1
Jakartaa......
Aku pikir aku tak akan pernah kembali lagi ke kota ini. Kota yang pernah menyimpan semua kenangan indah yang dahulu harus aku tinggalkan.
Aku siap memulai kembali kehidupanku di kota ini. Aku tahu ini tak akan semudah dulu. Untuk itu aku akan merubah segalanya mulai saat ini. Termasuk merubah hatiku untuk orang itu.
Aku mengambil wig keribo dan mengenakannya di kepalaku sambil berkata "Aku siapppp. Welcome Michaella Cassandra Winata. Seketika aku memandangi penampilanku sendiri di cermin dan kemudian tertawa.
"Apaan si gue,masih pagi udah korslet. Hahahaha." Sekali lagi aku tertawa dan langsung mengambil tas sekolahku. Tiba-tiba pintu kamar terketuk.
"Casey, cepetann....!!!!!" Teriak seseorang dari balik pintu.
"Iya bawel ini juga udah selesai" Omelku sambil membuka pintu.
"AAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!" Lagi-lagi dia teriak kepadaku.
Aku hendak memarahinya namun ketika tahu alasan dia teriak, aku pun tidak menjadi marah. Dia sukses sekali menghiburku pagi ini.
"A...pa....an..sih..hahahaahaha." Tawaku langsung meledak ketika melihat Shella terjatuh tepat di bawah kakiku.
"Aduh kakakkkk. Lihat adiknya jatuh bukan ditolongin atau simpati kek ini malah ketawa lagi. Sakit tau !"
"Aduh adikkkk. Lihat kakaknya udah telat malah disuruh-suruh. Sekarang udah jam berapa. Lihat tuh udah telat. Udah ah gue berangkat sama mang Udin, lu naik angkot aja ye. Byee." Aku melewatinya sambil menjulurkan lidah.
"Eh Casey tungguuu,gue bilangin mama nih."
"Apa Shel? Gue ga dengarrrrr" Aku pun lari menghampiri supir pribadi keluargaku itu.
***
Ruangan minimalis dengan cat berwarna biru serta lemari kaca besar yang berisi arsip-arsip ini sudah ku lihati sedari tadi. Pandanganku kembali lagi menyapu semua benda yang ada di ruangan ini. Kulkas kecil,sebuah televisi dan ada beberapa sofa. Sangat membosankan sekali bila hanya berdiam diri di sini. Ku lihat adikku sedari tadi juga mulai bosan menunggu orang itu.
"Gue pikir kita udah telat" Gerutu Shella.
"Sama,gue pikir juga begi....." Suaraku terputus begitu melihat pintu terbuka. Akhirnya muncul juga…
"Selamat Pagi anak-anak."
"Pagi pak" Seruku berbarengan dengan Shella.
"Wah kompak sekali yah kalian. Bagus bagus." Kepala Sekolah bertepuk tangan sambil tersenyum.
Aku dan Shella saling berpandangan sambil memikirkan apa yang ada di otak kami masing-masing. Aku yakin apa yang sekarang sedang ada di pikiran Shella sama seperti pikiranku saat ini.
"Baik,tidak usah lama-lama. Siapa di antara kalian yang bernama Michaella Cassandra Winata?" Dia mengerutkan keningnya sambil menatap kami berdua secara bergantian.
"Saya pak." Kemudian aku mengangkat tangan kananku.
"Oke Michaella,kamu akan berada di kelas XI IPA 1 dan wali kelasmu bernama Ibu Ivonne. Nah berarti kamu yang bernama Michella?" dia menunujuk Sheila dengan telunjuknya.
"Iya pak" Shella menyahut.
"Kalian kembar?" Dia menunjuk kami bergantian dengan telunjuknya sementara kacamatanya turun sampai ke hidungnya,dan matanya terlihat seperti mengamati kami dengan seksama. Aku dan Shella menahan tawa ketika melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend or Love
Teen FictionSahabat... Cinta.. adalah dua hal yang sulit dipilih. Ada cerita untuk sahabat dan ada cerita untuk cinta. Ketika cinta memilih cinta, namun sahabat memilih cinta. Lalu apakah yang mampu untuk dipilih? Sahabat ataukah Cinta?