ALENNA | 11

149 12 5
                                    

Hallo bini-bini nya Agung,  Akmal, Aksa. Selamat menyaksikan tingkah mereka yang masya allah sekali.



Satu bulan akhirnya di lalui Alenna. Meski terasa berat, namun semuanya perlahan membaik. Sudah tiga hari mereka di sibukan dengan kepindahan mereka ke rumah baru, yang pastinya lebih kecil dari sebelumnya. Sekarang tersisa mereka bertiga tanpa adanya bi Isti.

" Kamar bebas pilih sendiri, ma?" Tari mengangguk sebentar, kemudian kembali fokus berberes.

"Ini bawa ke kamar kamu, Le," Tari menyerahkan bingkai foto yang berisi foto mereka bertiga pas wisuda kakak nya.

"Kapan di cuci nya?"

"Sebelum pindahan, masing-masing punya satu foto nya."

"Yaudah kalau gitu, Ale beresin kamar dulu."

Alenna membuka pintu kamar nya. Meski rumah ini minimalis, namun terasa begitu nyaman. Ia mulai meletakan barang-barang pribadi nya, dan terakhir memilih tempat untuk foto tadi.

Kepindahan Alenna belum ada yang mengetahui, baik Arga maupun Almira. Ia menunggu waktu yang pas aja buat cerita.

Alenna dan Arga hari ini niatnya mau nonton, tapi tiba-tiba tadi ada sedikit kendala. Biasalah, Arga lagi tauran sebentar.

Selesai tauran, para pemuda bangsa itu berkumpul di basecamp mereka menikmati lebam-lebam yang nampak jelas.

" Lo masih ngambek, Mal?" Agung bertanya heran, padahal ia sudah mengembalikan celengan ayam milik Akmal yang sempat di curi nya.

"Bodo! Ga usah tanya-tanya gue." Ketus Akmal.

"Yaudah si, ga usah ngambek lagi, nanti cepet mati."

"Lo dulu aja sona yang mati."

"Sensian banget sih, macam ibu-ibu arisan," Agung tertawa puas melihat raut masam Akmal. " Celengan lo yang isinya dua rebu itu gak ada guna nya di gue, Mal. Kagak bisa bikin gue naik haji!"

"Itu tabungan apa kembalian beli kerupuk?" Sahut Aksa.

"Sisa bayar utang," Celetuk Arga ikut-ikutan.

Semua yang berada disana kompak tertawa. Kalau lagi satu frekuensi begini emang paling enak menistakan teman.

Mereka semua duduk lesehan dan kembali asik bercerita. Yang lebih dominan pasti suara Akmal sama Agung, selebihnya tukang ketawa semua.

"Gue kemaren habis jalan-jalan ke monas," Cerita Akmal.

"Bawa duit dua ribu lo itu?" Potong Agung cepat.

"Ya gak lah bego, gue bawa duit goceng buat bayar parkir doang." Kekeh Akmal.

"Habis dari monas gue ke kota tua, habis itu ke pantai, seru banget Gung sayang lo pada kagak ikutan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALEARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang