02 : gagal move on

670 186 17
                                    

Sejak hari dimana Lisa diantar oleh Yeonjun pulang kerumah hubungan keduanya justru jauh lebih baik dari sebelumnya. Mereka jadi dekat, lebih tepatnya Yeonjun menjelma sebagai teman yang baik, diikuti Lucas dan Mark setelahnya.

Aneh? Jelas. Lisa tak pernah sekalipun memikirkan akan berteman dengan Yeonjun yang menyebalkan. Sungguh Lisa tak berbohong tapi Yeonjun adalah tipe pria yang tak ingin Lisa jadikan sebagai tipe ideal. Sifatnya benar-benar minus, tak akan ada gadis yang akan tahan dengannya. Lisa bisa jamin itu.

Lisa lupa dengan kelebihan Yeonjun yang lainnya yaitu wajahnya yang menjadi salah satu pengecualian. Mungkin para gadis akan bertahan untuk alasan yang satu itu.

Berbicara tentang Taehyung, ia tak pernah lagi bertemu dengan pria itu sejak hari dimana ia mengakui perasaannya dikedai es krim.

Setelah dipikir-pikir ia cukup malu melakukannya tetapi itu memang sifat asli dirinya yang akan terus terang dan tak bisa memendam sesuatu dengan benar.

Mungkin ini tepat dua minggu Lisa terus memikirkan Taehyung, ia patah hati bahkan sebelum memiliki. Menyedihkan!

Lisa keluar dari kamar, menuruni anak tangga menuju dapur. Rumah cukup sepi di sabtu siang seperti ini. Kemana semua orang pergi?

Ia membuka kulkas ketika sampai namun tak mendapati kesayangannya berada disana. Lisa tahu sekali siapa pelakunya!

"MBAKK JISAAAAA!" Lisa berteriak menggema keseluruh penjuru rumah, menggetarkan dinding-dinding serta lukisan-lukisan yang tergantung disana.

Ia berjalan mencari dimana keberadaan kakak perempuannya yang satu itu. Tungkai jenjangnya berjalan menuju ruang keluarga dan benar saja ia melihat Jisa berada disana, tetapi sepertinya Jisa tak sendirian mungkin bersama teman satu kampusnya. Namun, Lisa tak bisa melihat wajahnya karena orang itu duduk membelakangi.

Tapi kembali lagi, siapa yang peduli?

"MBAK JISAA!"

Jisa sampai terhenyak mendengar teriakan nyaring Lisa yang masuk langsung tanpa permisi kedalam gendang telinganya "Apaan sih Lis, gak usah pake teriak kali"

"Lo kan yang ngabisin viennetta gue! Ngaku!" Jisa hanya terkekeh mendengar kemarahan Lisa.

"Nanti gue ganti, ya! Sekarang gue mau ngerjain skripsi dulu. Hush hush"

Lisa menggeram marah "Lo bener-bener ya mbak! Gue kan bilang itu amunisi gue buat ngegalau! Gue kesel ama lo!"

"Lagian ngegalauin cowo gak kelar-kelar dari dua minggu lalu, gak cape apa? Emang siapa sih cowonya?"

"Mbak Jisa gak akan ngerti cowonya jelmaan malaikat yang turun dari langit! Tapi sayang jatohnya pas Lisa lagi tidur, makanya dia jadian duluan sama orang"

Jisa terkekeh dengan gelengan tak percaya. Mendengar perdebatan seru dari adik-kakak tersebut membuat seseorang dibalik kursi berdiri mengejutkan Lisa. Jadi sedaritadi–

"Ade lo?" Jisa mengangguk menjawab pertanyaan dari teman satu bimbingannya tersebut "Sorry ya, berisik" ujar Jisa tak enak.

"LHO, KAK TAEHYUNG? NGAPAIN DISINI?" tanya Lisa terkejut, hingga bola matanya membulat tak percaya.

"Hi, Lisa!" sapa ramah Taehyung menjawab suara nyaring memekakan telinga yang penuh keterkejutan dari gadis itu.

Jisa melihat aneh interaksi keduanya "Heh lo sejak kapan kenal ama temen gue?" tanya Jisa pada Lisa yang terlihat masih tak percaya.

"Temen? Kenapa gak bilang dari kemaren-kemaren sih mbak?" tanya Lisa setengah senang, setengah kesal, dan setengah malu karena ada Taehyung saat ini.

God, i love him!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang