"ohayou anak mama." sapa Daiki ketika melihat Keito menuruni anak tangga.
"ohayou mama."
"cuma mama yang dapat sapaan nih?" ucap Yuya yang sudah duduk dimeja makan.
"eh? oh-hayou papa."
"ohayou sayang, yuk sini makan." ucap Yuya lalu tersenyum.
"lihatlah sekarang betapa manjanya papa sama anak perempuannya sekarang." bisik daiki kepada Yuya yang membuatnya mengulum senyum.
"gimana tidurnya?" tanya Daiki
"nyenyak kok ma." jawab keito.
"kalau ada apa-apa cerita saja sama mama jangan nangis sendirian dikamar seperti semalam." nasihat Daiki.
"heh? siapa yang tega membuat anak papa nangis?" ucap Yuya tak terima.
"ti-tidak ada pa." jawab keito.
"lihatlah siapa sekarang yang sangat peduli pada anaknya padahal dulu paling masa bodo." Daiki kembali berbisik ditelinga Yuya saat menuangkan nasi kepiring Yuya.
blush
rona merah muncul tanpa diminta oleh yuya.
ya semenjak dirinya membuka hati untuk menerima keket, ia menjadi ayah yang protektif dan selalu mengutamakan keket.
"Keitoooooo."
teriakan diluar menyadarkan ia dari lamunannya dan berjalan membuka pintu.
"kau ya yang menyakiti keito?" tanya Yuya tepat ketika pintu terbuka.
"heh?" ucap Yuto yang kebingungan.
"papa apaan sih anak orang baru sampe bukannya diajak masuk malah diintrogasi."
"sudah jawab saja?" tanya Yuya.
"apa ya om?" tanya Yuto.
"bukan pa." jawab Keito.
"lalu siapa?"
"papa." jawab Daiki.
"heh? aku?" tanya Yuya bingung.
"anooo, aku belom disuruh masuk nih."
"gak pa jadi semalam itu ada temen aku yang dijahati sama teman aku, aku kasian aja jadi kepikiran deh." jawab keito.
"temennya kamu dijahatin sama temennya temen kamu?" tanya Yuya bingung.
"sumimasen, masuk boleh gak nih?" Tanya Yuto masih didepan pintu.
"ini nih si papa lolanya gak ilang-ilang jadi temennya keito disakitin sama temennya." jelas daiki.
"iya jadi temennya ini disakiti sama temennya kan? jadi temennya temennya keito disakiti sama temennya kan?" jelas Yuya.
"gak gitu pa jadi sama-sama temennya gitu."
"anooooooo." teriak Yuto.
"mama kok malah bahas temen temennya sih bukan masalahnya?" tanya Yuya.
"oh iya juga yah."
"ANOOOOOOOOOOO." teriak Yuto.
(mari kita tinggalkan kegajean mereka)
~
"ryo ayo sini sarapan."
"iya ma." jawab yamada lesu.
"kenapa mukanya murung gitu?"
"gapapa."
"yasudah sarapanlah lalu berangkat nanti telat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
Romance" senyumannya membuatku melupakan semua kepedihanku, tingkah lakunya yang konyol membuatku selalu memperhatikannya, aku jatuh cinta lagi dan lagi padanya, tapi dia tak pernah melihatku, dia bahkan mungkin tak mengenalku walau aku berada didekatnya...