chapter 10.akhirnya

2 1 0
                                    


Pagi tepat pukul 10.55.avi sadarkan diri,rasa bahagia,dan senang,mereka semua rasakan

Ya ini yang mereka tunggu,seorang Avi hadir kembali.

Perlahan Avi membuka matanya

"B_bun_da!"ucap Avi perlahan

"Iya nak,ini bunda sayang"

"Ada apa nak,kamu mau apa,bilang sama ayah,ayah akan turutin apa pun kemauan kamu!"

Avi hanya menggelengkan kepalanya,lalu melihat sekitar,ia tersenyum melihat Rara juga ada di sini

"Kalian di sini?"ucap Avi pada kelima temannya yang di balas sekali anggukan oleh kelimanya

"Ra,mendekat lah"pinta Avi pada Rara

Rara mendekat,dan Avi memegang tangannya

"Maafin gue ya?tolong jangan pernah benci aku lagi!"ucap Avi memohon

Rara membalasnya hanya dengan anggukan dan senyum nya

Lalu Avi melihat kelima temannya

"Hey bang Rasyid,bang jaya,bang Adit,bang Ferdy,bang Candra,huh..sekarang,sekarang keinginan kalian aku kabulin,kalian pernah minta ke gue untuk di panggil Abang kan?sekarang itu terjadi"

Ya,waktu SD mereka pernah meminta Avi untuk memanggilnya Abang,namun bagi Avi orang yang ia anggap teman itu sama saja,tak harus memanggilnya Abang

Hari sudah sore,kelima teman Avi,dan Rara pamitan untuk pulang,ya Rara pamitan sama mamanya saat Avi dalam kondisi lemah,sekarang ia sudah lega,akhir nya Avi sadar,dan berharap tak akan ada lagi yang membuatnya merasa kehilangan

Keesokan harinya di jam 14.05.di mana di jam itu pula SMA 1 satelit pada jam pulang

"Bun,Abang pengen sembuh,sembuh kayak semula,Abang capek Bun,Abang pengen sembuh,yah Abang akan sembuh kan?"ucap Avi pada ayah dan bundanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bun,Abang pengen sembuh,sembuh kayak semula,Abang capek Bun,Abang pengen sembuh,yah Abang akan sembuh kan?"ucap Avi pada ayah dan bundanya

"Iya nak,kamu pasti sembuh,dan kamu akan benar-benar sembuh"balas ayah meyakinkan walau itu hanya 98% dari 100%

Dulu,saat Avi berumur 5 tahun Dokter pernah bilang,bahwa kehidupan Avi tak akan lama lagi,tapi sampai saat ini Avi bertahan dengan itu semua,dan sekarang,itu tak akan terjadi

"Terus kalo tuhan ambil Abang gimana?"ucap Avi yang membuat ayah dan bunda terkejut

"Nggak akan sayang,kamu gak akan pergi,kamu akan tetap di sini bersama ayah,dan bunda"ucap ayah

"Tapi yah..."belum Avi melanjutkan omongannya,ayah memotong nya

"Semua akan baik-baik saja avinash,semuanya,tanpa terkecuali sayang,semua ayah yakin semua akan baik-baik aja"

Avi tersenyum mendengar nya

"Lihat siapa yang datang,Rara sudah ada di sini sekarang"ucap bunda mengarah ke pintu

Rara yang berada di depan pintu,dan berjalan masuk saat Avi melihat nya,dengan plastik putih yang berisi buah di tangan nya,Rara mendekati Avi

"Hey,senyum dong,kan aku udah di sini"

Avi pun tersenyum,lalu Avi meminta Rara untuk mendekat pada dirinya,Rara merasa malu karna di sana masih ada bunda dan ayah,tapi Avi tetap meminta ny,Avi meminta Rara untuk bersandar di bahunya sebentar.

Avi pun tersenyum,lalu Avi meminta Rara untuk mendekat pada dirinya,Rara merasa malu karna di sana masih ada bunda dan ayah,tapi Avi tetap meminta ny,Avi meminta Rara untuk bersandar di bahunya sebentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rara pun melakukannya,ayah dan bunda hanya tersenyum melihat nya lalu pergi meninggalkan mereka di ruang itu

Rara pun melakukannya,ayah dan bunda hanya tersenyum melihat nya lalu pergi meninggalkan mereka di ruang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ra"

"Hmm apa?"

"Kalo aku gak ada,kamu jangan sedih ya,nanti kamu gak cantik lagi loh!"

"Avi...emang kamu mau pergi kemana huh?"

"Aku mau pergi yang jauh,jauh banget,tempat nya indah,sejuk,pemandangan yang gak pernah gue lihat selama ini"

"Terus aku sendiri di sini,kamu gak ajak aku,aku ikut ya?kita sama-sama melihat pemandangan nya!boleh kan?"

Avi menjatuhkan air matanya

"Maaf Ra,kamu gak boleh ikut,suatu hari nanti kamu pasti kesana juga"

Dengan muka pucat,kelopak mata yang merah,kini Rara melihat Avi yang jauh berbeda,bukan Avi yang ngeselin,justru sekarang Avi yang manja

"Kamu kemana sih?jangan pergi jauh-jauh ya?"

"Ra kamu tadi kesini sama siapa?"

"Sama temen kamu!"

"Ra...dada ku panas,sak-ki-t"

Rara menegak kan kepalanya yang terus bersandar di bahu Avi
Ia mulai panik,melihat Avi kesakitan memegang dadanya
Iya berusaha menenangkan Avi,lalu berteriak memanggil dokter

Mendengar jeritan Rara,bunda,ayah,Rasyid, jaya, Adit, Ferdy, Candra Masuk ke dalam untuk memastikan tak ada yang terjadi

Mereka melihat Avi kesakitan,dan tiba-tiba mengeluarkan darah segar dari mulut nya,serta hidung nya

Semua panik melihatnya,bunda menangis,beberapa orang menjerit memanggil dokter

Tapi sayang,saat dokter sampai,Avi sudah tiada,Avi menghembuskan nafas terakhir nya

Semua menangis

"Avi bangun,berjuanglah lah sekali lagi Avi,gue mohon Vi bangun"pinta Ferdy pada tubuh kaku itu

"Bang bangun sayang,jangan tinggalin bunda nak"

Ayah tak bisa bicara apa-apa lagi,tak bisa menahan air matanya,kehilangan seorang anak,walaupun Avi adalah anak adopsi,namun baginya Avi adalah anak kandung nya,darah dagingnya.

"Yah...Abang yah,bilang sama dia,jangan pergi,jangan tinggalin bunda"

Ayah memeluk tubuh bunda dan berusaha menegarkannya

"Vi ni bohong kan?lho bohong kan,lho gak mungkin pergi kan Vi,lho udah janji sama kita untuk gak kemana-mana,tapi apa sekarang lho pergi tinggalin kita"ucap Candra menangis

"A_vi,ba_bangun,Rara kan gak i_izinin Abang pe_ergi...hiks...hikss..."

"Aku mau pergi yang jauh,jauh banget,tempatnya indah,sejuk,pemandangan yang gak pernah gue lihat"

SEMUA AKAN BAIK-BAIK SAJA AVINASHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang