19. Jangan pergi

1.1K 165 4
                                    

Happy reading~~

Heeseung hanya bisa terdiam saat Sunghoon sedang berusaha menenangkan Sunoo agar anak itu segera tertidur. Fikirannya terlalu kacau, dan ia tidak bisa berkata-kata atas apa yang terjadi malam ini.

"Kak.."

Kesadarannya kembali saat mendengar suara Sunghoon, yang ternyata sudah berdiri di hadapannya.

"Gue pamit pulang dulu ya? Sunoo udah tidur. Sorry untuk kejadian malem ini.."

"Kita...tenangin diri masing-masing dulu ya. Lo boleh pulang sekarang."

Sunghoon mengangguk, lalu segera berjalan keluar dari kamar Sunoo itu. Sebelum pintu tertutup, ia sempatkan untuk kembali melihat wajah damai Sunoo yang sembab karena menangis terlalu lama.

"Maaf Sunoo.."

Sepeninggalan Sunghoon, kini Heeseung berjalan mendekati kasur Sunoo. Duduk di pinggir seraya menatap Sunoo sendu.

"Kakak gak tau kalian bakal gimana kedepannya. Kakak cuma berharap yang terbaik buat kamu." Heeseung mengelus surai Sunoo lembut, mengecup kening Sunoo yang terasa panas.

"Dan papa, setelah tau siapa orang jahat itu, dia pasti gak akan lepasin gitu aja."

Heeseung memijat keningnya yang terasa berat, memilih ikut merebahkan diri disamping Sunoo.

"Takdir terlalu sering bercanda sama kamu ya?" Dengan perlahan, ia bawa Sunoo kedalam pelukannya.

"Maaf karena mungkin kamu harus ngerasain sakit lagi. Tapi jangan pernah bosen sama dunia ini, karena masih banyak hal indah yang harus jadi milik kamu."

Sunoo membuka matanya perlahan saat mendengar samar suara kicauan burung. Hal yang pertama dilihatnya adalah, tirai putih yang tertiup angin karena jendela yang di biarkan terbuka.

Hidungnya mencium aroma yang tak asing, matanya langsung mengedar untuk memastikan dimana dirinya berada sekarang.

'Rumah sakit..'

"Sayang, udah bangun?" Suara lembut seorang wanita menyapa rungunya. Ia menoleh, menemukan sosok sang mama menatapnya dengan senyuman lebar.

"Mama.." panggil Sunoo lirih.

"Iya sayang? Mau apa? Haus? Mau minum?"

Sunoo menggeleng. Maniknya bergetar panik, berusaha menggenggam tangan mama Lee.

"Kak Hoon...mana?"

Mana Lee terdiam, balas menggenggam tangan Sunoo erat. "Kak Hoon nya masih ada tugas. Nanti kalo udah selesai, dia baru bisa dateng."

Gantian Sunoo yang terdiam. Ia masih memikirkan bagaimana bisa saat terbangun dirinya sudah berada dirumah sakit. Ia ingat terakhir kali sebelum ia tidur, Sunghoon lah yang menemani di kamarnya.

"Mau kak Hoon.."

"Nanti ya sayang? Nanti mama telpon Sunghoon supaya dateng kesini."

Sunoo tidak membalas. Pikirannya kembali melayang entah kemana. Yang pasti, hanya nama Sunghoon yang selalu terbesit di dalam benaknya.

"Sunghoon."

THE LIGHT || SUNGSUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang