ALENNA | 5

97 11 0
                                    


Hallo!

Aku mau ucapin sama kalian,
Selamat libur sekolahhh.


Almira sangat-sangat merasa kesepian. Bocah prik nya tidak bisa hadir karena sakit. Jadilah ia sekarang seperti anak ayam kehilangan induk. Biasanya selalu ada Alenna yang berceloteh ria di belakang nya.

Almira bergabung bersama teman sekelasnya. Dia yang notabe nya pendiam bertambah pendiam lagi. Tidak tahu harus bertukar cerita seperti apa terhadap teman sekelasnya.

"Kantin yuk!" Ucap salah satu dari mereka.

Semuanya mengangguk setuju. Begitu juga dengan Almira. Ia mengikuti kemana para teman sekelasnya pergi.

Didepan pintu kantin sudah berdiri keempat laki-laki tampan. Mereka tidak mengganggu, hanya sedikit menggoda.

"Buntut lo mana, Al?" Agung bertanya yang tidak dihiraukan Almira.
Buntut yang dimaksud sudah pasti Alenna.

"Sombong bener, neng."

Almira berdehem," Dirumah nya, lah."

"Kenapa kagak sekolah?"

"Dia udah terlalu pinter." Ketus Almira menjawab dengan asal.

Akmal tertawa paling kencang melihat Agung ternistakan oleh Almira.

"Alenna ke mana?"

"Sakit," Almira menjawab pertanyaan Arga.

Agung memasang wajah masam,"Giliran Arga yang tanya, langsung dijawab serius."

"Almira tau bedain mana yang harus diseriusin, mana yang harus dimainin," Aksa menyahut meski agak malas.

"Diem lo! Lo gak di ajak di circle kita!" Sudah Aksa tebak akan begini.

Akmal dan Agung memang laki-laki tampan dan pemberani. Ya kan? Hahaha.

Almira tidak peduli lagi dengan celotehan inti geng Thanatos, ia melanjutkan perjalanannya untuk mengisi perut yang sudah kroncongan.

Arga lanjut dengan kegiatannya yaitu bermain ponsel. Meski pun begitu, tidak ada yang tahu apa isi pikirannya. Entah terpikir ke Alenna, atau yang lain.

"Lo gak mau jenguk, Alenna?" Akmal menepuk pundak Arga.

"Harus?" Tanya Arga yang membuat Akmal rasa nya ingin mencekik laki-laki itu.

"Ya harus lah bego! Kan gitu-gitu dia juga cewek lo."

"Gitu-gitu gimana maksud nya, Mal?"Celetuk Agung dengan tampang yang minta ditabok.

"Rada-rada gila," Jawab Akmal cekikikan dengan arah mata mengarah pada Arga yang menatap tajam pada nya.

*
Arga berdiri didepan pagar rumah Alenna tanpa berniat melakukan sesuatu. Laki-laki itu berdiri bak patung, yang sayang nya sangat terlihat tampan.

ALEARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang