langit cinta

cinta nangis

"Iya,jadi gue mutusin buat lanjut kuliah dan wisuda disana.selesaikan?"ucap langit enteng.

Cinta masih mengerutkan keningnya bahkan kali ini ditambah ternganga.entah kenapa,cinta merasa sedih saat mengetahui bahwa langit akan pergi jauh.

Melihat tak ada respon dari cinta,langit melambai lambaikan tangannya didepan wajah cinta hingga terakhir ia meniup wajah cinta dengan kencang.

"Kenapa?"tanya langit sambil terkekeh.

Cinta menyerah,kali ini dia harus mengakui bahwa dia memiliki rasa pada langit.namun,bagaimana dengan revan?

Ia juga masih ada sedikit rasa untuknya.setitik air matapun keluar begitu saja tanpa permisi hingga membuat sang pemilik menunduk untuk menyembunyikannya.tapi nihil.

"Cin,lo kenapa?"tanya langit mulai khawatir.

"Lo gak usah sedih,lagipula kita masih bisa kontekkan di whatsapp atau instagram bukan?"ucapnya menenangkan.

"Ta-tapi..."cinta tak tahan.ia tak bisa membayangkan bagaimana nasibnya jika tak ada sahabat baiknya itu.

Ia semakin deras mengeluarkan air matanya hingga membuat seseorang yang disampingnya itu menatapnya tak tega.

"Lang,aku mau ngomong sesuatu ke kamu"ucapnya yang langsung memberanikan diri untuk menatap langit dengan air mata yang semakin tak betah didalam matanya.

Langit merasa terpukul melihatnya.ia mengakui pada dirinya sendiri bahwa kali ini,ia memang sangat mencintai gadis berhijab itu.

Tapi bagaimana nasib gisyella yang notabenya adalah pacar langit?.

Sebenarnya ada sesuatu lain yang membuat langit memutuskan untuk tinggal di mesir bersama mamahnya.tapi entah apa itu.

"Ngomong apa si cin?"tanya langit memperlihatkan senyum tipisnya.

Ingin rasanya ia menghapus air mata yang dari tadi nakal itu.namun ia tau batasan,cinta adalah gadis muslim yang tak pernah ingin disentuh oleh pria manapun yang belum menjadi suaminya kecuali papahnya sendiri.

Flashback 10 tahun yang lalu,
Langit dan cinta sedang bermain sepeda di pinggir trotoar jalan raya.tiba tiba,cinta terjatuh dan menyebabkan pergelangan kakinya terkilir.

"Hiks,hiks,hiks,langit sa-sakitt"keluh cinta sambil menangis.

Langit segera turun dan berjongkok padanya.

"Mau aku coba urutin gak?"tawar langit.

"Gak,kata papah kamu bukan muhrim aku.jadi kamu gak boleh sentuh sentuh aku hiks,hiks,hiks"

"Ta-tapi kaki kamu terkilir"

"Hiks,hiks,hiks,terus gimana la-langit?"

Langit mengedarkan pandangannya dan menemukan seorang wanita dewasa disampingnya yang ingin menyebrang.

"Permisi,bu boleh tolong bantu teman saya naik sepeda saya gak?"ucap langit.

"Oh,bisa bisa.yaampun,kenapa emangnya dek?"tanya ibu ibu tersebut sambil mengangkat cinta ke sepeda miliknya.

Waktu itu,sepeda langit memiliki jok belakang jadi  tak perlu khawatir jika cinta akan bersentuhan dengannya.

"Jatuh bu.terima kasih ya bu"ucap langit.

"Iya nak.lain kali hati hati yah"

Keduanya mengangguk dan langsung ditinggalkan oleh ibu tersebut.

"Ayo"ajak langit.

"Tapi sepedaku,,,"

"Udah nanti kita bilang ke papah kamu"

"Makasih ya langit.kamu satu satunya sahabat aku yang ngertiin aku"

"Iya,aku akan terus ngelindungin kamu apapun caranya tanpa ngelanggar agamamu".

Kini,langit hanya bisa memandang cinta dengan tangan yang masih menggenggam erat ujung gamisnya cinta.

"Udah dong nangisnyaaaa,cengeng banget sih lo kayak anak kecil tau gak"ucap langit sambil mengetuk keningnya dengan handphone.

Cinta cemberut dan mulai menghapus air matanya.tidak,ia tidak akan mengakuinya sekarang.

Lagipula,mereka beda agama dan cinta memutuskan untuk membangun rumah tangga dengan revan.

Ia segera mengembalikan senyumannya dan menatap langit dengan sangat dalam.

"Janji,gak boleh lost kontak.terus besok,aku yang bakal nganterin kamu ke bandara oke?"ucap cinta penuh penekanan.

"Iyaaa,"ucap langit tersenyum langit.
'Semoga gue gak salah jalan ya cin'batinnya.

"Hey,malah ngelamun.ayo jalan pak!"tegur cinta sambil menjentikkan jarinya.

"Lets go"
                                          ...
Ketika perpisahan tiba,disitulah kamu akan merasakan bahwa selama ini kamu sedang jatuh cinta padanya.

LANGIT CRISTIANO ALVARO😓