𝐉𝐀𝐊𝐀𝐑𝐓𝐀 ; 𝙏𝙍𝙄𝘾𝙆𝙎𝙏𝘼𝙍

#𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝐈𝐈

TERBANGUN dari tidurnya yang indah dan nyenyak, [Name] mengambil gawainya yang sedang di charge di samping tempat tidurnya.

Pukul 05.00 AM

Masih pukul 5 pagi, matahari sudah mulai menampakkan dirinya dari ufuk timur. Karena ini musim panas, matahari terbit lebih awal.

[Name] segera bangkit dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi, hari ini adalah hari dimana ia dan unit Trickstar pergi ke Indonesia.

Dengan semangat 45, [Name] langsung menyambar handuk yang berada di tempatnya dan segera membanting pintu kamar mandi.

Kasian pintunya dibanting :(

Beberapa menit berlalu, ia sudah selesai mandi dan berpakaian, sekarang yang ia lakukan adalah tinggal mengecek lagi barang-barang yang berada di koper. Agar tidak ada yang tertinggal.

"Handuk, powerbank, chargeran, baju, dalaman, hmm semuanya lengkap"Gumam [Name] yang sedang memeriksa semua barang yang berada di kopernya.

Tenang kawan-kawanku sekalian, selepas pulang dari sekolah [Name] langsung beres-beres.

Biar paginya gak gedubrak-gedubruk.

[Name] meresletingkan kopernya kembali, ia segera mengambil tas selempang berwarna hitam kesayangannya, btw itu hadiah dari Eichi. Tasnya mahal dan brandnya pasti bagus dan mewah.

Fiks kalo dibawa ke Indonesia pasti yang liat bakal heboh.

Jangan lupa jadi inceran copet <3.

"Semuanya sudah siap! Lengkap! Waktunya kita berangkat!"Seru [Name] semangat, ia membawa kopernya dan berjalan keluar rumah tak lupa mengunci pintunya terlebih dahulu.

Ia langsung memesan taksi dari gawainya, beberapa menit kemudian taksi yang ia pesan telah tiba. Langsung saja [Name] membuka pintu taksinya dan masuk ke dalam lalu menutupnya kembali.

Perjalan menuju bandara butuh memakan waktu beberapa menit, yang biasanya beberapa jam sekarang menjadi hanya beberapa menit.

Karena [Name] berangkatnya kepagian.

Ia memang sengaja berangkat pagi untuk menghindari kemacetan di jalan, dan juga agar cepat sampai di bandara. Jadi tinggal nunggu saja.

Btw ini ajaran dari emaknya [Name].

Beberapa menit kemudian, [Name]pun tiba di bandara, ia segera membayar taksi tersebut menggunakan kode QR (semacam Gopay, cuman saya gak tau di Jepang pake Gopay apaan).

[Name] tiba disana pukul 7 Pagi, sedangkan anggota Trickstar masih beres-beres barang yang ia akan bawa ke Indonesia.

Btw [Name] mulai berangkat ke bandara jam setengah tujuh lewat.

Cuman produsernya yang udah nongkrong duluan di bandara, sedangkan unitnya masih gedubrak-gedubruk di rumah ini sih udah pasti Subaru yang gedubrak-gedubruk.

"Bangsat gw dateng kepagian, tapi gak apa-apa, tinggal nunggu mereka doang sama pesawatnya"Ucap [Name] yang sedang duduk di ruang tunggu keberangkatan sembari memainkan gawainya.

"[NAME]!! MAAF MEMBUATMU MENUNGGU!!"Seru Subaru yang sedang melambai-lambaikan tangannya kepada [Name].

[Name] yang mendengarnya segera mengalihkan pandangannya ke arah Subaru, ia tersenyum dan membalas lambaian dari Subaru.

"Kamu udah nunggu daritadi?"Tanya Hidaka, [Name] yang mendengarnya menganggukkan kepalanya.

"Iya, aku udah nungguin daritadi"Jawab [Name].

"Dari jam berapa?"Tanya Mao penasaran.

"7 Pagi"Jawab [Name] yang membuat semua anggota Trickstar terkejut.

"Jam 7 Pagi? Serius?"Ucap Yuuki menatap tidak percaya kepada [Name], sedangkan yang ditatap hanya mengangkat bahu acuh.

"Serius cuy"

Baru saja Mao ingin mengatakan sesuatu, ia dipotong oleh sebuah pengumuman bahwa pesawat yang akan mereka naiki sudah tiba. [Name] yang mendengarnya langsung bangkit dari duduknya.

"Ayo bro, pesawatnya udah dateng"Ucap [Name] yang mulai berjalan menuju ke arah gate 12, anggota Trickstar yang melihat [Name] berjalan ke arah gate 12, mereka segera mengikutinya.

Setelah tiba di dalam pesawat, mereka langsung mencari nomor kursi mereka masing-masing. [Name] yang berada di dekat jendela dan di sampingnya ada Mao.

Hidaka yang berada di kursi bagian tengah bersama dengan Subaru, dan Yuuki yang berada di depan kursi [Name]  bersama dengan orang lain.

Kalau ditanya kenapa [Name] suka duduk di kursi deket jendela? Katanya biar bisa nyender pas tidur.

Kan lumayan bisa nyender + liat pemandangan waktu take off sama landing.

Pukul 10 telah tiba, pesawat mulai take off, [Name] mengalihkan pandangannya ke arah jendela pesawat. Melihat pesawat yang ia naiki lepas landas untuk menuju Indonesia.

[Name] tersenyum tipis membayangkannya, sungguh ia tidak sabar untuk segera tiba di Indonesia untuk melihat para unitnya melokal.

"Selamat tinggal Jepang, sampai ketemu lagi nanti setelah libur musim panas, Indonesia aku datang"