Is It Too Late? 🐨🐯

680 63 3
                                    

Aden : Yosh!🐯

x

Rama : Kyu!🐨

●●●

Warning!

Cerita ini merupakan cerita fiksi dan tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli tokoh.

Kata kasar!

●●●

Enam kepala yang sedang sibuk dengan pikirannya masing-masing itu sedang duduk melingkar di ruang tengah di rumah milik seseorang diantara mereka.

Mungkin keadaanya masih agak sedikit canggung karena ke-enamnya baru pertama kali kembali berkumpul setelah sekian tahun masing-masing mereka harus berpisah karena pendidikan mereka.

Tapi lama kelamaan keadaan di ruang tengah itu semakin hangat dengan alunan-alunan tawa yang terdengar dari mereka. Rasa rindu akan satu sama lain membuat rasa hangat itu semakin menjadi.

Hingga, keenam orang itu kelelahan dan memutuskan untuk segera mebersihkan diri dan beristirahat. Mereka tidak pulang, mereka memutuskan untuk menginap di rumah Aden.

Diantara mereka masih ada yang terjaga, entah apa yang masih mengganggu dirinya hingga dia tidak bisa tidur.

Rama, seorang mantan mahasiswa atau bisa dibilang saat ini sudah naik status menjadi seorang pengangguran yang sedang menebar umpan dimana-mana, mencari pekerjaan itu sangatlah sulit ternyata.

Rama masih terjaga, Dirinya belum merasa ngantuk, matanya masih memandang langit dimana malam ini terasa cerah akibat cahaya bulan yang malam ini sangat terang dari halaman belakang rumah Aden.

Bagi Rama yang masih terbangun, malam ini sangatlah panjang dan berkesan. Berkumpul dengan orang-orang yang dia sayangi merupakan satu hak yang sangat dia syukuri saat ini. Tak henti-hentinya dia berterimakasih kepada Sang Pencipta.

"Ram?"

Rama sedikit terkejut ketika ada yang memanggil namanya dari arah belakang. Membuatnya langsung melihat kearah subjek yang memanggil namanya. Dirinya sempat menahan nafasnya kalau-kalau subjek yang dibelakangnya mungkin makhluk yang tidak nampak oleh matanya.

Tapi, nafasnya kembali normal ketika yang memanggil namanya adalah sang pemilik rumah, Aden.

"Lo gak tidur Ram?"

Rama menggeleng kecil untuk menjawab pertanyaan orang yang saat ini sudah mengambil tempat untuk duduk disampingnya.

Semilir angin malam membuat badan Aden sedikit merinding dan bergetar, tengah malam berada di halaman belakang rumahnya yang banyak sekali semak dan pohon-pohon tinggi membuat hawa malam menjadi lebih seram.

"Haus gak?"

Aden kali ini menyodorkan gelas-nya yang berisi air, tadi Aden terbangun karena dirinya haus. Tapi dirinya tak sengaja melihat Rama yang terduduk di halaman belakangnya, sendirian.

Lagi-lagi Rama hanya menggeleng, matanya masih melihat kearah bulan yang terang. Aden mengikuti arah pandang Rama, memang indah sekali bulan itu, apalagi jika taburan-taburan bintang terlihat.

"It's been a years Ram"

"Hmm"

"Tiga tahun..."

"Hmm"

Terdiam, tidak ada pembicaraan lagi. Tiga Tahun, waktu dimana mereka sama sekali tidak pernah bertemu. Bahkan kadang pembicaraan di group chat juga hanya sesekali dalam beberapa bulan.

FourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang