Lucio

2 4 0
                                    

what you do you must be held accountable




Brooklyn, New York, AS

Masih dengan Theo yang saat ini berlari bak orang kesetanan, tak memperdulikan apapun selain keselamatan nya, saat netra nya menangkap sebuah mobil Lexus LC500 miliknya, Theo segera berlari memasuki mobil, melaju dengan kecepatan penuh, diikuti oleh mobil para anak buah Lucio, Theo sedikit menyesal, dia terlalu mengagungkan dirinya sehingga terkadang lupa bahwa ada orang yang diatas dirinya. Theo meliak - liukan mobilnya dengan sigap saat sekelompok orang yang mengejarnya itu mulai mengeluarkan pistol mereka untuk menyerang nya, damn ! Theo tentu tak bisa menghadapi orang orang itu karena dia hanya seorang diri, yang Theo pikirkan sekarang adalah bagaimana cara agar bisa kabur dari kejaran anak buah Lucio, tak peduli bagaimana caranya, yang terpenting, dia bisa lolos.

Namun, apa yang diharapakan Theo hanyalah sebuah harapan semata, ban mobilnya terkena peluru dari pistol salah satu orang orang dibelakang sana, mengakibatkan mobilnya kehilangan keseimbangan dan menabrak tiang pembatas jalan, masih belum menyerah, dengan sisa kesadaran nya Theo mencoba bangkit keluar, tetapi naas, tubuhnya diseret paksa oleh salah satu anak buah Lucio, yang terakhir dia ingat, adalah dia yang memberontak minta dilepaskan, sebelum kegelapan merenggut kesadaran nya.





∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆


Lembab, Kotor, dan Gelap, itu yang Theo rasakan saat ia membuka matanya, sebelum menyadari bahwa dia berada di penjara bawah tanah, yang artinya, Theo tertangkap!, seperti nya dewi Fortuna tidak berpihak pada Theo saat ini, dia mencoba menggerakkan tubuhnya yang terasa kaku, luka dari kecelakaan yang dia alami tadi masih terasa sakit, ditambah rantai yang mengalung dilehernya, mengikat tangan dan kaki nya, Theo merasa seperti hewan saat ini.

Seorang lelaki tampan dengan ekspresi dingin nya memasuki ruangan bawah tanah itu, melangkah mendekat kearah sel yang ditempati Theo, mengusik Theo yang tengah terbaring lemas, salah satu pria berbadan besar yang diyakini sebagai bodyguard itu menyiram Theo dengan air yang demi apapun itu sangat dingin. Theo tersentak kaget dan segera bangun, ditatapnya Lucio yang tersenyum remeh kearahnya.

"Ck ck, keadaan mu begitu memprihatinkan, inikah pembunuh bayaran yang di agung agungkan? Dia nampak seperti kelinci kecil lemah saat ini." Hardik Lucio, mengejek Theo.

"Kau boleh disebut 'tak terkalahkan' tetapi kau harus mengingat , bahwa aku tidak pernah menerima kekalahan, Lucio Brigadions tak akan pernah terkalahkan." Lucio menyeringai, ekspresi nya benar benar membuat Theo merinding, dan saat itu pula Theo menyesali keputusan nya untuk membunuh Lucio, ia iblis.









To be Continue

La Cosa NostraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang