12 pemuda yang telah menyelesaikan makan siangnya,kini berencana untuk mengunjungi ruangan OSIS namun saat menaiki tangga mereka dikejutkan dengan mayat yang tergeletak tepat di bawah anak tangga,darah segar yang keluar dari tubuh mayat tersebut kini telah mengalir layaknya air terjun.
Mereka semua hanya bisa saling bertukar pandang dengan raut wajah terkejut.namun Hyunsuk dan Jihoon sebagai yang tertua lebih dulu menyadarkan dirinya agar tetap tenang dan mulai memberikan instruksi kepada adik-adik nya untuk sebagian bergegas melaporkan dan mencari pertolongan, kemudian sisanya tetap berada di situ untuk berjaga-jaga sambil mengamati lingkungan sekitar apakah ada CCTV atau tidak nya di sekitar tempat kejadian.
Tapi saat kejadian itu,keadaan koridor,anak tangga dan sekitarnya benar - benar sepi,hyunsuk,Jaehyuk, Asahi,Yedam,Doyoung dan Jeongwoo masih setia melihat dan mengamati sekitarnya.
"Kak!disana!" Teriak Jeongwoo seraya menunjuk bercak darah yang ada di atas kepala mereka,bercak darah tersebut tampak seperti telapak tangan,"sepertinya saat siswa tersebut akan terjatuh ia sempat berpegangan pada pagar tangga,dan Naasnya ia tetap saja tewas secara mengenaskan" jelas Yoshi,dan semua saudaranya juga memikirkan hal yang sama dengannya,tapi tiba-tiba yedam juga berteriak seakan menemukan sesuatu,dan yang ia temukan adalah 2 CCTV yang berada di koridor tepat di depan tangga yang mengarah ke TKP,bukan kah itu sangat menguntungkan untuk mengetahui siapa pelakunya?.
"Kerja bagus" ucap Hyunsuk kepada adik-adik nya.namun tanpa disadari oleh mereka ada sepasang mata yang setia menatap tajam ke arah mereka dari kejauhan.
Disisi lain Jihoon,Yoshi,Junkyu, Mashiho,Haruto dan Junghwan mulai berlari kembali ke arah kantin berharap bisa menemukan guru atau petugas yang ada disana, namun nihil keadaan kantin benar-benar kosong,disana bahkan tidak menyisakan satu orang pun.Jihoon yang ingat bila di depan gerbang ada seorang penjaga,ia mulai berlari ke luar halaman sekolah,dan untung saja penjaga sekolah tersebut sedang berada di depan sana seraya berbincang dengan salah seorang guru.
"Pak!, disana ada yang meninggal!" Ucap Jihoon dengan suara lantang nya serta di iringi nafas yang terengah-engah.
Kedua pria dewasa tersebut langsung berlari kearah Jihoon sembari memberikan isyarat untuk segera menunjukkan tempatnya,selang beberapa menit kemudian,6 anak tadi kembali dengan seorang guru dan penjaga sekolah yang sedari tadi juga berusaha menghubungi guru lain serta petugas kesehatan untuk membantu mereka.
Tidak menunggu waktu lama semua guru mulai berkumpul dan tampak raut wajah yang syok atas apa yang mereka lihat di depan mata nya.setelah 12 anak tersebut memberikan kesaksian Kepada guru mereka,Hyunsuk dan adik-adiknya disuruh kembali ke kelas menggunakan jalan lain atau lift yang tersedia di sekolah tersebut,dan mereka yang mendengar itu hanya mengangguk kan kepala seraya mengucapkan kata pamit kepada orang-orang disana.
"Bentar deh" jeda Doyoung, "kalian ngerasa enggak kalau cuman kita yang ngelewatin tangga tadi?"lanjutnya seraya menatap saudara-saudaranya.
Saat Haruto ingin menjawab Tiba-tiba Jihoon menggenggam tangannya,dan mulai membisikkan sesuatu pada Haruto.pemuda tampan dan tinggi tersebut,mulai mengangguk paham lalu kepalanya ia tundukkan seraya meletakkan jari telunjuknya di depan bibir untuk memberi tahu kepada semua saudaranya agar diam sejenak dan tidak membahas nya sekarang.
"Kita mampir keruang OSIS aja ya"ucap Hyunsuk mengalihkan pembicaraan.dan hanya diacungi jempol oleh adik-adik nya
Mereka kini melangkahkan kakinya keluar dari lift seraya menatap koridor yang ada di depannya,mata mereka kini tertuju pada tulisan yang terpampang pada pintu ruangan tersebut.karena Asahi yang paling dekat dengan jarak pintu, ia mulai mengetuk pintunya,dan tidak butuh waktu lama muncullah siswa di balik pintu dengan kacamata bulat nya, dari name tag yang ia kenakan siswa tersebut ternyata bernama seungmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Justice 「Treasure」
Mystère / Thriller𝓐𝓴𝓪𝓷𝓴𝓪𝓱 𝓴𝓪𝓶𝓾 𝓹𝓮𝓻𝓬𝓪𝔂𝓪 𝓭𝓮𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓪𝓭𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓴𝓮𝓪𝓭𝓲𝓵𝓪𝓷?