05 : jalan-jalan

1K 204 144
                                    

Semalam Lisa senang bukan kepalang, Kak Taehyung memutuskan mampir kerumah dan mereka menghabiskan waktu bersama dengan obrolan seru. Sampai Lisa rasa saat membuka mata hari ini, rasa senangnya masih terasa direlung hati.

Kak Taehyung itu.. ah-bagaimana ya Lisa menggambarkannya?

Pria itu definisi pacar idaman untuk Lisa sendiri, pertama Kak Taehyung benar-benar dewasa walau karena umur mereka yang memang terpaut empat tahun. Tetapi Lisa rasa Kak Taehyung memang sosok pria yang perhatian.

Ia selalu memfokuskan tatapan matanya saat Lisa tengah berbicara. Hal kecil yang selalu membuat ia senang, karena Kak Taehyung bahkan tak memainkan ponselnya, membiarkan benda itu tergeletak di atas meja tanpa disentuh sama sekali.

Kedua Kak Taehyung itu tampan, ah-tidak tampan sekali, ah bukan-bukan tapi super duper tampan mengalahkan V BTS bias kesayangan Lisa. Kini tahta Taehyung sudah setara dengan bias nya sendiri atau mungkin bisa melampauinya.

Suara dering telepon berbunyi tepat dipukul sembilan pagi di hari minggu ini bukanlah sesuatu hal yang biasa terjadi. Terutama Lisa yang masih nyaman diatas kasur, berencana kembali tidur saat tak sengaja terbangun dengan perasaan senang luar biasa beberapa menit yang lalu.

Sekarang belum pukul 11 siang jadi haram hukumnya bagi Lisa untuk bangun di hari minggu.

Namun, agaknya si penelepon tak juga ingin berhenti. Jika ini June ataupun teman-teman sekolahnya, ia akan dengan senang hati mengumpati mereka.

Tangan gadis itu mengangkat panggilan telepon dengan sedikit malas, matanya masih setengah memejam tak melihat dengan jelas siapa yang meneleponnya pagi ini.

"Halo.." ujarnya malas saat menjawab sambungan telepon.

"Good morning, princess."

Tepat saat mendengar suara bass yang terdengar lembut itu masuk ke gendang telinganya, Lisa refleks bangkit dari posisi berbaring diatas kasur. Jantungnya bertaluh, matanya terbuka lebar.

Lisa menjauhkan ponselnya dari telinga, melihat nama yang tertera di layar ponselnya untuk meyakinkan diri sekali lagi bahwa ia sedang tak bermimpi saat ini.

Benar saja, nama Kak Taehyung tertera disana. Lengkap dengan detik pada sambungan telepon yang terus bertambah.

"Sa?"

"Ah-iya kak?" jawab Lisa gelagapan, ia masih berpikir mengapa mimpi dan realita menjadi sama indahnya seperti ini.

Terdengar dengusan kecil di seberang sambungan telepon "Kakak dicuekin."

Lisa melipat kedalam kedua bibirnya, tidak tahan dengan sikap Taehyung yang terkadang sangat manja.

Lisa ingin pingsan detik ini juga rasanya!

"Hehe, maaf kak!" jawabnya malu-malu dengan senyuman gembira yang ia sembunyikan "Ngomong-ngomong ada apa kak Taehyung telepon Lisa pagi-pagi?"

"Jalan yuk?" ajak Taehyung tanpa basa-basi, ia bahkan sudah selesai mandi sebelum menelepon Lisa pagi ini.

Gadis itu menaruh ponselnya diatas ranjang lalu berteriak tanpa suara sembari meremas guling yang ada disampingnya. Kemudian ia buru-buru mengambil ponsel dan menetralkan suaranya "Mau kemana emangnya kak?"

"Kamu nya mau dulu gak?" tanya Taehyung dengan kekehan kecil, membuat Lisa kembali salah tingkah dibuatnya.

"Ya, Lisa mana bisa nolak sih kak!"

Taehyung terkekeh lagi disana mendengar suara semangat Lisa dari sambungan telepon "Jadi makin tambah kangen kalo gini caranya."

Mendengar kalimat manis dari Taehyung membuat Lisa menendang-nendang kakinya ke udara. Ia senang bukan kepalang, tak peduli jika itu hanya gombalan buaya semata.

God, i love him!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang