🚔[2]

726 67 1
                                    


"Le, bangun lah" jisung menepuk nepuk pelan pipi chenle untuk membangun kan nya.

"Kak, jam berapa ini?" Tanya chenle dan jisung menunjukan jam lewat ponsel nya yang menunjukan pukul 05.30.

"Mandilah, aku akan membuatkan sarapan" chenle berjalan kearah kamar mandi yang ada di apartemen jisung.

Ya, sudah seminggu mereka tinggal bersama, tapi seminggu itu chenle tidak berangkat sekolah karena sakit.

Setelah mandi chenle turun keluar kamar dan menghampiri jisung.

"Kau sudah sehat hm? Duduk lah" chenle duduk di kursi meja makan.

Acara sarapan mereka selesai, chenle dan jisung sudah siap berangkat.

"Ayo le berangkat, nanti kau terlambat" chenle masuk kedalam mobil jisung, ia duduk dan memainkan ponsel nya.

"Le, sudah sampai" chenle dan jisung turun dari mobil, lalu jisung mengantar chenle sampai ke depan gerbang sekolah.

"Belajar lah yang rajin, jika terjadi sesuatu telfon kakak"

"Aku sudah sehat kak"

"Kakak belum yakin, sekarang masuk lah kakak akan menjemput mu nanti"

Jisung malembaikan tangan nya lalu pergi bekerja.

"CHENLE-YA" panggil seseorang yang juga baru berangkat sekolah.

"Oh, hai felix"

"Kau sudah sehat le? Kau tak apa apa? Sudah sarapan?" Felix mengguncang tubuh chenle sembari bertanya.

"Aku baik² saja, sekarang lepaskan aku" felix melepaskan chenle lalu mereka pergi ke kelas bersama.

Jam pulang tiba.

"Mo pulang bareng ngga le?" Tanya felix pada chenle yang sedang duduk di halte, bukan menunggu bus, ia menunggu jisung.

"Ngga ah lix, aku nanti dijemput" jawab chenle.

"Mama kamu? Udah baikan?" Felix memang sudah tau masalah chenle dengan mama nya, tapi dia hanya bisa memberi kata² semangat untuk chenle.

"Bukan, tapi kakak ku" jawab chenle, felix terdiam sebentar.

"Kau punya kakak?"

"Cerita nya panjang"

"Mama mu?"

"Dia bunuh diri, tapi sengaja ngga aku publik"

Tak lama kemudian jisung datang menggunakan mobil hitam yang biasa dia pakai untuk berpatroli.

"Ah itu kakak ku, kau mau ikut?" Ajak chenle pada felix.

"Ngga usah, aku ketemu sama seseorang" jawab felix lalu masuk ke dalam bus yang baru saja datang.

"Nunggu lama?" Tanya jisung, ia keluar dari mobil untuk bertemu teman nya yang merupakan guru di sekolah SM darussalam.

"Ngga kok kak, kakak mo kemana dulu?" Jisung menggandeng chenle lalu masuk ke dalam lingkungan sekolah.

"Kakak mo ketemu temen kakak yang jadi guru di sini" chenle mengangguk paham.


Tok

Tok

Tok

"Masuk lah" jawab seorang pria dari dalam sana.

"Hallo, aku ingin bertemu haechan" ucap jisung lalu yang di cari menghampiri jisung.

"Ya, kenapa sung"

"Janji tadi malam"

"Oh itu, kita bicarakan di cafe saja" haechan keluar membawa beberapa dokumen, jisung dan chenle mengikuti haechan dari belakang.

"Oh ya, ada satu pertanyaan yang ingin sekali aku tanyakan" jisung mendehem unruk membalas ucapan haechan.

"Bagaimana chenle bisa ada padamu dan dimana mama chenle?" Tanya haechan.

"Chenle ada padaku karena aku menemukan nya saat baru pulang berpatroli, dia kabur dari rumah karena ibu nya mau menjual nya" haechan meng oh kan jawaban.

"Lalu mama chenle?"

"Dia bunuh diri karena stres dengan hutang nya, hanya saja chenle tidak mau memublikan nya" haechan mengangguk lalu memberikan suatu dokumen pada jisung.

"Tanda tangani ini, tanda bahwa chenle ada dibawah pengawasan mu" jisung menandatangani dokumen itu lalu terdengar suara lonceng pertanda perlanggan masuk.

"Jisung" ya itu mark yang datang, ia melipat tanggan nya di depan dada sambil menatap tajam jisung.

"Paman mark" panggil chenle pada mark.

"Hah? Chenle? Sudah ku bilang panggil aku hyung, paman itu terlalu tua" mark mengacak ngacak rambut chenle gemash.

"Hehe maaf mark hyung" chenle menyengir ke arah mark lalu melanjutkan makan nya.

"Lele, kau kenal mark hyung?" Tanya jisung.

"Tentu saja, dia tempat ku kabur kalau mama sedang mengamuk" jisung mengangguk lalu kembali menatap mark.

"Haechan tidak akan aku apa apakan, aku hanya ingin bertemu dengan nya" mark ikut duduk di samping haechan.

"Le, boleh hyung tanya?" Mark

"Boleh hyung, apa?"

"Kenapa lele ngga sedih sama sekali kalo mama nya lele pergi ke alam sebelah?, ibu tetap lah ibu walaupun dia jahat pada mu"
Chenle terdiam.

"Emmm kalo soal itu..."

Hello epribadeh, gak tau mo cerita apa aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello epribadeh, gak tau mo cerita apa aku.

Sekian
Terima kasih buat yang udah mau baca, sehat selalu.

Bye bye para pembaca.



police park {} jichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang