6. Stupid, Really Stupid.

124 8 0
                                    

"Lo gila ya Yut?!" Maki Jaehyun kepada sahabatnya, Yuta.

"Gila kenapa sih Jae?" Tanya Yuta yang nampaknya tidak perduli dengan kekesalah serta makian Jaehyun.

Sementara Johnny? Ia hanya bisa diam. Melihat kedua sahabatnya bertengkar satu sama lain. Johnny baru akan turun tangan, jika Jaehyun dan Yuta sudah saling adu fisik. Alias baku hantam satu sama lain. Baru lah Johnny turun tangan untuk memisahkan mereka berdua. Itu juga kalau salah satu di antara mereka udah sekarat dan pengen mati. Baru deh Johnny memisahkan mereka berdua.

"Lo pacaran sama Jennie, setelah mutusin Winwin? Otak lo di mana Yut?!" Geram Jaehyun, menatap Yuta yang nampaknya menyepelekan masalah ini.

"Emang kenapa sih kalau gue pacaran sama Jennie? Toh status gue sama Winwin itu udah berakhir. Jadi, gue berhak buat pacaran sama siapapun, termasuk Jennie." Jelas Yuta, yang sangat malas membahas masalah ini.

Saat ini, yang Yuta inginkan adalah menghapuskan semua memori serta nama Winwin dari kehidupan, pikiran, serta hatinya. Jadi, dia menggunakan Jennie untuk membantunya.

Anggap saja Yuta bajingan, karena menjadikan Jennie ajang pelampiasan. Yuta tidak marah dan tidak mempermasalahkan itu. Toh dari dulu julukkan bajingan dan brengsek sudah melekat di diri Yuta.

"Tapi lo baru putus sama Winwin Yut!" Peringat Jaehyun.

"Ya terus apa bedanya?! Kemarin-kemarin gue juga gitu kan? Putus sama si a, langsung jadian sama si b. Kenapa lo malah mempermasalahkan ini? Apa karena saat ini korban gue Winwin, lo jadi gak terima cewe yang pernah lo sayang di sakitin?" Ujar Yuta, di iringi seringaian khasnya.

"Lo brengsek Yut! Benar-benar brengsek! Lo gak mikirin perasaan Winwin? Gimana kalau misalkan dia berfikir lo selingkuh di belakangnya. Maka dari itu lo minta putus dari dia?!" Peringat Jaehyun, agar Yuta sadar.

"Gue gak perduli Jaehyun! Mikirin perasaan Winwin? Buat apa? Gue gak cinta sama Winwin! Gue sengaja nembak dia, cuma buat mengisi waktu luang gue! Dia itu cuma permainan dari banyaknya mainan yang gue mainin!" Ujar Yuta yang langsung mendapatkan hadiah, berupa bogeman mentah dari Jaehyun.

*bugh* satu pukulan mendarat di rahang kiri Yuta. Yang membuat Yuta tersungkur karena pukulan tiba-tiba Jaehyun.

*bugh* satu pukulan lagi mendarat di rahang kanan Yuta, setelah Jaehyun memukul rahang kiri Yuta. Membuat Yuta kewalahan, sehingga tidak bisa membalas pukulan Jaehyun yang sangat membabi buta.

Dan terjadilah perkelahian di antara mereka berdua. Tanpa mereka sadar kalau saat ini ada seorang wanita yang sedari tadi melihat, serta mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Dari awal pembicaraan, sampai akhirnya mereka saling pukul satu sama lain.

Winwin, wanita yang menjadi topik pembicaraan mereka. Ternyata dia yang juga menyaksikan serta mendengarkan kalimat yang sangat amat menyakitkan, yang keluar dari mulut Yuta.

Senyuman getir, serta tangan yang sudah meremat dadanya yang sangat sakit.

Winwin ingin pergi. Namun ia tidak bisa melihat Yuta yang sedang di pukuli Jaehyun. Alhasil Winwin mencoba beranikan diri untuk mendekat. Untuk memisahkan mereka berdua. Karena Winwin dapat melihat kalau Johnny tidak ada niatan untuk memisahkan mereka berdua.

Entah sudah pukulan yang keberapa Jaehyun layangkan untuk Yuta. Dan ketika Jaehyun ingin melayangkan pukulannya lagi, ada seseorang yang menahan tangannya.

"Lepas--sin." Nada tinggi Jaehyun perlahan melemah, begitu melihat Winwin yang telah menahan tangannya.

Winwin langsung menyentakkan tangan Jaehyun, dengan poker face yang ia tunjukkan saat ini. Winwin juga mendorong Jaehyun agar jauh dari Yuta. Setelahnya, Winwin membantu Yuta untuk beranjak dari jatuhnya.

"Jangan berkelahi di sekolah. Lo gak inget kalau Taeyong gak suka lo berkelahi?" Ujar Winwin, yang membuat Jaehyun bungkam.

Jaehyun bungkam bukan karena ucapan Winwin. Melainkan atas kedatangan Winwin yang sangat tiba-tiba.

Bukan hanya Jaehyun, Yuta pun sama kagetnya dengan Jaehyun, akan kedatangan Winwin yang tiba-tiba ini. Ia langsung teringat akan ucapannya tadi. Apakah Winwin mendengar, atau tidak.

"Lo gapapa Yut?" Tanya Winwin, yang membuat Yuta terhipnotis akan pertanyaannya, dan membuat Yuta menganggukkan kepalanya.

"Gue--gue gapa--sshh." Ringisan yang keluar dari mulut Yuta, begitu Winwin menyentuh lebam yang di buat Jaehyun.

Sementara Winwin menghela nafasnya kasar, begitu mendengar ringisan yang keluar dari mulut Yuta. "Johnny, tolong bawa Yuta ke uks. Gue gak bisa nganterin dia ke uks, karena gue bukan siapa-siapanya lagi. Kalau lo gak mau anterin Yuta ke sana? Bawa aja Yuta ke Jennie, biar Jennie yang bawa Yuta ke Uks, terus Jennie yang bersihin luka Yuta." Pinta Winwin, dengan manik mata yang terus menatap Johnny, tidak mengidahkan tatapan Yuta, yang saat ini sedang menatapnya.

"Lain kali kalau mau berkelahi jangan di sekolah. Kalau sampai ketauan guru? Bisa repot jadinya." Peringat Winwin, sebelum pergi meninggalkan ruangan gudang belakang sekolah, yang mana sangat dekat dengan ruang guru.

Jaehyun yang melihat Winwin pergi pun langsung mengejar Winwin. Ya walaupun dia telat dalam mengejar Winwin, karena dia sempat nge-bug dulu.

Sementara Winwin, dia langsung berlari dari tempat kejadian, menuju toilet siswi. Mencari bilik paling ujung, bilik yang selalu kosong, untuk menumpahkan segala sakit yang sedang ia rasakan saat ini.

Sampai di dalam bilik tersebut,  Winwin langsung menyalakan keran air, dan setelahnya, barulah Winwin menumpahkan semuanya.

Tangisan yang terus keluar dari kedua sudut mata Winwin, tanpa ada niatan untuk berhenti. Ucapan yang di lontarkan Yuta, terus melintas di otaknya.

Jadi, selama ini hubungan mereka hanya di anggap sebagai mengisi kekosongan Yuta, karena pada dasarnya Yuta tidak mencintai Winwin? Winwin hanya di jadikan mainan Yuta, sama halnya apa yang di lakukan Yuta selama ini, terhadap banyaknya wanita yang telah Yuta sakiti?

Padahal Winwin menjalankan hubungan ini dengan seluruh hatinya. Ia menerima Yuta bukan atas dasar tidak menyukai atau kasihan. Ia menerima Yuta karena dirinya memang menyukai serta mencintai Yuta.

Yuta itu tipe ideal Winwin sekali. Winwin menyukai vibes badboy yang keluar dari diri Yuta. Bukan hanya itu, Winwin juga sangat menyukai wajah badboy Yuta.

Selain dari wajah dan fisik Yuta, Winwin juga menyukai bagaimana sikap dan perilaku Yuta.

Memang Yuta itu badboy yang terkesan sangat urakan. Suka tawuran, berkelahi, merokok dan mabuk. Tapi di balik si urakannya, Yuta memiliki sisi kelembutan dan juga kasih sayang melalui tindakannya.

Cara Yuta dalam mendekati Winwin, menjadi salah satu alasan juga untuk Winwin menerima Yuta.

Yuta yang tidak pernah menyerah mendapatkan Winwin, membuat Winwin terbuka bahwa laki-laki di hadapannya ini bukan cuma kalimat sayang yang keluar dari mukutnya. Tapi dia juga membuktikan melalui sikapnya.

Tapi apa yang dia dengar barusan? Yuta-nya ternyata tidak pernah memiliki perasaan apapun terhadap dirinya.

Dirinya hanya di jadikan permainan, untuk mengisi waktu luang Yuta.

"Bodoh! Kau sangat bodoh Win!"

LET'S BREAK UP - YUWIN SHIPPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang