The Circle Of Mahasiswa 'BlackVelvet'

Main characters meet

~Imbillaa~
2022

.
.
.

"Sienna"

Sienna yang tadinya melangkah buru-buru menuju gedung fakultasnya terpaksa terhenti oleh pria yang cukup dia kenal. Kali ini tatapannya datar dan tidak berminat.

"Bisa minggir, Please?"

"Sienna lima menit aja."

Sienna memutar matanya jengah. "I can't, Im busy."

Lalu pergi tanpa peringatan, namun sebelum itu tangannya dicekal oleh cowok tadi.

"Please Sen, aku cinta kamu."

"Itu bukan cinta tapi obsesi!" seru Sienna menyentak tangannya agar terlepas, tak peduli tangannya akan sakit sekalipun.

"Jadi pacar aku Sienna." Tampaknya cowok itu tak peduli dengan seruannya dan malah kekeuh.

"Stop!" Sienna benar-benar malas berurusan jika selalu begini tak ada kapoknya. Dengan tatapan masih datar dan tubuh lebih ditegapkan, Sienna beranikan menatap tajam pada manik mata cowo yang lebih tinggi darinya.

"Udah lebih dari enam kali kan? but why don't you understand?"

Cowok itu mengerjapkan matanya dan diam membisu seolah tak mampu menjawab. Demi perempuan dihadapannya ini ia rela menurunkan harga dirinya.

"what if I do it rudely?" Sienna tak takut dengan ucapan yang baginya hanya ancaman belaka, hanya saja Seriously? inikah sifat asli cowok dihadapannya?

"Juan kumpulan anak DPM sekarang!"

Keduanya menoleh kearah samping ketika mendengar seruan yang tertuju pada Juan, pria yang sedari tadi berbicara dengan Sienna. Sienna sendiri cukup terkejut saat matanya tak sengaja berpapasan dengan mata tajam milik pria yang berdiri beberapa meter darinya, tapi untungnya dia mampu mengendalikan ekspresi.

"Oke." Jawab Juan menghela nafas, lalu menatap Sienna seolah tak ingin pergi. Tak banyak yang bisa ia lakukan, mau melawan pria yang berkedudukan ketua organisasinya? Tentu saja Juan tidak sebodoh itu.

Seperginya Juan, kini pemuda tadi berani mendekatkan dirinya pada Sienna sayangnya hanya kurang satu langkah tepat dihadapan gadis Ammaranth, lenganya ditarik.

"Hai Arel." Arel benci senyum itu, senyum gadis yang kini berani memeluk lengannya.

"Aku pikir kamu masuk pagi ternyata siang."