2

128 8 1
                                    




Hai aku minju lebih tepatnya hwang minju
Aku menatap di sebuah kota dimana semua terasa asing iya aku pindah dan menetap di sini di seoul....



Rutinitas ku kuliah dan bekerja paruh waktu,,kalian bertanya kenapa aku sendirian?? kemana keluarga ku?? Mereka berada di kota kelahiran appa ku cheongju beserta eomma dan adik ku,,aku terpisah sejak umur ku 18 tahun dan melanjutkan semuanya sendiri






" Minju unnie kenapa melamun?? " Untuk beberapa saat aku menggeleng dan mengembalikan kesadaran tanpa sadar aku melamun melirik samping ku wanita berponi sedang menatap ku sambil tersenyum
" Aku hanya sedikit lelah saja."
" Perlu ku gantikan unnie mungkin unnie bisa istirahat."
" Tak apa nako aku bisa kok,, dan berhentilah memanggil ku unnie." Nako hanya tersenyum " eomma bilang aku harus menghormati orang yang lebih tua." Minju meninggalkan nako sambil membawa kemoceng 
" Tapi kita hanya berbeda beberapa bulan saja ingat?? "
" Unnie!!! "

Pintu terbuka dan menampilkan seorang pria keduanya sama sama menoleh dan melihat ke arah pintu dengan tanda buka belum di balik tapi seseorang sudah masuk dan melihat menu

" Maaf permisi tuan tapi kami belum buka." Pria itu menoleh " ohh maaf saya tidak tau saya kira sudah buka melihat pintunya sudah terbuka." Orang itu membungkuk hormat dan pergi

" Pria tadi tampan ya unnie." Minju mengangkat sapunya tinggi " cepat bersihkan kau tidak mau di pecat bukan,, soobin oppa akan ke sini sebentar lagi."














Drtttt
Drtttt

Suara ponsel mengalihkan perhatian ku melirik sebentar tertera nama wonyoung di sana aku mendesah kasar dan membalikkan badan ku tanpa berniat ingin mengangkatnya suara dering itu terus saja berbunyi lalu berhenti hingga akhirnya dering itu kembali berbunyi minju mendecak kesal dan mengambilnya tapi kini bukan nama wonyoung yang tertera melainkan nama sakura dengan cepat dia menggesernya dan mengangkatnya

" Hallo unnie maaf aku tidak tau kau menelpon."
" Dia menelpon mu lagi."
" Begitulah setiap malam dia pasti mengganggu ku menyebalkan."
" Biarkan saja asal tidak melampaui batas,, bagaimana kabar mu?? "
" Aku baik unnie,, unnie sendiri bagaimana apa chaeyoen oppa dan keponakan ku baik baik saja??? " Sakura tertawa sebentar dia juga mendengar suara anak kecil yang sedang berteriak minju ikut tertawa setelah tau siapa yang berteriak tadi
" Kami baik baik saja minju."
" Speaker saja unnie aku ingin bicara dengan yuki."
" Bibi minju aku merindukan mu~~ "
" Aku juga merindukan mu bibi lebih tepatnya merindukan di traktir oleh mu hehehehehe... " Minju hanya tertawa mendengar penuturan keponakannya
" Hei bicara dengan benar atau eomma tidak akan membiarkan bibi minju untuk membelikan mu lagi."
" Sudahlah unnie biarkan saja,, arsya bagaimana kabar mu?? Ingat jika nilai mu turun bibi tidak akan menepati permintaan mu."
" Ahhh bibi jangan seperti eomma baik baik arsya akan rajin belajar,, jadi kapan bibi kemari."
" Mungkin nanti,, ngomong ngomong kemana sean?? "
" Sean bibi minju mencari mu" minju menjauhkan ponselnya walaupun di speaker suara arsya lebih kencang dia juga mendengar sakura berteriak karna mendengar suara arsya yang berteriak tadi
" Haii bibi aku sedang main tadi hehehehe maaf tidak tau,, jadi kapan bibi ke sini?? aku merindukan pelukan mu." Minju lagi hanya bisa tertawa mendengarnya
" Bibi akan memberitahu mu jika bibi akan ke sana,, jangan banyak bermain wajah mu jadi hitam."
" Kalau wajah sean hitam bibi tidak suka ya?? "
" Mmm.. b-bukan begitu sean tapi jangan banyak bermain intinya kau harus sekolah dan belajar yang rajin."
" Siap bibi,, tapi aku hanya ingin di ajar dengan bibi belajar dengan eomma aku selalu di marahi kalau dengan arsya noona dia menyebalkan dan kalau dengan appa aku selalu di tinggal tidur." Minju tak habis pikir dengan sean dia berbisik karna takut di dengar tapi suaranya malah terdengar kencang dan tak jelas karna terlalu dekat dengan speaker




Malam itu minju habiskan dengan kehebohan keponakannya dan melupakan rasa pening karna mengerjakan tugas kuliahnya dan rasa penat karna baru saja pulang kerja tapi di situlah kebahagiaan kecil minju

.

.

.
Tbc

Can ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang