Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
— Matius 7:24
Kebijaksanaan akan membantu kita untuk menghasilkan keputusan yang benar. Pilihan atau keputusan kita akan menentukan nasib kita dan mempengaruhi orang lain, karena itu betapa pentingnya untuk melakukan sesuatu dengan bijaksana. Namun pada kenyataannya, banyak orang di sekitar kita yang cukup pintar tetapi tidak bijaksana.
Bagaimana kita menjadi pribadi yang bijaksana? Menurut Alkitab, orang yang bijaksana adalah orang yang menjadikan firman Tuhan sebagai petunjuk dalam hidupnya, di mana digambarkan dalam Matius 7:24-27 adalah orang yang mendirikan rumahnya di atas batu, ketika banjir menghadang tetap kokoh berdiri.
• Berikut ini adalah langkah-langkah untuk kita dapat bertindak dengan bijaksana:
1. Menjadi bijaksana tidak dapat mengandalkan kekuatan diri sendiri.
Menjadi pribadi yang bijak, tentunya kita tidak dapat mengandalkan kekuatan kita sendiri. Raja Salomo dalam kemegahannya sebagai raja tidak memimpin bangsa Israel dengan mengandalkan kekuatannya sendiri tetapi mengandalkan hikmat Allah. Karena Salomo meminta hikmat kepada Allah, maka Allah mengaruniakan kemasyuran, keamanan, kedamaian, dan berkat yang berlimpah-limpah atas Israel, sehingga pada zaman Salomo, Israel mengalami kejayaan.Jika kita merindukan menjadi seorang pribadi yang bijaksana, datanglah kepada Allah untuk meminta hikmat-Nya, sebab Ia adalah “Penasihat Ajaib” (Yesaya 9:5), dan hidup takut akan Tuhan seperti tertulis dalam Amsal 9:10,
Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.
2. Menjadi bijaksana harus menjadikan firman Tuhan panduan hidup.
Mazmur 119:105,
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Untuk menjadikan diri kita menjadi pribadi yang bijak, kita harus menjadikan Firman Tuhan sebagai panduan dalam hidup. Firman Tuhan yang kita baca penuh dengan nilai-nilai Kerajaan Allah yang akan mengubahkan dan memulihkan kita menjadi pribadi yang memiliki karakter Kristus. Membaca Firman Tuhan berarti membiarkan Allah beracara dengan pikiran kita melalui hikmat-Nya, yang artinya Firman Tuhan akan mentransformasi pikiran dan terjadinya pembaharuan budi agar kita dapat membedakan manakah kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna (Roma 12:2).Oleh sebab itu janganlah merasa bosan untuk membaca, merenungkan, dan melakukan Firman Tuhan dalam kehidupan kita.
3. Menjadi bijaksana harus dipenuhi dan dipimpin Roh Kudus
Selain kita meminta hikmat-Nya, menjadikan firman Tuhan sebagai panduan hidup, menjadi pribadi yang bijaksana kita perlu dipenuhi dan dipimpin Roh Kudus. Yesaya 11:2 mengatakan,
Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
Terkadang dalam kehidupan ini, ada hal-hal yang memang kita tidak kita mengerti akan hal-hal yang terjadi dan kita harus mengambil sebuah keputusan. Keadaan seperti itu, kita perlu hikmat dari Roh Kudus untuk menyingkapkan sesuatu yang kita tidak mengerti dan pahami.Ketika hidup kita dipenuhi dan dipimpin oleh Roh Kudus, maka kita akan diberikan kepekaan dan hikmat, serta Roh Kuds akan memberikan tuntunan kepada kita untuk melakukan segala sesuatunya. Saat kita taat kepada pimpinan Roh Kudus, maka kita akan lihat pertolongan dan mujizat yang Tuhan berikan atas kita.
#GBU
KAMU SEDANG MEMBACA
Renungan Harian
Spiritual"Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." - Filipi 4:13