Somebody's Me ❲ 1.1 ❳

189 41 6
                                    


*Ctaak!

Sunoo mencetakkan telur rebus ke kepala Chaehyun sampai cangkangnya retak, kemudian dia mengupas telurnya. Anak itu  mengintip ke arah ponsel Chaehyun, ternyata gadis tersebut sedari tadi melamun dan tersenyum-senyum sendiri karena melihat foto-fotonya bersama Jay saat seminar kemarin lusa.

"Apa bagusnya sih kak. Sedari tadi kakak mandangin foto itu mulu."

Sunoo memakan telur yang dikupasnya lalu duduk di samping Chaehyun yang masih setia memandangi ponsel.

"Lucu tau, dek. Jarang-jarang dia mau foto berdua sama ka– akhh! eh kepala kakak kok sakit ya dek? Kayak habis kepentok sesuatu."

Chaehyun mengelus kepalanya yang terasa sakit akibat ulah Sunoo tadi. Sedangkan saat ini Sunoo memandang prihatin terhadap kondisi kakaknya.

"Sakitnya bisa delay begitu? Parah sih itu, kakak butuh obat yang khusus."

Kali ini giliran Sunoo yang memainkan ponselnya, dia membuka aplikasi instagram dan memposting beberapa foto selca nya.

"Eh–?! Apa iya? Apa tuh obatnya? paracetamol?"

Chaehyun memandangi adiknya dengan wajah penasaran. Gadis itu kepo obat apa yang akan di rekomendasikan oleh Sunoo.

"Nih, dia obatnya."

Sunoo menaik-turunkan alis saat menunjukkan update-an terbaru Jay yang muncul di reelnya.
Dia menyenggol lengan Chaehyun yang malah tampak terlihat murung.

"Apaan sih, dek. Nyebelin, kamu sengaja ngejek kakak ya."

Chaehyun cemberut, dia melirik Sunoo, dan mendengus makin kesal, gadis itu baru menyadari jika 5 telur yang di rebus nya tadi sudah tinggal satu butir saja, padahal kan tadinya Chaehyun mau memasak telur itu, tapi gagal sudah rencananya itu gara-gara Sunoo.

"Lagian kakak mau-mau aja sih frinedzone an sama kak Jay. Emansipasi dong, kalau kak Jay belum nembak, kakak duluan aja yang nembak dia."

Sunoo jengah dengan hubungan sang kakak dan tetangganya itu. Padahal bukan dia yang ngejalanin tapi dia malah ikutan capek lihat mereka berdua. Chaehyun dan Jay itu kayak temenan tapi bukan temen biasa, kayak pacaran juga, padahal bukan.

"Jangan asal ngomong deh. Kita itu cuma temenan aja. Nggak ada namanya friendzone-friendzone an. Kakak juga pernah cerita kan, kalau Jay itu takut berkomitmen gara-gara orang tuanya cerai dulu dan dia juga kurang suka kalau terlalu deket sama lawan jenis. Kalau kakak lakuin itu... yang ada nanti malah kakak di tolak dan kita berdua jadi canggung waktu ketemu di kampus. Mana kita sering satu kelas dan pulang bareng."

Chaehyun menundukkan kepalanya lesu, intonasi suaranya menurun saat mengatakan kalimat terakhirnya. Tangannya memilih untuk mengupas satu telur yang tersisa lalu memakannya bulat-bulat.

"Yeeh, belum juga dicoba udah pesimis duluan! Terus ya, kak. Kakak sadar nggak sih?! Kakak itu beda jenis kelamin sama kak Jay!! Payah banget sih, palingan kak Jay itu alasan doang buat nempelin kakak. Kakak pernah bilang kan kalau kak Jay ngelarang kakak buat pacaran atau deket-deket sama cowok yang nggak jelas? Nggak banget, ngatain cowok lain nggak jelas, padahal dia sendiri yang nggak jelas. Fix sih, itu cuma alasan dia!"

Sunoo menggeleng-gelengkan kepalanya, dia benar-benar tidak habis pikir dengan kakak kandungnya itu.

"Nggak, dek. Bukan begitu, dia beneran serius sama kata-katanya. Dia deket sama kakak itu karena kita memang tetanggaan dan udah kenal dari lama. Papanya Jay dan papa kita juga deket banget kan? Jadi papa sering minta Jay buat jagain kakak dan dia nggak keberatan sama sekali. Terus nih, plusnya lagi kata Jay, kakak itu profesional gitu loh! Kalau ngerjain proyek bareng ya ngerjain aja, nggak mencang-mencong bahas hal pribadi dan lain-lain. Apalagi sampai nyari-nyari kesempatan buat bertindak lebih kayak yang di lakuin cewek-cewek lain. Intinya kakak itu beda, jadi dia nggak keberatan kalau deket sama kakak. Udah gitu doang, nggak ada bumbu apa-apa lagi di hubungan kakak dan Jay."

La chance de ChaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang