~Imbillaa~
2022Happy Reading bestie!
Pukul 19.00 WIB seperti biasa, sembilan orang gadis itu tengah menjalankan makan malam bersama. Sebenarnya tidak setiap hari mereka bisa makan bersama, kadang hanya dihari-hari waktu mereka kosong dan tidak dibebani tugas kuliah.
Kali ini mereka makan malam di restoran kecil namun cukup terkenal yang letaknya tak jauh dari tempat kost. Berada tepat di depan jalan raya dengan banyak lelampuan, termasuk lokasi yang strategis untuk membahas pembicaraan tadi siang.
Berbagai olahan makanan lokal baru saja datang, nasi goreng mawut, dua piring tempe mendoan dan teh jahe juga air putih menjadi santapan malam ini. Terkesan simpel dan tidak ribet.
Gadis paling tua terlihat menyamankan duduknya sebelum memulai arah pembicaraan.
"Jadi gimana ? Udah setuju?"Beberapa gadis lainnya mengangguk guna merespon, dan yang lain ada yang terkesan masih ragu.
"Well, beli rumah gak kayak beli kacang Rin. Pasti mahal, yakin tabungan kita cukup?" gadis dengan balutan hoodie abu itu bersuara, suaranya menandakan ia tak yakin.
"Gue rasa cukup kalo yang kita beli gak terlalu mewah." Sela Yura setelah meminum teh jahenya.
Sienna mengangguk singkat dan mulai angkat bicara "Emang gak harus mewah, yang sederhana dan cukup buat kita bersembilan aja. Nanti kita tentuin lokasi dan cari yang harganya agak miring."
"Sienna bener, yang sederhana aja." Ella seakan setuju pada gadis blasteran indo Australia itu.
"Kalo gitu okelah." Respon Seli yang setidaknya cukup lega atas penjelasan sahabat-sahabatnya.
"Jadi fix ya kita pindah?" Fanya bertanya, sekedar untuk memastikan.
"Iya." respon mereka bersamaan.
"Coba deh El cekin uang di tabungan kita ada berapa!" titah Jasmine disela makannya.
Ella mengangguk, sebagai pemegang uang atau istilah bendahara dalam circle itu. Lantas ia membuka tasnya, menarik sesuatu yang diduga buku tabungan. Matanya fokus menatap buku tabungan itu.
"Lumayanlah, nominalnya gak usah disebutin kali ya."
Yang lain mengangguk dan menerima buku tabungan yang diulurkan oleh Ella untuk dicek.
"Well ini kayaknya cukup buat rumah lantai dua. Cukup banget malah," kata Lily membuka suara.
"Btw gak nyangka kita punya uang sebanyak itu." Tambahnya yang tak habis fokus.
"Hooh kaget gue, itu nominalnya salah tulis kali." Sambar Jasmine menyela.
"Jangan mulai ah, berasa meragukan mbak-mbak banknya lo." Sungut Joanna yang sedari tadi diam bertumpu dagu.
YOU ARE READING
The Circle Of Mahasiswa 'BlackVelvet'
RastgelePROSES REVISI Kost-Kostan Bu Emy , gudangnya cewek dengan visual gak ada batasnya . Sekumpulan sahabat dengan kedudukan dan pendidikan yang sama . Latar belakang : Kuliah , keluarga Genre : General fiction - Romance - drama - Teen fiction ( Non Ba...