"Win, tunggu!" Panggil Yuta kepada Winwin yang tengah berjalan di lorong sekolah, menuju parkiran.
Winwin yang di panggil pun berhenti. Ia segera membalikkan tubuhnya, untuk melihat Yuta yang tengah menghampirinya.
"Kenapa?" Tanya Winwin kepada Yuta yang sudah tiba di hadapannya.
Bukannya menjawab, Yuta malah diam. Dengan pandangan yang terus menatap Winwin. Membuat Winwin menatapnya dengan penuh tanda tanya.
"Yuta... kenapa?" Tanya Winwin sekali lagi, seraya mengayunkan tangannya di depan wajah Yuta.
Yuta pun tersentak dan mulai bergumam tidak jelas. Ia bingung harus mulai darimana, tentang Winwin yang tiba-tiba muncul di tengah perkelahian dirinya dengan Jaehyun. Ia ingin menanyakan apakah Winwin sudah melihat serta mendengarkan mereka dari tadi, atau hanya kebetulan lewat saja. Tapi entah kenapa mulut Yuta terasa kaku, untuk menanyakan hal itu.
Sementara Winwin juga diam, menunggu Yuta untuk membuka suaranya. Sampai akhirnya suara seorang wanita mengintrupsi mereka, membuat mereka berdua menoleh ke suara itu.
"Yuta." Panggil Jennie yang tengah menghampiri Yuta.
"Eh Winwin." Tegur Jennie, begitu melihat Winwin di hadapannya.
"Iya Jennie." Tegur balik Winwin, di sertai senyuman tipisnya.
"Kalian berdua sedang apa?" Tanya Jennie, menatap Winwin dan Yuta secara bergantian.
Baru saja Winwin ingin menjawab, Yuta sudah lebih dulu mengintrupsinya. "Ini si Winwin menghadangku ketika aku sedang berjalan ke parkiran. Dia meminta-ku untuk memutusi-mu karena dia tidak bisa putus dari dirimu. Sangat aneh bukan? Padahal dia yang meminta putus, tapi dia yang tidak rela." Seru Yuta yang membuat Winwin terdiam.
Winwin terkejut atas ucapan yang keluar dari mulut Yuta. Bagaimana bisa Yuta berkata seperti itu di depan Jennie? Yuta membuat dirinya sebagai perusak hubungan antara dirinya dan Jennie.
Sementara Jennie terdiam. Menatap Winwin dengan tatapan tidak suka, begitu mendengar jawaban yang keluar dari mulut Yuta.
Dehaman yang keluar dari mulut Jennie, sebagai awal dirinya membuka pembicaraan. "Winwin sorry. Aku dan Yuta sudah menjalin kasih. Kamu selaku mantannya tidak pantas berkata seperti itu. Lain kali, kalau masih sayang kepada Yuta, jangan memutuskan hubungan dengannya. Ya walaupun kau primadona di sekolah ini, tidak baik memainkan perasaan seorang pria yang dulunya benar-benar mencintai-mu." Ujar Jennie, memberikan pengertian kepada Winwin. Agar Winwin tidak bersikap semena-mena kepada pria, walaupun dirinya seorang primadona.
Winwin terdiam. Ia semakin terkejut dengan ucapan Jennie. Apakah dia semena-mena itu kepada Yuta ataupun banyaknya pria?
Seakan sadar, Winwin pun langsung pamit dari hadapan mereka, setelah meminta maaf dengan mereka. "Eum... Jennie, Yuta. Maafkan aku. Maafkan aku karena telah mengganggu hubungan kalian berdua. Aku janji, ini yang menjadi terakhir kalinya aku bersikap seperti ini. Yuta? Maafkan aku kalau misalnya sifat dan sikap-ku ini semena-mena kepada dirimu. Maafkan aku juga karena telah mengakhiri hubungan kita. Aku janji, aku tidak akan menganggu diri-mu lagi." Ujar Winwin, lalu pergi dari hadapan Yuta.
Ucapan Winwin sukses membuat Yuta mematung. Menatap kepergian Winwin dari tempatnya berdiri saat ini.
Dirinya lagi-lagi telah menyakiti Winwin dengan perkataannya. Padahal tadinya ia tidak ingin mengatakan hal seperti ini. Namun entah kenapa dia mengatakan hal ini kepada Winwin, begitu Jennie datang. 'Kau benar-benar bodoh Yuta.' Gumam Yuta.
Ia pun berjalan menuju parkiran, karena Jennie yang menariknya untuk berjalan.
Sementara Winwin yang sudah ada di parkiran pun segera menaiki motornya, dan menjalankan motornya pergi dari area perkarangan sekolah.
Niatnya ingin langsung pulang ke rumah pun tertahan, begitu melihat seseorang yang tengah berjongkok di depan sebuah motor.
Winwin pun segera mendekatkan motornya ke orang itu. "Eunwoo." Panggil Winwin, yang membuat Eunwoo segera mengalihkan pandangannya dari motor, menjadi menatap Winwin.
"Oh hai Win. Ada apa?" Tanya Eunwoo.
"Motor-mu kenapa Eun?" Tanya Winwin, seraya menatap motornya Eunwoo.
"Ah ini, aku juga tidak tau kenapa rusak." Jawab Eunwoo.
"Gini aja. Kau pulang bersama-ku. Sementara motor-mu di sini. Kau bisa memanggil montir untuk mengambil motor-mu, supaya motor-mu di perbaiki. Bagaimana?" Tawar Winwin.
"Gapapa? Yuta gimana?" Tanya Eunwoo yang tidak enak kalau langsung mengiyakan tawaran Winwin. Eunwoo masih memikirkan perasaan Yuta selaku kekasih Winwin.
Sedangkan Winwin, ia tersenyum miris begitu mendengar ucapan Eunwoo. "Hubungan-ku dengan Yuta sudah berakhir." Ujar Winwin, menahan tangisan yang keluar dari matanya. Hatinya sangat sakit begitu mengatakan hal ini. Rasa sayang kepada Yuta masih mendominasi dirinya. Sehingga dirinya masih susah kalau mengatakan bahwa hubungan mereka sudah berakhir.
"Ah maafkan aku. Aku tidak tau kalau rumor yang beredar di sekolah itu ternyata benar." Ujar Eunwoo yang merasa menyesal, karena telah membiat Winwin menegaskan statusnya dengan Yuta.
"Ah gapapa Eunwoo. Jadi bagaimana? Kamu mau gak? Kalau gamau sih gapapa. Tapi aku kasih tau lagi kalau taksi atau angkutan umum jarang lewat." Peringat Winwin.
"Yaudah deh, aku nebeng di kamu aja ya. Gapapa kan?" Tanya Eunwoo, sekali lagi memastikan Winwin.
"Ya gapapa dong. Ayo naik" Seru Winwin, yang langsung menyuruh Eunwoo untuk naik.
Bukannya naik, Eunwoo malah diam. Membuat Winwin menatapnya penuh keheranan. "Kenapa?" Tanya Winwin.
"Aku saja yang menyetir motornya." Ujar Eunwoo yang merasa tidak enak, kalau pihak wanita yang menyetir motornya.
Tanpa ragu, Winwin langsung berpindah ke jok belakang. Memberikan ruang untuk Eunwoo menyetir. Eunwoo pun mulai duduk di jok depan, dan langsung menjalankan motornya pergi.
Namun, baru saja ingin menjalankan motornya. Suara seseorang menghentikan niatnya.
"Kalian pacaran?" Tanya Jennie yang sedang memeluk Yuta dari belakang, melihat ke arah Winwin dan Eunwoo.
Mendengar ucapan Jennie, membuat Winwin menoleh. Dirinya dapat melihat Jennie yang sedang memeluk Yuta dengan mesra. Motor gede yang katanya hanya ada space untuk Winwin pun tergantikan.
Yuta nampak diam saja. Pandangannya terus menatap ke depan, enggan untuk menatap ke arah Winwin.
"Enggak kok. Kami tidak pacaran. Winwin hanya menolong-ku yang sedang mogok." Ujar Eunwoo, seraya menunjukkan motornya yang sedang mogok.
Baru saja Jennie ingin membalas. Suara Yuta sudah mengintrupsinya. Yuta yang awalnya acuh pun langsung membuka kaca helmetnya, dan langsung menatap Winwin.
"Winwin yang orangnya sangat acuh terhadap orang lain, ternyata bisa perduli juga dengan orang lain. Sepertinya Winwin tertarik dengan-mu Eunwoo." Ujar Yuta memberi tau, tanpa melepaskan pandangannya terhadap Winwin.
Winwin diam saja. Dirinya tidak memperdulikan ucapan yang keluar dari mulut Yuta. Yang ia inginkan saat ini adalah membalas tatapan Yuta.
Tatapan yang dulunya sangat membuat Winwin suka pun telah berubah. Saat ini, Yuta tengah menatapnya dengan tatapan remeh, serta jijik terhadap Winwin.

KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S BREAK UP - YUWIN SHIPPER
FanfictionCERITA INI KHUSUS UNTUK YUWIN SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK MENYUKAI SHIPPER INI? DIHARAPKAN UNTUK TIDAK BACA CERITA INI! TAPI JIKA KALIAN MEMAKSA UNTUK MEMBACA CERITA INI? JANGAN BERKOMENTAR NEGATIVE DI KOLOM KOMENTAR / DI KEHIDUPAN PRIBADI PARA M...