E m p a t

718 112 15
                                    

kalo ada typo, kasi tau ya kak. tengkyu.

"Kamu mau nikah sama saya?"

"HAH???!!"

Mama Eugene langsung menabok tangan Jisoo pelan untuk menegur putrinya agar menjaga image.

Jisoo langsung tersadar dan langsung menutup mulutnya malu. Ia melirik ke arah Taeha yang tersenyum padanya merasa gemas dengan keterkejutan gadis SMK itu.

Jisoo kembali menatap Taehyung dengan tatapan tak percaya. Bisa bisanya Taehyung mengajak anak sekolahan seperti dirinya menikah dengan santainya.

"Jisoo, saya tau kamu kaget banget denger pertanyaan dari anak saya. Tapi ini semua kami lakukan untuk Ares. Ares selalu cariin kamu setiap malem, dia selalu nangis saat inget kamu nak." ujar Taeha menjawab ketidakmengertian Jisoo.

Taeha melanjutkan,"Meskipun kamu sama Taehyung gak saling cinta tapi cinta itu pasti bakal tumbuh selama kalian bersama. Jadi, saya harap kamu mau terima lamaran Taehyung, nak."

Jisoo hanya diam. Masih mencerna semua perkataan Ibunya Taehyung. Ia bingung setengah mati dengan situasi saat ini.

"Bunda."

Hingga panggilan dari bocah dipangkuannya membuat Jisoo tersadar dari lamunannya.

Jisoo menunduk untuk menatap Ares,"Kenapa sayang?"

"Bunda mau kan tinggal baleng Ales, Ayah, sama Nenek?" tanya Ares menatap penuh harap pada Jisoo.

Jisoo diam. Berpikir keras. Memikirkan sekolahnya, memikirkan pendidikannya, memikirkan cita citanya, dan memikirkan orang tuanya.

Ia melirik Taehyung yang juga tengah menatapnya lempeng. Kemudian beralih ke Papa dan Mamanya yang tengah menatapnya juga dengan tenang. Kenapa mereka bisa tenang sih? Pikir Jisoo sebal.

"Bunda." panggil Ares membuyarkan lamunan Jisoo.

Jisoo tersenyum kecil pada Ares,"Nanti ya, ganteng. Kakak pikir pikir dulu."

"Jadi kamu nolak saya?" tanya Taehyung menyimpulkan sendiri.

"Gak tau Pak. Saya pikirin dulu ya. Jujur saya gak ada niatan nikah muda Pak, apalagi masih sekolah gini. Masih banyak yang saya impikan Pak."

Taehyung mengangguk mengerti,"Kalo gitu kamu pikir pikir dulu aja, saya bakal tunggu jawaban kamu."

Jisoo hanya diam.

"Gak papa, Jisoo. Saya pun ngerti apa yang kamu pikirin. Jangan dijadikan beban ya. Kamu tenang aja, kita akan tunggu jawaban kamu dan insyaa Allah akan menerima segala keputusan kamu. Tapi saya harap, kamu mau menerimanya karna Ares sangat membutuhkan kamu. Dia sangat butuh kasih sayang dari seorang Ibu, sejak lahir ia ditinggal Bundanya meninggal dunia. Ares selalu manggil kamu Bunda itu karna wajah kamu sangat mirip dengan wajah mendiang Bundanya. Saya sendiri juga kaget saat pertama kali liat kamu tadi, ternyata benar kamu sangat mirip dengan almarhumah istrinya Taehyung. Jadi saya mohon, kamu pikirkan ini baik baik ya. Setidaknya demi Ares." ucap Taeha panjang lebar.

Jisoo mengangguk,"Iya Bu. Insyaa Allah. Tapi maaf Bu, saya gak bisa nerima lamaran ini kalo saya dianggep sebagai orang lain. Karna saya adalah saya, dan untuk kemiripan wajah saya dengan wajah almarhumah istri Pak Taehyung, tolong jangan dijadikan alasan sebagai tujuannya Pak Taehyung menikahi saya."

Taeha langsung merasa tidak enak hati karna sudah berkata yang dapat menyinggung Jisoo,"Jisoo, saya gak maksud apa apa. Maafkan saya jika kata kata saya menyinggung perasaan kamu ya? Saya minta maaf sekali."

"Gak apa apa, Bu. Saya minta maaf juga kalo omongan saya gak enak di hati." balas Jisoo sopan.

"Gak sama sekali, Jisoo. Kalo begitu, kami pamit ya, Jisoo, Pak, Bu." pamit Taeha bangkit dari duduk disusul Taehyung.

Mas DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang