Chapter 4

610 10 0
                                    

4.

Hari Senin pun kembali. Aku disambut dengan pengumuman dari Kepala Sekolahku yang bernama Pak Guntur. Beliau memberi pengumuman dari speaker sekolah kami yang terdapat di setiap ruangan.

"Panggilan kepada siswa kelas XI IPA 1 yang bernama Michaella Casandra Winata, Karel Emeraldy, dan Bianca Tanuwijaya harap saat jam istirahat kedua menghapad saya. Terimakasih." Pak Guntur memberi pengumuman itu dua kali,yaitu saat kami memulai pelajaran pertama dan lima belas menit setelah bel masuk istirahat pertama.

Selama menunggu sampai jam istirahat kedua otakku terus memikirkan mengapa aku dipanggil oleh Pak Guntur. Selama itu pula aku,Bianca,dan Karel tidak berbicara satu sama lain. Sebenarnya aku ingin bertanya pada mereka tapi aku lihat dari pagi mereka membisu.

Bel istirahat kedua pun berbunyi,aku segera merapikan buku yang berantakan di mejaku. Sekilas aku melirik ke meja Bianca dan Karel,namun mereka sudah menghilang, aku hanya melihat Airin dan Bryan yang hendak menghampiriku.

"Loh Key kok masih di sini?" Kata Airin.

"Ini baru aja mau keluar." 

"Cepatan sana." Bryan mendorongku pelan dan Airin mengikuti di samping Bryan. Mereka berdua mengantarkanku ke depan kantor Kepala Sekolah.

"Udah sana..." Bryan melepaskan tangannya dari bahuku dan menarik tangan Airin agar meninggalkanku.

***

Saat aku mengetuk pintu dan masuk ke dalam,aku sudah melihat Bianca dan Karel duduk dihadapan Kepala Sekolah.

"Permisi Pak..." Aku tersenyum sebisa mungkin.

"Duduk Michaella." 

Aku mengambil tempat duduk yang kosong di samping Karel.

"Kamu tahu mengapa saya memanggil kamu ke sini?" 

"Tidak Pak." Aku menatap lurus ke arahnya.

"Baiklah kalau begitu saya beritahu. Kamu dan kedua temanmu ini akan saya calonkan menjadi Ketua OSIS untuk menggantikan Vero." Belum selesai pak Guntur berbicara aku pun memotong pembicaraanya.

"Tapi pakkkk." Aku masih menatapnya.

"Saya belum selesai bicara Michaella." 

Aku menghembuskan napas sebentar.

"Saya rasa untuk murid seperti kamu,pasti kamu sudah mengetahui berbagai cerita di sekolah ini bukan, termasuk cerita mengenai Vero."

Aku mengangguk menyetujui perkataannya.

"Saya sering mendengar namamu disebut oleh murid-murid dan guru-guru. Prestasi kamu selama hampir dua bulan ini juga cukup membanggakan. Menjadi murid yang memiliki nilai tertinggi di pelajaran jurusan satu angkatan bukanlah hal yang mudah Michaella. Bukan hanya itu,menjadi terkenal selama hampir dua bulan di sekolah juga bukan merupakan hal mudah. Apa lagi untuk murid baru seperti kamu." Pak Guntur berhenti untuk mengambil napas sebentar,sementara aku masih terus menatap lurus ke arahnya untuk mendapat penjelasan.

"Selain itu reputasi kamu di SMP juga sangat baik. Saya sudah mencari tahu informasi tentang kamu. Kamu luar biasa. Saya harap kamu bisa menghargai keputusan saya ini."

"Boleh saya bicara pak?"

"Slahkan"

"Menurut saya,untuk apa Bapak mencari ketua OSIS yang baru? Apa selama ini Bianca kurang di mata Bapak? Saya rasa dia lah pengganti yang tepat untuk menduduki bangku Ketua OSIS. Selama ini,dialah orang yang sangat berperan dalam OSIS. Dapatkah Bapak melihatnya? Selama ini dia selalu berusaha menggantikan tugas Vero sebagai ketua OSIS, meskipun jabatannya tetap hanya sebagai wakil." 

Friend or LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang