THE LIGHT || SUNGSUN

18. Dunia sempit

Happy reading~~

•

•

•

"Loh kak Hoon? Ngapain?"

Sunoo mengerjapkan mata berulang kali saat melihat tamu yang datang kerumahnya sore ini. Sunghoon dengan senyum cerahnya juga satu plastik indoalpha berdiri tepat didepan pintu.

"Lagi kerkom ya? Nih kakak bawain makanan. Sekalian mau liat kamu."

Sunoo ber-oh ria, mengambil alih plastik yang disodorkan Sunghoon. Lalu segera kembali kedalam, lupa kalau ia belum mempersilahkan sang tamu untuk masuk.

"Sun?"

"Eh iya! Lupa. Masuk kak."

Ni-ki yang kebetulan juga baru datang dan melihat kejadian itu hanya menahan tawanya.

Sunghoon memilih duduk disofa, sedangkan Sunoo kembali duduk diatas karpet bulu dengan Jungwon didepannya.

"Sorry telat." Ucap Ni-ki yang langsung duduk disebelah Jungwon. "Halo bang Hoon!"

"Kak Hee dirumah?"

Sunghoon membalas dengan anggukan kecil.

"Kayaknya lagi pergi. Tadi sih bilangnya ada urusan bentar. Ntah.." Sunoo angkat bahu, tidak mengerti.

Suasana hening setelahnya karena tidak ada yang bersuara selain tiga siswa SMA itu saat saling menyalurkan pikirannya. Sunghoon memilih fokus pada ponselnya sambil sesekali mengambil gambar Sunoo yang tengah menulis dengan kening berkerut juga bibir mengerucut lucu, tanda sedang berfikir.

"Jangan foto foto terus." Protes Sunoo yang membuat Sunghoon tertawa kecil.

"Fokus aja gih! Lagian hasil fotonya bagus kok, gemes!"

"Ahelah bucinnya nanti aja mas!!" Jungwon julid, mulutnya merapat songong dengan mata menyicing menatap Sunghoon ketus.

Ni-ki beranjak dari duduknya, merenggangkan tubuh sejenak. "Gue cari makanan dulu. Tadi kayaknya liat tante lagi sibuk didapur."

"Oh iya! Tadi kak Hoon bawa jajanan. Aku taro diatas meja makan. Bawa sini aja, istirahat dulu."

Katanya sih istirahat dulu, namun yang terjadi adalah Sunoo dan Jungwon yang kembali terfokus pada buku setelah Ni-ki keluar dari ruangan itu.

Sunghoon yang melihat itu hanya terkekeh, teringat kalau tiga sahabat itu memang menyukai belajar. Perhatiannya teralihkan saat merasakan ponselnya bergetar tanda panggilan masuk. Sengaja di silent agar tidak mengganggu kegiatan belajar yang berlangsung.

Keningnya mengernyit saat melihat nomer tidak dikenal yang tertera. Tanpa ragu langsung ia tekan tombol merah. Tidak pernah Sunghoon menyebarkan nomer ponselnya ke sembarang orang, jadi bisa saja tadi itu hanyalah telepon spam.

Baru saja hendak meletakkan ponsel disofa, benda pipih itu kembali bergetar. Nomer yang sama. Merasa mungkin itu telepon penting karena sampai menelpon lagi, akhirnya Sunghoon menekan tombol hijau.

"Halo ponakan tersayangnya gue.."

Begitu suara yang familiar menyapanya, Sunghoon mendengus. Langsung mematikan sambungan telepon. Ia meletakkan ponselnya ke atas meja, lalu kembali menatap Sunoo yang tengah menjelaskan sesuatu pada Jungwon tentang soal yang kurang dimengertinya.

"Siapa yang nelpon? Kok kayaknya kesel gitu?" Tanya Sunoo yang ternyata diam diam memperhatikan Sunghoon tadi.

"Salah sambung." Jawab Sunghoon asal.