7

194 16 1
                                    

votenya euy..













hari ini sudah hari selasa.

Yina, Wina, Rina dan juga Gina sudah ada di markas sejak rabu sore kemarin.

dipagi ini, terlihat Rina yang sedang asyik memakan camilan nya dengan sedikit bersandar pada ayunan.

ngomong-ngomong ini sudah pukul 9 pagi.

Rina bersantai dan sesekali melihat kearah langit yang biru dengan awan berwarna putih diatas sana.

sesekali juga ia bersenandung lirih, sehingga hanya ia yang mendengarnya.

saat sedang asyik memakan camilan nya, ia tidak sengaja melihat Novan di seberang sana. ia pikir, Novan baru saja datang.

Karna ingin menjadi seseorang yang ramah, Rina menyapa Novan.

"Woy, Pan, baru dateng?" Menyapa dengan sedikit bertanya

Novan yang baru menutup pintu mobilnya langsung menghampiri Rina, ia tidak menjawab pertanyaan Rina terlebih dahulu.

Ia duduk tepat di sebelah Rina, lalu dengan seenaknya mengambil sedikit camilan Rina.

"Bangsat. Bukannya jawab duluan malah nyelonong ngambil cemilan gue." Umpat Rina

"Pelit amat, anjing." Novan mengumpat balik

" Novan mengumpat balik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[cr on Pinterest]

Ayunan yang diduduki Rina dan Novan kurang lebih seperti itu.

"Ya masalahnya lo ngambil tiba-tiba, coba kalo bilang dulu kan pasti gue kasih."

"Alah, banyak ngomong."

Setelah itu Rina tak merespon apa-apa. Hanya diam, dan terus menikmati camilannya.

Cekrek

Suara kamera yang dibuat oleh handphone Yina.

"Cie.. ketauan berduaan. Udah jadian ya kalian?" Yina memergoki mereka, lalu mengabadikan momen langka dari Rina dan Novan.

Lalu Yina duduk di tengah mereka.

"Sejak kapan nih, jadiannya?" Tanya Yina dengan wajah genitnya

Rina menoyor kening Yina "pala bapak lo jadian."

Disusul dengan senyuman Novan "kapan ya, Yi? Besok deh, langsung gue lamar."

"Hah! Sumpah bang?" Yina menjerit

Novan mengangguk, Rina mendelik, Yina teriak-teriak kegirangan.

"Gue tunggu kalian jadian, sampe kapanpun itu. Asal kalian tau, ya. Gue itu suka nge ship kalian tau.."

"Bo do a mat." Lalu Rina meninggalkan Yina dan Novan berdua.

"Yi, lo shipper gue sama Rina?" Tanya Novan dengan wajah ingin tau nya

"He'em. Betul, tuh." Jawab Yina

"Dari kapan?"

"Dari.. pas lo kerumah gue nyamperin kakak, disana kan ada kak Rina juga."

"Oh.. yang itu."

Yina mengangguk kecil.

Throw back on

Hari ini Novan, Haidar, Naren, Jesa, Ken serta Levo pergi ke rumah Juan hanya untuk sekedar menjemput Juan.

Di hari yang sama, ternyata juga ada Rina, Wina dan juga Gina yang pergi ke rumah Yina hanya untuk sekedar menjemput Yina.

Saat ini, mereka semua berkumpul di ruang tamu sembari menunggu Yina dan Juan turun dari kamar mereka masing-masing.

Semua bermain handphone, terkecuali Novan yang sedari tadi hanya menatap Rina. Tampaknya ia tertarik dengan Rina? Namun, selang beberapa waktu, Novan kembali teringat dengan Rya pacarnya sekarang.

"Novan goblok, inget Rya anjing." Umpatnya dalam hati.

Tapi, sebelum Novan teringat dengan Rya, ternyata Yina sudah menatap wajah Novan yang sedang melihat wajah Rina sedari tadi. Sehingga membuat Yina merasa jika mereka berdua memiliki kecocokan.

"Halo, semua. Oh ya, kak Ken, bang Novan, bang Naren, bang Idar, Jesa sama Levo, kata kakak tungguin dulu. Soalnya dia masih mandi" sapa Yina setelah ia menuruni anak tangga

"Huh, baiklah."

"Juancogh."

"Juan ngaret waktu anjing."

"Astaga Juan anjing."

"Yaelah bang Juan, pengen gue pisuhin."

"Ya udah sih, ngapain juga kalian misuh-misuh, sama aja bang Juan juga bakalan tetep mandi dan ngaret waktu."

Sedangkan ketiga teman Yina hanya mengangguk saja.

"Yaudah. Kalo gitu kita langsung ke markas aja, Yi. Ayo!" Ajak Rina.

Yina yang masih ingin melihat interaksi kecil Novan dan Rina malah menggeleng cepat dan berkata "eh, gue berangkat sama kak Juan. Otomatis gue harus nunggu kak Juan, dong."

"Masih lama ngga, Yi?" Tanya Wina

"Gatau, kak. Kayanya sih masih," jawab Yina lalu ia mendudukkan dirinya disebelah Rina.

Saat ini, Rina sedang terfokus kepada ponselnya dan tidak memerhatikan apa-apa.

Novan yang gabut mengambil jamuan yang ada di meja, lalu memakannya.

Novan membawa toples itu pada tangannya, dan tanpa sadar tangan Rina mengambil camilan didalamnya.

Novan menatap sengit "woy anjing, maen ngambil aja."

"Lah? Salah, ya?" - Rina

"Ya iya, lah." - Novan

"Suka-suka gue lah anjing, emang punya lo doang?" - Rina

"Minimal sopan dikit lah, anjing." - Novan

"Bacot banget, lo pada. Makan tinggal makan" - Gina

"Bodoamat jingan." - Novan

"Ntar cinlok mampus." - Haidar

"Ogah gue." - Rina

Novan hanya diam.

"Hayoloh.. Opan diem berarti iya. Atau jangan-jangan, Novan udah cinlok duluan?" Goda Naren

"Ndasmu!" - Novan

"Gapapa, bang Novan. Ntar gue bakal dukung lu sampe jadian sama ka Rina." - hibur Yina

"Yoi Yi."

"Inget Rya, Van.." kata Levo mengingatkan

"Mau gue putusin si Rya, terus gue deketin ni anak Sena." - Novan

"Goblok si Novan, anjing. Sukanya mainin hati cewe lo tuh! Jangan di biasain tolol." Amuk Haidar

"Suka-suka gue, lah!" Jawab Novan dengan masih sedikit mengunyah camilan yang ada di mulutnya

"Goblok." - Rina

Throw back off















TBC





Makin kesini makin ga asik, kan..
Maksudnya kaya biasa aja gitu, nothing special.

Mau gue unpub aja, deh.

Sekretaris || JenRinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang