Prolog

1.4K 113 15
                                    

Sudah biasa bagi Anne menghabiskan waktu sendirian di sekolah, sekarang adalah masa penghujung dirinya duduk di bangku SMA. Sama sekali tidak ada niat membuat kesan atau menambah teman, hidupnya yang memang sudah datar sejak awal dia biarkan begitu hingga hari ini. Gadis itu memperbaiki letak kaca matanya setelah itu kembali fokus mengerjakan sesuatu pada catatannya, tidak ada waktu untuk memikirkan soal kesepian, sekarang Anne sudah sangat memahami dirinya sendiri.

Anne masih fokus dengan catatannya saat seseorang tiba-tiba saja mendudukkan dirinya di sebelah Anne.

"Hari ini! Hari yang kau tunggu!"

Anne menoleh, sesosok itu adalah Arsen, seorang cowok yang entah bagaimana sampai hari ini mengingat hari ulang tahun Anne, padahal Anne sendiri lupa kalau dia sedang ulang tahun. Cowok itu dengan gitar yang ada di pelukannya menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun dari Jamrud.

Anne perlahan menipiskan bibirnya, memang guru sedang tidak masuk dan kelas sedang free.

Atensi seluruh murid yang ada di kelas itu langsung tertuju pada mereka berdua, sampai akhirnya beberapa murid ikut bernyanyi, Anne yang sebenarnya tidak punya teman, hari ini akhirnya merasakan ulang tahunnya dirayakan semua orang sekelas.

Arsen memberikan senyum terbaiknya, selama ini dia selalu mengucapkan selamat ulang tahun untuk Anne, tapi baru kali ini sambil membawa gitar dan menyanyi. Bagaimana tidak jatuh hati, jika dia adalah satu-satunya orang yang selalu mengingat momen-momen sederhana dalam kehidupan Anne?

Anne tersenyum, dia merasa menjadi ratu dan jujur saja tidak kuasa untuk tidak jatuh hati pada sosok yang kini semakin menikmati lagunya.

"Selamat ulang tahun Anne." Arsen mengucapkan itu dengan senyum yang terkembang di bibirnya.

Anne menunduk, memang tidak ada kado atau mawar spesial dari Arsen, tapi ucapan dari cowok itu saja sudah cukup.

Arsen mengeluarkan kamera polaroidnya kemudian mengambil gambar mereka berdua, mereka menyimpan masing-masing dua foto. Anne sangat senang karena memang dia sudah jatuh hati dengan Arsen.

"Makasih Sen," ucap Anne. Mereka tidak selalu dekat dan Anne memang selalu canggung berhadapan dengan Arsen.

Arsen menarik pipi Anne. "Gue lanjut main bola dulu."

Selepas kepergian Arsen keluar dari kelas, Anne memegang pipinya sendiri, ah perasaan macam apa ini?

***

Haiiiii!

Selamat datang di lapak baru. Lapaknya Anne dan Arsen.

Jangan lupa dukungannya ya!

Jadi gimana?

Jangan lupa bahagia!

Kisah yang Belum SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang