah diatas 18 Tahun boleh lebih dari cium" tambah Karamel antusias yang hanya dibalas dengan senyuman oleh Kaivan.

"Lebih dari cium gimana maksudnya?" Tanya Kaivan sengaja menggoda gadisnya itu.

"Yayaya.. gitu lah pokonya" jawab Karamel yang langsung melahap permen Yupi nya.

"Eumm.. daddy tau ga? Amel kalo lagi dengerin lagu A Thousand Years. Sering bayangin kalo Amel lagi pakai gaun putih,terus daddy pakai jas Hitam gitu. Kita saling mengikat janji di depan tuhan, Disitu rasanya bahagia banget... liat daddy jadi punya Karamel sepenuhnya,dan selama lamanya." Ujar Karamel yg mengeratkan pelukan nya.

KaramelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang