•Bianglala•🐮🐯

385 53 3
                                    

Disclaimer!

Cerita ini merupakan cerita karangan, dibuat berdasarkan khayalan sehingga tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata. Cerita ini juga mengandung beberapa kata kasar.

Enjoy!

°°°

Hari ini sepertinya hari yang indah untuk bermain di taman bermain bersama teman, pasangan ataupun keluarga. Tapi tidak dengan Junghwan, dirinya saat ini terjebak di sebuah situasi dengan seseorang yang sudah pasti ada di dalam daftar hitam hidupnya.

"Lo pernah gak sih tiba-tiba pengen ngelus kepala jerapah?" Pertanyaan bodoh yang keluar dari orang didepannya ini terdengar sangat bodoh ditelinganya, dia tidak mengerti kenapa orang didepannya ini terlihat santai-santau saja.

Junghwan yakin orang didepannya ini sudah pasti juga memasukkan nama Junghwan didalam buku kematian miliknya.

"Jangan ajak gue ngomong Yoshi" Yoshi pemuda yang berada didepannya tidak peduli dengan balasan Junghwan. Dia kemudian melanjutkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak masuk akal dan bodoh.

"Junghwan lo kalau nanti suatu saat mati terus lo lahir kembali, lo mau jadi apa? Kalau gue mau jadi kucing, soalnya gue suka makan terus tidur terus bangun bangun berak."

"Jangan ajak gue ngobrol Yoshi, gue gak suka dan gue gamau tau juga" Junghwan mengarahkan pandangannya pada pemandangan sekitar kota yang indah, yang hanya terlihat dari ketinggian. Dirinya tidak mempedulikan keberadaan Yoshi yang duduk berhadapan dengannya.

"Cih sok dingin, jangan seolah-olah lo doang yang tersiksa! gue juga gak suka sama lo sekarang ya kalau bukan gara-gara temen lo kelebihan kalsium itu!" Yoshi yang mencoba untuk berbicara dengan Junghwan.

Yoshi sebenarnya tidak suka berada di dekat orang yang paling dia hindari di hidupnya ini. Tapi apa boleh buat Yoshi bosan, dia tidak suka dengan ketinggian bianglala, sehingga dia mencoba untuk mengalihkan ketidaksukaannya dengan berbicara, tidak peduli dengan respin Junghwan

Memang mereka berdua terjebak dalam sebuah wahana bianglala, entah bagaimana mereka berdua bisa terjebak bersama, yang pasti hal ini merupakan rencana teman-teman mereka yang muak dengan tingkah laku Junghwan dan Yoshi yang selalu bertengkar.

Awalnya mereka memiliki rencana untuk meninggalkan Yoshi dengan Junghwan di rumah hantu, tapi itu tidak berhasil. Ternyata Yoshi yang mereka kira penakut adalah seorang pemberani, yoshi langsung berjalan meninggalkan Junghwan yang ketakutan didalam rumah hantu tersebut.

"Dasar Sapi sialan, siapa juga yang mau sama lo cih"

Perhatian! Mohon maaf atas kesalahan teknis yang sedang terjadi, bagi pengunjung yang masih berada di wahana di mohon untuk tidak panik dan menunggu hingga wahana dapat kembali beroperasi. Terimakasih.

Mereka berdua dengan sangat jelas mendengar pengumuman bahwa wahana yang mereka naiki sedanf mengalami masalah teknis.

Yoshi cukup panik saat mendengar pengumuman itu, tapi dia melihat ke arah Junghwan yang terlihat tenang membuat Yoshi berusaha untuk tenang juga.

"Aishh, Haruto sialan, kalau gue udah sampe bawah gue potong kaki lo anjir" kaki yoshi sendiri sudah bergetar menahan rasa panik dan dingin yang melingkupi dirinya. Dirinya hanya mengenakan kaos oblong yang tipis.

Yoshi kira cuaca akan sangat panas, ternyata perkiraannya salah. Padahal sekarang masih jam 4 sore tapi langit terlihat berawan, dan belum lagi angin yang bertiup diatas bianglala membuat badannya merinding, tangan dan kakinya dingin, perutnya juga sudah mulai sakit.

FourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang