5

25 8 0
                                    










" Minju-ya "

" Nde "

" Bisakah ke ruangan saya sebentar,, ada yang saya ingin bicarakan."

Deg

Suara berat atasannya itu membuat jantung minju berdetak cepat bukan karna suaranya tapi apa yang dia katakan membuatnya terkejut

" I-iya oppa."

" Silakan duduk." Soobin hanya diam beberapa saat sambil membalikkan kertas dan melihatnya

" Kau tau kenapa aku meminta mu kemari?? " Minju menggeleng

" Aku sebenarnya tak ingin mengatakannya tapi aku harus mengatakannya kim minju."

" Kau sering sekali izin dan berganti shift sesuka mu aku tau kau sedang kuliah tapi kau tidak bisa melalaikan tugas mu untuk bekerja di sini minju,, sudah ku katakan kau hanya bisa berganti shift sekali saja dalam seminggu tidak boleh lebih tapi kau melanggarnya walaupun nako dan lia noona menyetujui tetap saja harus ada persetujuan ku sebagai pemiliknya."

Minju hanya terduduk lemas mendengar perkataan soobin barusan walaupun soobin sangat baik dan pengertian tapi tetap saja dia mempunyai sisi tegasnya sebagai pemimpin

" Aku tau kau begitu kesusahan tapi aku tidak bisa melakukan apapun minju maaf."

" Soobin jangan coba coba untuk memecatnya." Seseorang baru saja masuk dan duduk di sampingnya

" Tapi noona ... "

" Kau tidak tau bagaimana sulitnya minju menjalani kehidupannya dia sudah berusaha semampunya untuk menjalankannya,, dia tidak sama dengan kita soobin dia istimewa." Minju hanya bisa tertunduk dia tidak berani menatap mereka bahkan tubuhnya bergetar

" Minju angkat kepala mu,, kau ingat saat pertama kali kita memulai ini kita sangat kesusahan bukan?? Hingga akhirnya minju datang dan membantu kita sampai sejauh ini minju berperan penting di cafe ini bin'ah."

" Maafkan aku noona,, minju maaf karna lupa soal itu dan maaf atas perkataan ku barusan jika itu menyakiti mu." Aku menggelengkan kepala ku

" Tidak tidak oppa kau pantas memarahi ku jika aku salah itu hak mu sebagai atasan ku."

" Kalau begitu kau bisa kembali aku ingin bicara dengan arin noona,, dan jangan lupa untuk makan dan minum obatnya minju." Aku hanya mengangguk dan membungkukkan badan hingga aku keluar dari ruangan itu aku bernafas lega karna hampir saja aku di depak dari sini

" Aku tidak boleh mengecewakan arin unnie dan soobin oppa semangat minju."







" Yujin bagaimana kalau kita pergi sebentar?? "

" Tidak mau sangat melelahkan aku hanya ingin tidur."

" Ck ayolah kau tidak ingin berkenalan dan menjalin hubungan dengan wanita di luar?? " Yujin bangkit dan menatap tajam temannya

" T.A.K M.A.U. "  ryujin mencebirkan mulutnya kesal tak lama terdengar suara pintu terbuka

" Hai oppa lama tak bertemu dengan mu."  Ryujin melirik ke sampingnya dan tersenyum

" Hai sullyoon sudah lama tak melihat mu kau tampak lebih tinggi dari sebelumnya."
Sullyoon hanya terkekeh geli di merebahkan dirinya di samping yujin hingga membuat yujin bergeser

" Oppa tak ada kegiatan?? " Yujin menggeleng

" Oppa tak bosan?? " Lagi lagu yujin hanya menggeleng sullyoon melirik ryujin dan menatapnya ryujin hanya mengangkat bahunya

" Oppa benar benar tak ingin menikah?? " Yujin memejamkan matanya lagi lagi pertanyaan itu terlintas kembali membuatnya berdecak tak suka

" Aku sama sekali tak memikirkan itu sullyoon."

" Sampai kapan oppa seperti ini?? aku ingin oppa seperti yang lain,, aku juga ingin punya kakak ipar seperti teman teman ku." Yujin melirik sullyoon yang nampak bersedih ini bukan pertamanya sullyoon mengatakan ini tapi sudah kesekian kalinya tapi namanya yujin sudah betah sendiri

" Oppa mu ini sangat pemilih dia selalu menolak siapapun yang coba aku kenalkan,, bahkan aku dan winter sudah menyerah."

" Aku juga tak menyuruh kalian mengenalkannya padaku." Sullyoon menggeser badannya hingga menempel dengan yujin mengambil tangannya dan mencoba menatapnya

" Oppa sekali saja kau coba membuka perasaan mu,, mungkin setelah kau mendapatkan seseorang itu bisa merubah mu dan bahkan bisa merawat mu dengan benar dia juga bisa memberikan mu semangat dan juga kebahagiaan."

" Oppa dengan kau menutup dirimu kau malah menyiksa dirimu sendiri tidak selamanya eomma dan appa bersama kita dan tak selamanya eomma bisa membangun mu yang susah bangun itu dan menyiapkan makanan kesukaan kita,, coba buka kembali hati oppa tidak semua wanita itu sama oppa." Yujin tersenyum miring mendengarkan penuturan sullyoon dia menjauhkan tangannya dari sullyoon

" Memangnya tak semua wanita itu sama,, tapi tak semuanya juga hati itu sama oppa sering di kecewakan oleh dua wanita dalam hidup oppa dan kau meminta oppa membukanya lagi mustahil." Yujin bangkit dan meninggalkan mereka yang memandangnya dengan iba

" Aku kasihan dengan nasib percintaan oppa mu itu."

" Dan aku juga kasihan padanya yang berubah seperti ini."

.

.

.

Tbc

Can ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang