Rapat Dadakan

74 15 3
                                    

•••》•🌼day after tomorrow🌼•《•••
-

Malam ini tanggal 9 february, tahun 2022, bertepatan pukul sebelas lewat sebelas menit. Dalam rangkah memperingati hari ulang tahun Daniel Josei Gunawan yang ke-17. Saya Adam Rizky, yang bertanda tangan dibawah ini telah mencantumkan hal-hal yang harus dilakukan. Namun sebelum kita memulai semuanya, mari kita berdoa menurut kepercayaan masing-masing agar keberlangsungan rencana berjalan lancar. Berdoa dimulai.

.

.

Regu 1: Rizky, Darren, Jean. Tugas mereka adalah berjaga di post utama (Kamar Shindu). Dan Memberi Awan hint pertama untuk menuju tempat hint selanjutnya.

Di dalam kamar inap Shindu yang remang ada Awan yang tertidur pulas dan Rizky yang berdiri dengan tubuh jenjang di hadapan Awan. Entah apa yang sedang dilakukan bocah itu. "Bisa-bisanya lo masih keren meski mangap gitu." Lelaki itu tersenyum. Jenis senyuman yang membuat ngeri siapapun.

Tak lama ia mengeluarkan sebuah senjata berlogo sarphie yang ia colong dari tas Sean. Lantas ia melepaskan penutup benda itu menggunakan gigi grek! Persis seperti suatu adegan dari series animasi Jepang kesukaannya, saat makhluk raksasa yang disebut titan hendak memakan kepala ibu dari sang karakter utama.

Lalu ia meniup penutup itu dari mulutnya dan terbang wush entah kemana, sempat menimbulkan suara pantulan ringan saat melandas di lantai. Tapi tidak perlu khawatir, Awan kalau tidur seperti orang mati jadi tidak akan langsung bangun.

Setelahnya Rizky menaikan tinggi-tinggi benda itu. Dia sedang coldsplay jadi boneka Chaki. Sampai sebuah suara bisikan terdengar nyaring.

"LO NGAPAIN KY?" Rizky memutar bola matanya jengah. Dia menoleh ke belakang. Dua lelaki yang sering ia dapati selalu mengekori Awan kemana-mana seperti anak-anak itik, memandangnya lugu. Rizky hampir lupa ada dua cecenguk ini.

"KYY,"

"KYY,"

"IKYYY."

Rizky menarik nafasnya dalam-dalam geram. "Apaansi anjing! ka ki ka ki lo pikir gue aki-aki??"

"Lo ngapain??" Darren masih bertanya tanpa dosa. Sementara Jean, menelan ludahnya. Ia was-wasan karena sekitarnya gelap gulita. lampu di kamar ini memang sengaja dimatikan untuk keberlangsungan rencana.

Rizky pun mengalah meski darahnya sudah naik ke ubun-ubun. Ia bergeser ke samping agar Darren bisa melihat jelas mahakaryanya.

Anak itu lantas terbelalak, membungkam mulutnya sendiri untuk tidak tertawa. Rizky hanya bergeleng jenuh kemudian melanjutkan aksinya.

.

.


Regu 2: Shindu, Jake. Mempersiapkan hint di post kedua (Cafeteria).

Jake mendorong kursi roda Shindu, menghampiri seorang perawat wanita yang tengah menunggu mereka sedari tadi. perawat itu sudah siap dengan jaket dan tas ranselnya sebab jam kerjanya telah berakhir.

Lalu ia membimbing keduanya ke dalam area Cafeteria yang hanya diterangi cahaya redup. Tidak ada siapa-siapa di sana selain mereka.

"Yang ini toh, Shin?" Perawat itu menunjuk kue dan cupcake yang berada di lemari pendingin transparan.

"Iya, sus."

"Ada- aja ya kalian. tengah malam bukannya tidur." Ocehnya sembari membukakan gembok lemari pendingin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Day After Tomorrow | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang