Peka Dong!

18 3 0
                                    

“Peka, dong!” kata-kata yang sering kita lontarkan sebagai anak muda terutama ketika kita menginginkan orang lain berbuat sesuatu untuk kita. Bahkan sampai beberapa waktu lamanya orang tersebut tidak menghiraukan yang kita inginkan sehingga kita menganggap orang tersebut tidak peka bahkan tidak peduli. PEKA DONG!

Seringkali dalam berdoa pun kita menanyakan hal seperti demikian juga. Ketika kita berdoa memohon sesuatu terhadap Tuhan, kita merasa Tuhan tidak menjawab doa kita atau tidak mengindahkan permohonan doa kita. Kita menganggap Tuhan tidak peka akan permohonan kita dan bahkan kita protes mengapa Tuhan tidak menjawab doa-doa kita. Apakah Tuhan memang tidak peka terhadap kita?

Ada ayat di Alkitab yaitu dalam Matius 6:8 berbunyi: “Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Dijelaskan di sini, bahwa Tuhan tahu setiap kebutuhan dalam kehidupan kita ini, bahkan sebelum kita minta. Lantas, mengapa kita masih harus tetap berdoa, dan bahkan ketika kita berdoa pun kita menganggap tidak ada jawaban dari Tuhan? Perlu kita ketahui, bahwa dasar dari doa adalah adanya komunikasi atau hubungan dua arah dan sudah banyak dari kita tahu bahwa doa ialah nafas hidup orang percaya. Ketika kita tidak berdoa pun, Tuhan sendiri tahu kebutuhan kita, tapi itu sama saja kita menganggap, bahwa Tuhan itu adalah pembantu kita yang harus sudah tahu apa tugasnya dan kewajibannya. Di sini kalimat “Peka, dong!” akan kita sebutkan lagi, memaksakan Tuhan harus peka terhadap kita. Tuhan bukan pembantu yang selalu siap ketika tidak diajak komunikasi. Ketika kita minta Ia harus peka, mungkin Ia akan menjawab : “Lah, kamu saja tidak meminta, memangnya Aku pembantumu?” PEKA DONG!

Bahkan ketika kita sudah meminta dan berdoa pun kita masih saja bisa menanyakan kepekaan Tuhan terhadap kita. Perlu kita cek kembali apa permintaan dan doa yang kita panjatkan kepada Tuhan, apa yang membuat kita merasa Tuhan tidak peka terhadap kita, padahal Tuhan itu tahu kebutuhan kita, kenapa tidak dikabulkan saja?
Mari kita cek kembali lewat hal-hal yang membuat kita merasa Tuhan tidak peka kepada kita;
– Dosa kita menghambat kebaikan Tuhan atas kehidupan kita (Yeremia 5:25).
Mari kita cek apakah kita masih melakukan hal-hal yang mengecewakan hati Tuhan. Bagaimana bisa, seorang Pribadi yaitu Tuhan yang kita kecewakan, kita minta untuk mengabulkan doa kita. Apakah Tuhan masih tidak peka terhadap kita atau kita yang masih mengecewakan hati-Nya?
– Salah motivasi dan lalai berdoa kepada Tuhan (Yakobus 4:2).
Seringkali kita hanya mengutamakan hawa nafsu dan kita bawa dalam pokok doa kita. Sesuatu yang baik menurut kita, belum tentu baik untuk Tuhan.
– Hanya berdoa, tapi malas melakukan bagian kita (Amsal 13:4).
Tak salah untuk memiliki banyak keinginan dan dapat kita doakan. tetapi apa hasilnya jika kita hanya berdoa dan tidak melakukan bagian kita.
– Kurang bersyukur atas penyertaan Tuhan (Ulangan 31:20).
Sebagai manusia, kita memang tak pernah puas. Bahkan, kita tidak sadar bahwa penyertaan Tuhan sudah menyertai kita sampai titik ini, dan malah kita meminta terus. Mari kita sadari pemberian dan penyertaan Tuhan dengan mensyukuri apa yang telah kita capai dan miliki pada saat ini.

Cek kembali apakah kita masih merasa, bahwa Tuhan tidak peka atas segala doa dan permohonan kita, atau kita yang tidak peka atas jawaban Tuhan bahkan setiap pemberian Tuhan yang senantiasa menyertai kebutuhan kehidupan kita sehari-hari. Tentunya persoalan kepekaan itu akan terbentuk dengan terjalinnya komunikasi dua arah yang memiliki intensitas yang tinggi. Semakin sering berkomunikasi semakin sering kita kenal lawan komunikasinya, yaitu semakin sering kita menjalin hubungan pribadi kita bersama Tuhan, semakin peka kita akan jawaban-Nya. Tuhan Yesus memberkati

Renungan Harian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang