•Reckless•🐮🐯

510 55 4
                                    

Disclaimer!

Cerita ini merupakan cerita fiktif dan semua yang ada di dalam cerita ini tidak ada sangkut paut nya dengan dunia nyata

●●●


Suara merdu kucing tetangga yang sedang berkelahi membuat pemuda itu bangun dari tidurnya yang indah. Dirinya ingin kembali tidur, tapi kucing-kucing kurang ajar itu, masih terus saja mengeluarkan suara geraman dan meongan yang sangat powerful.

Semalam telah berlalu dengan cepat, perasaan baru sedetik Junghwan memejamkan mata, matanya kemudian melirik ke arah jam dia atas nakas samping kasurnya.

Oh jam 7? Mau tidur lagi tapi itu kucing sialan anjing banget.

Dengan terpaksa Junghwan harus membuat dirinya untuk bangun, dia berjalan ke arah kamar mandi nya yang berada di luar kamar tidur nya.

Junghwan saat ini sedang berada dirumah sendirian, Orangtua nya sedang pergi dari seminggu yang lalu dan belum kembali sampai sekarang. Junghwan sendiri tidak diberi tahu oleh orang tuanya kapan mereka kembali. Bahkan saat mereka berangkat saja yang di kasih tau saat itu malah Yoshi, sebut saja Yoshi ini orang terdekat Junghwan.

Junghwan berjalan ke arah kamar mandi dengan mata tertutup, badannya sudah hapal setiap sudut rumah.

Sesampainya di kamar mandi dia langsung membawa dirinya untuk ke toilet, mau buang air kecil, Junghwan yang tadinya akan menurunkan celananya, mendengar suara dari sampingnya, Junghwan kemudian memaksa membuka matanya dan menoleh ke arah samping kananya.

"AAAA!!"

"Selamat Pagi tuan muda" Terlihat seorang pemuda dengan surai rambut merahnya dengan tampang tidak bersalah sedang menyikat giginya di kamar mandi Junghwan.

"Anj- Lo bikin gue Jantungan, huuu... lah lo kapan sampe disini yoshi?" Junghwan membawa tanganya mengelus dadanya sendiri, bukan dada orang di depannya ini.

"Gue nginep disini semalaman" Yoshi dengan tampang polosnya, menatap ke arah Junghwan dirinya menghentikan kegiatan sikat giginya, untuk sekedar membalas Junghwan.

"Hah? Tapi gue inget banget sebelum gue tidur lo udah pamit pulang?" Junghwan mencoba mengingat-ingat keJadian tadi malam.

Jadi Yoshi dan Junghwan rencana nya mau pergi jalan-jalan ke alun-alun kota, mau kulineran berdua, tapi tidak jadi karena cuaca tiba-tiba berubah menjadi hujan deras disertai petir.

Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk memghabiskan waktu seperti bermain dan masak mie instan di rumah Junghwan.

"Bentar gue kumur-kumur dulu- ahh, Iya, gue emang udah pamit, tapi pas gue keluar dari kamar lo abis itu turun tangga gue kesandung terus jatuh terjun ke bawah" ucap yoshi dengan nada santai seakan-akan itu bukan kejadian yang bisa mengancam nyawanya

"Shit! lo gapapa? Ada yang luka?" Junghwan kemudian memeriksa setiap sudut bagian tubuh Yoshi, wajah samping kiri kanan atas bawah, tangan, kaki, badan semua dia periksa.

"Tenang Junghwan, Gaada luka kok, gue cuma pingsan bentar sih lalu habis itu gue kebangun, tapi gue males banget mau berdiri akhirnya gue tidur dilantai aja deh." Yoshi dengan santai menyisir rambutnya, Sedangkan Junghwan masih berdiri di posisi yang sama.

"Seriously Yoshi cuma pingsan? Ceroboh banget sih jadi manusia. Lo kenapa nggak ke kamar gue atau ke kamar tamu sih? katanya gaada luka, itu dahi lo luka lo biarin? Ya ampun, sini gue bersihin anjir, lo tuh udah gede yoshi bukan anak kecil lagi" Dengan segera Junghwan mengambil kotak P3K, dirinya kemudian menarik yoshi untuk duduk di atas toilet.

"Iya mah gue ngerti, gue tadi malem udah keburu males buat keatas, nanti gue jatuh lagi gimana?" Junghwan menatap datar Yoshi, sedangkan Yoshi sendiri saat ini sedang menatap Junghwan dengan wajah yang memelas, seperti seekor kucing yang sedang minta makanan.

"Ya tapi kan di bawah ada kamar tamu. Lo kan juga bisa teriak gitu pas jatoh. Lo kan juga ada hp bisa telpon gue, bangunin gue. Untung lo nya gak kenapa-kenapa, kalau nanti lo patah kaki atau patah tangan gimana? Atau mungkin lebih parah dari itu?" Junghwan dengan telaten membersihkan luka di dahi Yoshi, luka jika dibiarkan akan sangat berbahaya, bisa menimbulkan infeksi.

"Ih lo cerewet kayak emak-emak" Apa yang Junghwan lakukan padanya saat ini mengingatkan masa kecilnya yang nakal, dirinya tidak bisa diam dan selalu bergerak kesana kemari hingga tubuhnya kadang dipenuhi luka goresan akibat kecerobohannya sendiri. Maka ibunya akan mengobati dia sambil mengomel padanya

Sama persis, Yoshi saat ini luka karena kecerobohan dan kebodohannya sendiri, lukanya di bersihkan oleh Junghwan belum lagi tambahan omelan Junghwan. Mirip sekali!

"Ya lagian lo nya aneh-aneh, bikin orang khawatir aja. Lain kali bilang, selama masih ada orang lo bilang, jangan ditahan sendiri ya" Junghwan dengan lembut mengusap luka Yoshi yang sudah dia tutup dengan plester.

"Ya maaf, Udah kan ini lukanya? Makasih Junghwan. Oh iya, lanjutin gih lo kan tadi mau pipis kan? Gue ke dapur ya, gue mau sarapan, lo ada mau gue buatin apa?" Yoshi membawa dirinya untuk memeluk Junghwan sebagai ucapan terimakasih.

"Iya iya, gue terserah apa aja, yaudah lo turun sana hati-hati, jangan sampe Jatuh lagi" sebelum yoshi pergi, Junghwan sempat mengelus rambut lembut milik Yoshi.

Setelah itu, Junghwan kembali melakukan aktivitas yabg sempat tertunda karena ada Yoshi tadi.

Namun hawa-hawa tidak enak menghampiri dirinya, bulu kuduknya berdiri, tak lama dia mencium bau seperti terbakar, dan setelah itu disusul dengan teriakan dari Yoshi.

"Junghwan! SORRY! Gue gak sengaja bakar panci dapur lo!"

"Duh, PANCI YANG MANA!"

"PANCI YANG WARNANYA MERAH"

"Bngst, YOSHI!! ITU PANCI KESUKAAN IBU NEGARA"

"ANJING!! TERUS GUE HARUS APA?"

"YA LO APAIN KEK GOSOK GOSOK GITU ATAU JILAT TERSERAH LO"

"BENERAN HARUS GUE JILAT?"

"YA TERSERAH LO DAH"

Junghwan menyerah, dirinya sangat terheran-heran bagaimana bisa ada orang seceroboh dan sebodoh Yoshi, dia merasa sakit kepala memikirkan nasib dapurnya, terutama panci kesayangan ibu negara.

"Junghwanie?" Dirinya mendengar suara yoshi sudah berada di depan pintu kamar mandi.

"Iya Yoshi kenapa? Udah lo jilat pancinya? Berhasil gak?"

"Ya, i lick it tapi gabisa ilang. Dan yang lebih penting adalah Your parents, ternyata mereka keburu udah pulang duluan, gue denger suara mobil, gue langsung lari kesini hehe"

"Mati kita"

°°°

The End~

•••

Thank You for Reading!
Love You ♡

°°°


FourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang