Cerita ini hanya fiktif belaka, bukan cerita kehidupan asli bangtan, tolong bijak dalam membaca. Visual bangtan hanya sebagai pemanis untuk memperlancar halu kalian.
Jika ada typo atau salah kata silahkan di komen ya.
Happy reading ysy🤝
Acara pernikahan Seokjin dengan Nyonya Bae telah usai, mereka sudah resmi menjadi sepasang suami istri dan acara nya pun terbilang sukses tak ada hambatan sedikitpun, semua tamu yang mereka undang datang semua tak kurang satu orangpun.
Kini Seokjin, Bae Cho, Jiwoo, dan Kai tengah duduk bersama diruang tamu rumah mewah Nyonya Bae, mereka tampak hening tak ada satupun yang berbicara hingga akhirnya Jiwoo membuka suaranya.
"Selamat atas pernikahan kalian" ucap Jiwoo cuek tak melihat kearah ibu nya dan juga Seokjin.
"Terimakasih sayang, terimakasih karna dengan lapang dada mau datang keacara ku yang sakral ini" ucap nyonya Bae tersenyum manis pada Jiwoo, Seokjin hanya menganggukkan kepalanya.
"Karna kalian sudah resmi menjadi sepasang suami istri dan kalian akan menetap dirumah ini, aku meminta izin padamu eomma kalau aku akan keluar dari rumah ini"
"Wae? Noona kau mau tinggal dimana?" Tanya Kai yang memasang ekspresi sedih.
"Sayang, untuk apa kau keluar dari rumah ini, kau anakku sayang, rumah ini sangat luas jika hanya ditempati oleh kami bertiga"
"Jujur saja, aku takkan pernah bisa tinggal serumah dengan Seokjin"
"Aku paham Jiwoo, kalau kau tak nyaman aku berada disini biar aku saja yang pergi dari rumah ini, bukan kau"
"Mana bisa begini, aku tak akan izinkan siapapun keluar dari rumahku ini"
"Eomma, tolonglah kau mengerti ku sedikit saja, aku akan tinggal bersama kekasihku"
"Mwo? Yang benar saja Jiwoo, kalian belum menikah untuk apa tinggal bersama!" Seokjin membulatkan matanya saat Jiwoo secara terang-terangan meminta izin akan tinggal bersama kekasihnya.
"Apa urusanmu, ayah tiriku???"
"Jelas itu menjadi urusanku sekarang, aku ini orangtua mu, aku ada hak untuk melarang mu melakukan hal-hal negatif Jiwoo"
"Cihh, kau hanya ayah sambungku, tak ada hak sedikitpun untuk mengatur hidupku brengsek!"
"Jiwoo jaga ucapanmu!" Teriak nyonya Bae kesal.
"Aku tetap membulatkan tekadku, aku akan tetap keluar dari rumah ini" ucap Jiwoo tegas kemudian ia berdiri melenggang pergi masuk kedalam kamarnya.
"Anak itu, makin besar tak pernah bisa menurut! Bahkan sekarang sudah pintar melawan." Gerutu nyonya Bae.
"Sabar sayang, tak mudah untuknya menerima ku begitu saja dirumah ini" ucap Seokjin mencoba menenangkan istrinya itu.
Jiwoo benar-benar frustasi saat Seokjin dengan beraninya mengatur hidupnya, seolah-olah ia akan menjadi ayah sambung yang baik dan pengertian untuk dirinya dan Kai padahal Jiwoo sangat tau jauh dalam lubuk hati pria itu ia kini tengah cemburu dan panas saat Jiwoo mengatakan akan tinggal bersama dengan kekasihnya.
Padahal Jiwoo punya satu mansion mewah yang bisa kapan saja ia tempati, namun menurutnya kalau ia membohongi ibu nya dan Seokjin kalau ia akan tinggal bersama dengan kekasihnya itu akan membuat keduanya merasakan kesal yang teramat dalam, dan benar saja Seokjin terlihat sangat marah.
Jiwoo tengah merebahkan tubuhnya, kemudian ia mengambil ponselnya, tak lama ia menekan satu nomer seseorang.
📞: Annyeong... ada apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP FATHER
FanfictionBagaimana perasaanmu jika cinta pertamamu menikah dengan Ibu kandungmu? Meski sudah menjadi bagian dari masalalu tetap saja akan sakit hati jika mantan terindah mu yang belum bisa kau lupakan menikahi ibu kandungmu. Ya, itulah yang dirasakan gadis c...