.
.
.
"Everything happened so fast and it was overwhelming."
_Jk Jeon_
.
.
.__•°√°•__
"Kamu kan? Kamu yang ambil uangnya kan?" tuduh anak perempuan berbaju merah putih. Liona menggeleng kuat. Ia berani bersumpah bukan dia yang mengambil uang itu.
"Bukan! Bukan Lio yang ambil, tadi Lio nda megang uangnya loh," ucap Liona mencoba agar teman-temannya percaya.
"Sekarang gini aja. Keluarin semua uang yang ada di saku kamu, kita hitung jika uang kamu sama seperti uang kas yang hilang berarti kamu maling!" Ucap salah satu siswa memberi saran.
Liona pun mengeluarkan uangnya. Empat ribu rupiah. Uang saku Liona hari ini.
Saat mereka menghitung jumlah uang yang hilang ternyata jumlahnya sama seperti uang saku Liona. Seluruh mata tertuju pada Liona. Liona benci.
Kenapa tidak ada yang percaya padanya? Itu uang saku Liona sendiri. Uang yang di berikan oleh Revano untuk putrinya jajan.
"BUKAN LIO!"
__•°√°•__
Rian telah sampai di depan rumah bernuansa putih. Ia tersenyum melihat Liona keluar dengan pakaian casual. Dengan dua kuncir di atas dan polesan makeup tipis membuatnya terlihat lebih manis dari biasanya.
Weekend. Rian berjanji mengajak Liona keluar. Liona diberi izin oleh Revano berkat bantuan Reyhan.
"Siapa ini? Kok cantik banget?" ucap Rian pura-pura tidak mengenali Liona.
Liona yang mendengar ucapan Rian itu langsung tersipu malu.
"Ihh Rian mah," ucap Lio memanyunkan bibirnya.
Rian mengulurkan tangannya.
"Ayo! Rian temenin Lio main." Liona tersenyum kemudian mengangguk. Tangan Liona menggapai tangan Rian dan memeluknya erat."Tangan Rian nyaman hehe." Liona tertawa.
Rian dan Lio berniat main di taman bermain. Lio menatap bianglala yang ingin sekali Lio menaikinya.
"Rian. Naik itu," ucapnya dengan menggemaskan menunjuk bianglala. Rian tertawa kecil kemudian mencubit hidung Lio.
Rian membawa Liona mengantri untuk menaiki wahana berbentuk sangkar burung itu.
Setelah beberapa jam mereka menikmati berbagai wahana yang berada di taman bermain itu, Rian memutuskan untuk mengajak Liona pulang.
"Pulang yuk, Li! Liat Lio udah capek banget gini," ajak Rian seraya mengusap peluh di kening Liona.
Liona akui ini benar-benar melelahkan. Tenaganya habis. Apalagi saat ia sok berani masuk ke rumah hantu, alhasil tenaganya benar-benar terkuras habis.
Rian berjongkok di depan Liona. Lelaki itu tahu gadisnya terlalu lelah. Melihat perbuatan Rian itu Lio tersenyum.
Manis. Lio menyukai Rian. Jujur Lio sangat menyukainya. Lantas haruskah Lio memberitahukan kepada Rian jika dirinya menyukai Rian lebih dari sekedar teman?
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M OKEY!! [END] TERBIT
Teen Fiction[⚠️ BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA⚠️] Ini tentang seorang gadis yang sering sekali dirinya ditinggalkan oleh kebahagiaan, sering kali berusaha menutupi luka, berusaha tersenyum disaat dia sedang hancur. Garliona Gadis penyuka musik dan juga warna bir...