T i g a

619 103 15
                                    

"Makasih ya."

Jisoo tersenyum ramah sambil mengangguk,"Sama sama Pak."

"Maaf ya anak saya bikin repot kamu terus." Taehyung merasa tidak enak karna sejak hari pertamanya menjabat sebagai kepala sekolah disini sudah membuat Jisoo menjadi repot mengurusi anaknya.

"Enggak kok Pak, gak repotin sama sekali. Malah saya seneng seneng aja soalnya Ares ganteng banget hehehe." balas Jisoo sambil cengengesan membuat Taehyung menghela napas pelan.

"Bunda, kita balu main sebental, kenapa Bunda mau pelgi lagi?" sedih Ares yang kini sudah dalam gendongan sang Ayah.

Jisoo mengalihkan pandangan ke arah bocah tampan yang selalu menyebutnya Bunda itu,"Maaf ya ganteng, Kakaknya mau belajar dulu soalnya udah bel masuk. Besok kita main lagi deh, oke?"

Ares menggeleng gelengkan kepalanya lucu,"Gak mau. Ales maunya Bunda sama Ales telus. Ales gak mau besok, besok itu lama Bunda. Ales kangen sama Bunda."

"Ares." tegur Taehyung memberi ketegasan agar anaknya tidak terus menerus mengatur Jisoo.

"Kakak kan masih sekolah, ganteng. Tadi kan kakak udah cerita juga sama Ares kalo kakak mau jadi dokter biar bisa ngobatin orang yang sakit, jadi kakak harus belajar yang rajin biar cita cita kakak bisa kegapai. Ya kan?"

Ares mengangguk masih dengan wajah murungnya,"Yaudah kalo gitu semangat ya Bunda belajalnya. Semoga Bunda cepet cepet jadi doktel bial Bunda bisa telus temenin Ales."

Jisoo tersenyum simpul dengan tangan yang terangkat mengusap rambut hitam lebat milik Ares,"Iya, sayang. Makasih ya udah semangatin Kakak."

Ares mengangguk angguk lagi,"Dadah Bunda." ucapnya dengan wajah sedih melambai lambaikan tangannya pada Jisoo.

Jisoo pun mulai berjalan mundur sambil melambai lambaikan tangannya juga pada Ares. Setelah itu membungkuk hormat pada Taehyung yang dibalas anggukan oleh kepala sekolah barunya tersebut sebelum akhirnya membalik badan dan berlari kecil menuju kelasnya.

"Ayah anterin kamu dulu ya?" ajak Taehyung yang dibalas anggukan lesu oleh Ares.

"Ayah, Ales mau Bunda tinggal di lumah baleng Ayah sama Ales."

***

Jisoo baru saja sampai di depan gerbang rumahnya dengan Hanbin sebagai tukang ojeknya hari ini. Hanbin ini teman sekelasnya yang menjabat sebagai ketua kelas. Tegas sih anaknya, jiwa pemimpinnya memang sangat kuat, tapi sama aja kayak June. Sama sama gak waras!

"Makasih ya, Bintitan." ucap Jisoo sekalian meledek.

Hanbin meliriknya malas,"Biarin aja besok besok gak gue tebengin lagi."

"Yaelah baperan amat Pak Ketu. Enjoy aja enjoy."

"Enjoy palalu kentut!"

"Emang kepala bisa keluarin angin juga?" tanya Jisoo yang seketika penasaran.

"Lo pikir aja sendiri. Udah ah gue balik. Assalamualaikum!" ketus Hanbin masih sebal.

"Tapi Bin, lo belom jawab-

NGENG!!!

"WAALAIKUMSALAM! DASAR BINATANG ANJING!"

Wajah yang sudah kumel dan dekil semakin terlihat suram akibat perseteruannya dengan Hanbin Cahyo Bintang.

"Loh loh mobil sape nih? Buset mobil mehong, kinclong bener kayak mobil baru beli." oceh Jisoo mengagumi mobil mewah yang terparkir di halaman rumahnya..

Baru saja masuk rumah dan sengaja melewati ruang tamu, Jisoo dibuat terdiam membisu. Mulutnya terbuka dengan tangan kanan menutupinya agar lalat tidak masuk ke dalamnya, matanya membelalak, tubuhnya mendadak kaku tak bisa digerakkan. Tatapannya bertemu langsung dengan tatapan dingin seorang lelaki yang duduk bersebrangan dengan Ayahnya.

Semua orang menoleh ke arah Jisoo kemudian sang Mama tersenyum lebar melihat anaknya yang sudah pulang sekolah, Mama pun menghampiri Jisoo dan mengusap rambutnya lembut. Tumben amat, batin Papa yang melihat itu semua.

"Sayang, akhirnya kamu pulang juga."

Jisoo masih diam. Tatapannya masih terikat dengan tatapan tajam lelaki di sofa sana.

"Bunda!!!"

Kebisuan Jisoo buyar saat itu juga. Suara yang sudah tidak asing lagi di telinga Jisoo sejak sehari yang lalu terdengar nyaring di telinganya.

Ia menoleh ke samping mendapati anak kecil tampan berlari mendekatinya kemudian memeluk kakinya dengan raut wajah yang sangat bahagia.

Jisoo menunduk menatap Ares yang memeluk kakinya dan mengacak acak rambut bocah itu sekilas. Wajahnya kembali terangkat untuk melihat seorang wanita yang kelihatan sudah tua namun masih terlihat cantik tersenyum padanya.

Wanita itu mendekatinya kemudian mengelus kepala Ares yang masih betah memeluk Jisoo.

"Saya Taeha, neneknya Ares sekaligus Ibunya Taehyung." wanita itu memperkenalkan diri pada Jisoo yang sepertinya juga bingung dengan dirinya.

Jisoo tersenyum kikuk, kemudian menyalimi tangan yang sudah agak keriput Taeha dengan sopan.

"Saya Jisoo, Bu."

"Iya saya tau. Taehyung dan Ares udah cerita semuanya tentang kamu."

Jisoo tak membalas lagi. Karna memang tidak tahu harus membalas bagaimana.

"Bunda, ayo tinggal di lumah Ales!" ajak Ares setelah melepaskan pelukannya dan kini mendongak menatap Jisoo.

Jisoo berjongkok agar Ares tidak pegal karna harus mendongak,"Gak bisa dong, ganteng. Kakak kan bukan siapa siapa kamu."

"Bunda itu bunda aku! Udah sehalusnya Bunda tinggal sama Ales."

Jisoo menggaruk kepalanya yang mendadak gatal sepertinya gara gara ketombe, Ia mendongak meminta bantuan pada Mamanya. Tapi Mamanya hanya mengedikkan bahunya.

"Ares, kamu gak boleh maksa maksa Kak Jisoo terus." tegur sang nenek merasa tidak enak juga pada Jisoo yang kebingungan membalas ajakan Ares untuk tinggal bersama.

"Itu bukan maksa, Nenek." bantah Ares membela diri.

"Udah udah, Jisoo kamu kesini dulu, nak. Ada yang mau Taehyung omongin ke kamu." Papa Jisoo mencoba mengalihkan topik membuat Jisoo mengernyit bingung.

Ia menatap kepala sekolahnya yang ternyata masih menatapnya juga,"Ngomongin apa, Pak?"

Taehyung hanya menggerakkan kepalanya ke arah sofa yang kosong seolah menyuruh Jisoo untuk duduk terlebih dahulu. Jisoo hanya menurutinya dengan Ares yang duduk di pangkuannya terlihat sangat tidak ingin pisah dari Jisoo.

"Jadi Pak, mau omongin soal apa ya? Apa saya ada buat kesalahan di sekolah Pak?" tanya Jisoo takut jika ternyata Taehyung mau memberikan surat peringatan.

Taehyung membalas,"Bukan soal itu."

"Kalo gitu, mau omongin soal apa, Pak?" heran Jisoo tapi tak dipungkiri bahwa dia sangat penasaran dengan kehadiran kepala sekolahnya bahkan ibunya Taehyung juga ikut datang ke rumahnya.

"Kamu mau nikah sama saya?"

"HAH?!!!"

***

omg bisa bisanya baru kenal dua hari udah ngajak nikah?!😱

jisoo harus gimana nih ges? mana yang ngajak nikah itu duda anak satu dan parahnya lagi yang ngajak nikah itu kepala sekolahnya sendiri!

lanjutin atau unpublish ya???

jangan lupa vote komennya! <3

Mas DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang