ALENNA | Prolog

386 12 2
                                    


Halo! Panggil aku Rika (Rik) haha..

Selamat datang dicerita ku yang kesekian, hmm.

* Absen yuk, kalian dari kota mana aja?! Kalau aku, dari Bengkulu, salam kenal....

* Pukul berapa kalian baca cerita ini?

* Pukul berapa kalian baca cerita ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


_________

"Kamu kenapa nangis?" Seorang anak kecil lelaki sekitaran berusia enam tahun datang menghampiri anak kecil perempuan yang sedang menangis sendirian.

Anak kecil perempuan itu mendongak, setelah merasakan seseorang berdiri disebelahnya.

"Kamu siapa?" Tanya nya dengan suara serak.

"Kenalin nama aku, Arga," Arga mengulurkan tangannya.

Bocah perempuan itu menerima uluran tangan Arga,"Aku, Lena."

Keduanya sama-sama tersenyum, dengan Alenna yang kini menghapus air matanya dibantu oleh Arga.

"Kata Bunda aku, anak cewek gak boleh nangis, nanti diambil hantu," Ucapan polos Arga ternyata di percaya Lena.

Lena secepat mungkin mengubah ekspresi wajahnya menjadi bersinar bahagia. Jangan sampai hantu melihatnya bersedih dan menangis. Lena sangat takut dengan hal yang berbau mistis seperti itu.

"Aku udah gak nangis lagi, hantu nya gak akan datang kan?"

"Iya. Hantu nya gak akan datang lagi."

"Mending kamu segera pulang, hari udah mau hujan. Nanti mama mu cari kamu," Lena menunduk sedih mendengar ucapan Arga.

Ia bangkit dari duduknya, "Iya. Aku lupa sama mama."

"Kamu sendiri gak pulang?" Arga ikut berdiri, sekarang posisi mereka saling berhadapan.

"Aku mau pergi ikut Bunda sama Ayah ku. Kita mau pindah kota." Senyuman Arga tidak pernah luntur sedikit pun.

"Pindah kota? Padahal aku baru aja seneng dapet temen laki-laki." Terdengar nada sedih dari Lena, membuat Arga juga ikut merasa sedih.

Arga mengeluarkan sesuatu dari saku celana nya. Sebuah kalung berbandul bulan di rantai nya terdapat bintang.

Mata Lena berseri melihat benda itu.

"Ini kalung kesayangan aku, sekarang aku berikan ke kamu." Lena menerima dengan senang pemberian Arga.

"Jaga baik-baik, ya kalung nya. Suatu saat kamu akan tumbuh menjadi gadis cantik dengan kalung berbandul bulan ini. "

"Kamu dapet kalung nya dari siapa?"

"Dari, mama. Mama bilang kasih ke teman perempuan mu yang lagi sedih, biar dia seneng terus."

Padahal kenyataannya tidak seperti itu. Itu adalah kalung pemberian Ayah nya untuk Bunda nya waktu Ayah Arga menembak bunda Arga unt k dijadikan teman hidup.

"Inget, jaga baik-baik! Aku pergi dulu."

"Iya, Arga. Semoga kita bisa bertemu kembali."

____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____

Gimana-gimana prolog nya?

Vomen nya sayang!

Vomen nya sayang!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALEARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang