[Chapter 5] Lenyap.

60 20 16
                                    

Lee Chaeryeong menghilang, terakhir menggunakan baju seragam sekolah menuju rumah sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Chaeryeong menghilang, terakhir menggunakan baju seragam sekolah menuju rumah sendirian. Jika ada yang menemukan, hubungi ....

Aku termangu. Diam-diam dihampiri suara dengung tepat di telingaku, begitu samar tapi menganggu.

Lagi-lagi, teman sebangkuku pergi menghilang. Baru saja Chaeryeong menggantikan tempat duduk Han, sekarang Taehyun yang menggantikan gadis itu.

Aku mengadu kepada kakakku, atas hilangnya Chaeryeong hari kemarin. Tapi dia bilang, mungkin Chaeryeong hanya tersesat atau ponselnya mati.

Tapi kemungkinan itu mustahil.

Bersandar pada bangku taman, kutarik lengan tudung biruku hingga menyembunyikan ujung tangan.

Udara dingin bagai penenang di kawasan yang layak untuk rehat, melepas penat. Taman ini—sepertinya—sudah jadi tempat peristirahatan keduaku setelah makam ayah.

"Sore Anna, apa aku telat?"

Aku menengok, bergeser 'tuk membuat sebagian lahan untuknya.

"Tidak, aku baru saja datang."

"Ada apa kamu memanggilku?"

Aku memandang rumput, sekejap merasakan nikmatnya semilir angin yang melewati sela-sela rambutku tanpa permisi.

"Aku ... hanya butuh teman cerita," tuturku.

"Tepat."

"Bagaimana?"

"Kamu memilih orang yang tepat," ucapnya terdengar angkuh. Sambil melipat dua tangan di depan dada, menatapku dengan alis yang terangkat.

"Sebenarnya tidak harus kamu," remehku.

"Tega sekali, baiklah aku akan pergi."

"Hey, Felix! Aku bercanda," cegatku menarik tangannya.

Dia kembali duduk, berlagak sebal. "Iya deh, aku butuh kamu," ucapku lagi sambil terkikik.

Dia pun ikut tertawa. Sekarang aku baru tahu, Felix sedikit konyol. Tampangnya saja terlihat elegan, selayaknya pemuda pada umumnya. Namun, tingkahnya sedikit lain.

"Ya sudah. Sekarang apa yang akan kamu lakukan dipertemuan kedua kita?"

"Aku ingin bercerita, Chaeryeong ...."

Seiring dengan pembahasan kami berdua mengenai teman kelasku—Chaeryeong, atmosfer yang menemani kami tak lagi memberi semilir angin sejuk.

Alis mengerut, menajamkan pandangan pemuda yang menjadi pendengarku. Begitupun aku yang semakin hanyut atas kejadian hilangnya Chaeryeong.

Bila saja Hanku masih ada, aku pasti akan bercerita banyak tentang Chaeryeong padanya sekarang juga.

Aku akan memintanya ikut mencari Chaeryeong agar orang tuanya tidak cemas.

Death Smile | Skz I.N FelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang