gioco del destino

3 2 0
                                    

kidding, when you used to be the master, now it looks so pitiful


Meadow Lane, Brooklyn, AS


CTARR

BUGH

Menyedihkan, hanya kata itu yang cocok untuk Theo saat ini, tak terhitung berapa kali para anak buah Lucio memukuli nya, tenggorokan nya tercekat, tak mampu lagi mengeluarkan suara apapun, tulang tulang tubuhnya serasa tak lagi berfungsi, begitu lucu, saat biasanya kau yang membuat orang orang berlutut meminta ampun dibawahmu, sekarang justru kau lah yang terlihat seperti seorang budak yang ketahuan mencuri makanan tuannya.

Theo terbatuk darah, luka terbuka karena hantaman kayu tajam di pelipis nya sudah mengeluarkan banyak darah, ia yakin bahwa tubuhnya akan dipenuhi luka setelah ini, Theo benar benar lemas, bahkan tak bisa lagi menopang tubuhnya, ia terjatuh mengenaskan dari posisi berlutut nya, dia tak berharap banyak, bahkan jika ia akan mati dan pergi ke neraka hari ini ia akan menerima nya.

"Hentikan, sudah cukup." Suara bariton dengan nada datar itu menghentikan aktifitas para anak buah yang sedang memukuli Theo.

Theo menahan nafas nya, Shit! Kenapa iblis itu ada disini, sudah biarkan saja dia tewas dipukuli daripada harus berurusan lebih lama lagi dengan Lucio. Lucio melangkah mendekat kearah Theo yang terbaring mengenaskan, memandang lelaki itu dengan datar, satu tangan nya terulur, bermaksud membantu Theo berdiri, membuat Theo menatapnya sinis 'apalagi kali ini' batin Theo bergejolak.

"Bangunlah, ada hal yang harus kita bicarakan."
Lucio berkata, membuat kerutan bingung di kening kotor Theo.

"Apalagi yang kau mau?, kenapa tak membiarkan aku mati saja?" Theo mengeluarkan suaranya dengan susah payah.

Lucio mengabaikan, memerintah salah satu anak buahnya untuk memaksa Theo bangun dan mengikuti langkah nya, dan lagi lagi Theo hanya bisa berpasrah.


∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆

Ruangan luas ini tampak seperti kuburan, padahal ada sekitar 10 orang di dalam nya, suasana hening disebabkan sang tokoh utama tak kunjung membuka suara nya,  Theo ada disana duduk berhadapan dengan seorang Lucio, matanya menyorot lelaki itu dengan pandangan yang sulit dijelaskan.

Seorang lelaki memasuki ruangan, kedatangan nya memecah keheningan, Reska, anak buah William, meletakkan sebuah dokumen berisi kontrak kerjasama di meja kokoh yang ada didalam ruangan itu. Lalu mulai membuka suara setelah sebelum nya tampak meminta ijin kepada Lucio.

"Tuan besar memerintahkan aku untuk kalian  agar tak membunuh tuan Theo, dia sedang dalam keadaan sakit, tubuhnya lemah dan memintaku untuk menjadi perwakilan, dia menginginkan tuan Theo agar mengantikan posisi Manuel."
Jelasnya, membuat orang orang yang berada di dalam ruangan itu membelakan mata kaget, tak terkecuali Theo.

Ayolah, mereka butuh perjuangan keras untuk bisa berada di posisi 'menjaga' keluarga inti, dan apa ini? Dengan mudahnya Theo masuk dan bahkan menggantikan Manuel sebagai bodyguard ketua? apa bos besar mereka gila?
Banyak pertanyaan yang muncul di benak mereka, hendak memprotes tapi mereka tidak bisa melakukan apapun, tuan William tidak suka perintahnya di tolak.

Lucio menggeser dokumen menjadi berada di hadapan Theo, meminta Theo untuk segera menandatangani kontrak kerja itu, tanpa memikirkan Theo yang tengah dilanda kebingungan saat ini. Theo menghela nafas, tuhan benar benar mempermain kan takdirnya.



To be Continue

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

La Cosa NostraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang