Chapter 3 Rasa penasaran

2 1 0
                                    

             
  
  Malam ini avinash tak bisa tidur karna kepikiran cewek sialan itu,kini avinash berada di balkon kamarnya,sedangkan rara kini duduk di meja belajarnya tepat di depan jendela,avinash Yang tampaknya gelisah kini memberanikan diri untuk mengotak-atik kan ponsel nya,saat ia melihat kontak gadis yang membuatnya penasaran akan semua hal tentang dia.
   Tapi is sedikit ragu untuk melakukan hal ini,'aaagghh kenapa gue jadi begini,'umpatnya dalam hati

  "Pagi yah,pagi bun!" Ucapnya menyambut pagi di meja makan
"Aahh pagi juga bang" balas ayah sambil senyum
Sambut avinash juga pada bibi yang menyiapkan minum dan disertai juga ada mamang,ya di rumah avinash tak hanya mereka bertiga,tapi juga ada bi asih Dan mang ujang,keluarga avi memang tak mandang kasta,bahkan saat mereka makan pun bi asih Dan juga mang ujang  ikut makan bersama,bahkan satu meja,bi asih Dan mang ujang sudah seperti keluarga sendiri,mereka yang merawat avi saat ayah Dan bunda sibuk kerja di luar negeri.

   "Bang mata kamu kok merah?kenapa sayang?APA kamu gak tidur semalam?" Tanya bunda
"Aahh gak papa kok bun,ntar juga ngilang" balas avinash
"Ya udah kalo gitu abang pergi dulu,dah telat nih!" Sambung avi
"Nggak sarapan dulu abang?" Tanya ayah
"Gak usah lah,nanti aja di kantin" balas avi yang juga di balas anggukan

  Ya Dari kecil memang avi sudah di biasakan di panggil abang oleh kedua orang tuanya,,beda dengan bi asih Dan mang ujang,mereka memanggil avi dengan kata mas.

  Di koridor sekolah
Rara berjalan menuju kelasnya Dan di Arah yang berlawanan,avi juga berjalan,kini mereka sudah tinggal beberapa langkah,setelah berpas-pasan mereka bertabrakan,karna rara yang saat ITU fokus ke handphone nya,begitu juga avi,mini HP mereka jatuh Dan mereka saling pandang

  Avi menarik nafasnya dalam
"Hmm...lho lagi,bisa gak sih lho jauh-jauh Dari gue?" Ucap avinash
"Heh yang seharusnya jauh-jauh tu ITU eloh,bukan gue,sial mulu gue setiap ketemu eloh" balas rara
"Yang bikin sial ITU eloh,semenjak lho masuk ke sekolah ini, gue sial mulu,mending lho cabut gih Dari sekolah INI" ucap avinash
"Enak aj lho ngomong,emang sekolah INI punya bapak lho apa?" Balas rara
Mendengar rara yang membawa-bawa nama bapak,mini kemarahan avinash making menjadi
Dengan tangan yang menggenggam kuat,avi melanjutkan omongannya.
"Lho bisa gak jangan bawak-bawak nama bapak,masalah lho sama gue.BUKAN SAMA BOKAP GUE!" ucap avinash yang lama kelamaan menguatkan volume suaranya di depan rara
Sontak rara terkejut mendengarnya,hal itu mengundang banyak Pasang mata Yang mengabadikannya,ada yang merekam Dan Lain sebagainya

Dengan rahang yang mengeras Dan tangan yang mengepal,kini avinash mulai emosi,rara yang tak bisa berkata apa-apa,kini ia hanya diam

Candra,jaya,Ferdy,Rasyid,Adit terkejut melihat avinash semarah ini,begitu juga dengan Lia,putri,Revi dan Anaya,mereka langsung menghampiri keduanya.
"Vi udah Vi,dia cewek woy,mau lho apain?"kata jaya mencoba menyadarkan avinash
Rara kini menangis,ia menjatuhkan air matanya.
"Ra tenang ya?"ucap Naya
"Nay bawa Rara pergi"suruh Ferdy pada Naya,mendengar hal itu Naya langsung membawa pergi Rara
"Woy udah Vi,sadar"ucap jaya sambil menepuk pundak laki-laki itu,tapi mereka belum berhasil meredakan kemarahan avinash

Kini Rasyid mengambil alih agar avinash meredakan amarahnya,ia mencoba mendekat dan memeluk avinash,tak lupa ia menggenggam tangan avinash sambil berusaha melepas kepalan tangan itu,perlahan Rasyid mulai berhasil membuat tangan Avi renggang kembali,tak lama juga Avi memejamkan matanya,sambil menarik napas dalam

🌺

"Ra lho kok bisa sih ketemu bang Avi?"tanya Lia
"Ya jelas lah,namanya juga satu sekolah,aneh lho!"balas Reva
"Ia maksud gue kenapa bisa Sampek bang Avi marah begitu?"balas Lia lagi
Rara yang masih mengeluarkan air matanya kini ia mulai menceritakan kejadian tadi.

"Eumm gitu,,ya aku gak bisa salahin bang Avi,juga lho Sih,karna setau aku bang Avi tu kalo ada masalah,ia gak suka bawak-bawak nama keluarga,terutama bokap nya"lanjut putri yang di balas anggukan temanya
"Terus sekarang apa yang harus gue lakuin?"tanya Rara pada temannya
"Menurut gue ya,mending biarin aja dulu Sampek suasananya kembali normal,ntar kalo udah normal baru deh,lho minta maaf!"saran Lia yang juga jawaban anggukan temannya.

 🌺

  Di kantin
Kini tak ada yang berbicara satu pun,mereka hanya diam menunggu Avi yang mulai berbicara,namun Avi tak mengeluarkan suara sedikit pun
"Bang aye pesen bakwan ,buruan ya?"pinta Candra pada tukang kantin
"Siap atuh,kalo untuk kalian mah selalu siap"balas Abang kantin
"Yeh eloh makan Mulu otak lho perasaan!"ucap jaya pada Candra
"Ya harus gimana lagi,gue kan laper!"balas Candra

Mereka tak beranjak juga tak ngomong apa pun,Candra memesan makanan yang banyak karena memang dia hoby makan.jam sudah sore,bel pulang sekolah baru berbunyi,karna hari ini ada jam belajar tambahan.

Avi beranjak dari kursinya lalu pergi meninggalkan yang lain.
"Woy Vi,mau Mane lho"tanya Adit sedikit berteriak,namun tak ada jawaban dari Avi
"Aaaghh ribet amat sih,yang namanya Avi,nyesel gue kenal dia!"ucap jaya
"Yee begok lho,gua aduin mampus lho"ucap Candra
"Iya deh,iya,ayok dah ikutin si Avi kemana tu"lanjut jaya yang di ikuti keempat temannya
"Woy,kalian mau kemana?makanan gue belom habis setan,!"ucap Candra kesal pada temannya
"Tinggal aja,Mak,Mak setan ayok buruan,keburu ngilang tu si Avi!"balas jaya sedikit berteriak
"Kampret,mana makanan gue belom abis lagi,wah sial juga gue berteman sama anak dajal tu"kata Candra yang ngomong pada dirinya sendiri,setelah membayar makanannya,ia langsung pergi menyusul temannya

    Makanan gue woy

SEMUA AKAN BAIK-BAIK SAJA AVINASHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang