Chapter 8

0 0 0
                                    

Hari ini Keiko memutuskan untuk bermain ke rumah teman bundanya yaitu Tante soytar yang sebelum berangkat sekolah,karena kemarin sore saat ia pergi ada paket dari ayah dan kakaknya dari Jepang.

"Permisi...".ucap Keiko setelah mengetuk pintu.

"Eh....Keiko apa kabar sayang?".sapa soytar girang saat tahu yang bertamu adalah anak sahabatnya.

"Om ario ada gak Tante?".tanya kei lalu menunjukkan sebuah kotak di tangannya.

Melihat nama yang mengirimkan ia langsung mengajak Keiko masuk untuk menunggu suaminya turun dari kamar.
Suasana rumah yang nyaman ini membuat Keiko merindukan rumahnya dan keluarganya.

"Eh...Keiko gimana kabar kamu?".tanya Ario yang duduk disamping istrinya.

Senyum manis ditampilkan keiko saat ini "baik om".lalu menyerahkan kotak berukuran sedang yang tadi dibawanya.
"Ada titipan dari ayah buat om,maaf baru dikasih sekarang soalnya kei baru tahu malem". ungkapnya jujur.

Memang benar,karena sibuk mengantar temannya ia sampai lupa jika ada paket yang harusnya kemarin datang.

Karena hadiah dari sahabatnya ini Ario memutuskan untuk membuka saat sendirian,bukan karena egois tapi ya...biar spesial katanya.

"Ayah kamu kesini?".dijawab gelengan kepala dari Keiko.

"Ada yang nganter ini kemarin".

Soytar dan Ario mengangguk paham,mereka sangat kasihan pada Keiko yang harus menjalani semua ini dengan lapang dada.
Terutama semenjak kejadian itu..yang mereka syukuri ialah Keiko tidak membenci keluarga mereka.

"Mah.....mamah diman...lah Lo".elang langsung menunjuk Keiko dengan telunjuk tangan kirinya.

Keiko memalingkan wajahnya karena masih pagi sudah ketemu tukang pembuat onar harinya.
Melihat ekspresi kedua anak ini membuat pasangan suami istri itu tersenyum.memang anak muda jaman sekarang seperti ini.

"El....jangan diem disitu,sini samperin Keiko nya".ucap soytar dengan lembut.

"Om...Tante...Keiko berangkat dulu ya,nanti kalo kei ada waktu Keiko main lagi kesini".pamit Keiko lalu memberi hormat seperti orang Jepang pada umumnya.

"Bilangin makasih ya sama ayah kamu,kalo bisa main kesini gitu".Ario mengacak rambut Keiko lalu tersenyum hangat.
"Jangan ngerasa sendiri kei...kami ada disini".sambung soytar lalu mengecup kening gadis itu.

Inilah yang sering dikatakan semua orang padanya tapi hanya keluarga gaharu lah yang paling tulis mengucapkan semua ini.karena mereka yang tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya di masa lalu.

"Kalo gitu el juga berangkat".tanpa aba aba ia langsung menarik tangan keiko dan keluar dari rumah.

"Woy...ngapain Lo".berontak Keiko saat elang menarik tangan keiko.

Kedua orang tua elang memperhatikan kedua anak tersebut dari pintu rumah mereka.
Berharap elang bisa membantu Keiko menjadi dirinya yang dulu agar tidak menyiksa dirinya dan Keiko.

"Lepasin..".Keiko berhasil menghempaskan tangan elang yang mencekalnya cukup kuat.

"Gue tau Lo itu kangen ama gue kan?makannya kesini ya kan?".kata elang dengan pede nya.

Saking kesalnya Keiko langsung menginjak sepatu elang dengan kuat lalu mengibaskan rambutnya.
"Enak aja... gue kesini soalnya ada titipan buat om Ario,ngapain gue kangen sama Lo?gak ada gunanya".

Sejurus kemudian Keiko mengeluarkan ekspresi ingin muntah membuat elang kepala dan langsung mengaitkan jaketnya ke pinggang Keiko lalu menaikkannya keatas motor.

ELANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang