Eps 7 [you don't know]

210 176 221
                                    

"Aku sangat lelah menunggu di sini,jika sekali lagi aku mendengar kata 'Bersabarlah' hal itu selalu sama."

- Garliona

.
.
.
Vote dulu sebelum baca, and don't forget to leave your comment
.
.
.

---

05.00, alarm berbunyi di kamar bernuansa warna biru muda, terlihat seorang gadis yang meringkuk di ranjang dan terbalut dengan selimut.

Ia meraih jam weker di meja samping tempat tidur, ia menerjapkan matanya.

"Pagi-!" Monolognya sambil meregangkan otot nya.

Hari ini hari Sabtu sekolah libur, dengan cekatan ia merapikan tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah ia selesai dengan kegiatan pagi nya, ia keluar kamar dan bersiap membuat sarapan untuk orang rumah, ketika Liona hendak menyiapkan bahan-bahan nya terdengar suara yang mengagetkan dirinya dan membuat Liona menoleh ke arah sumber suara.

"Dede? Kok udah bangun? Ini baru jam setengah enam loh," ujar Reyhan yang baru saja bangun dan ingin mengambil air minum.

"Dede harus bangun pagi abang, nanti kalo nda bangun pagi di marahin sama ibu, sama ayah. Abang mau ambil minun?" Tutur Liona sembari menyiapkan bahan makanan, Reyhan mengangguk menjawab pertanyaan Liona.

"Sini gelas nya, dede ambilin," tutur Liona sembari mengambil gelas dari tangan Reyhan.

"Pagi-pagi minum air putih itu menyehatkan, jadi ini air putih untuk abang," ujar Liona sembari memberikan gelas berisi air putih kepada Reyhan yang duduk di kursi meja dapur.

"Makasih dede ku yang baik hati," ucap Reyhan sembari tersenyum dan mencubit pelan pipi Liona.

Sungguh hubungan kakak beradik yang harmonis, meskipun ibu Reyhan sedikit tidak menyukai Liona setidaknya dia masih bisa mendapatkan kasih sayang dari Reyhan.

"Ibu sama ayah belum bangun de?" Tanya Reyhan seraya meletakkan gelas tadi di meja, ia mendapatkan gelengan dari Liona pertanda ibu dan ayah nya belum bangun.

"Ya udah, abang mau mandi dulu yah, buat sarapan yang istimewa untuk abang!" Pinta Reyhan sembari mengedipkan satu mata untuk Liona.

"Aihh abang! Jangan gitu dede jadi salting," tutur Liona dengan tersipu malu.

"Hahahaha iya iya engga, udah semangat masaknya sayang ku," ujar Reyhan sembari menggusak rambut Liona.

Liona hanya tersenyum dan mulai memotong bahan masakan, ia memasak dengan di temani earphone biru di telinga nya. Itu lah Liona penyuka musik.

Setelah satu jam ia berjibaku dengan semua hal di dapur, kini semua menu sarapan sudah tersusun rapi di meja makan. Menu yang Lio buat sangat simpel, ada tempe tahu goreng, sayur soup, dan sambal. Dan tak lupa dengan nasi putih hangat yang baru saja matang.

Revano, Hilya, dan Reyhan baru saja datang untuk sarapan mereka. Revano duduk di ujung meja makan seperti biasa, Hilya duduk di samping kanan Revano,dan Reyhan duduk di samping ibunya.

"Lio! Buatkan ayah kopi jangan banyak-banyak gula nya yah!" Tutur Revano, mendapat anggukan dari Liona.

Sesegera mungkin Liona membuatkan kopi kesukaan ayah nya itu, kemudian memberikannya ke pada Revano setelah kopinya jadi.

I'M OKEY!! [END] TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang