10.

267 15 5
                                    

Halo all
Sorry banget gue baru up.
Biasalah, sibuk turu..

——————

Pagi ini Novan bangun dengan suasana hati yang senang, ia duduk dari tidurnya lalu merentangkan tangannya dan tersenyum manis.

Novan melihat sekeliling dengan masih tersenyum.

Iya, dia melihat ke setiap sudut markasnya. Ia tak menyangka jika akan tidur di sini.

Agak norak.

Itu pikirnya, tapi ia senang.

Bisa dihitung berapa kali Novan tidur di markas semenjak markas ini dibangun, itu hanya sekali. Dan ini yang kedua kali.

Selama ini Novan tidak pernah menginap, jadi wajar saja reaksinya seperti itu.

Tanpa Novan sadari, Ken menatap wajahnya juga dengan senyuman.

"Pasti kamu seneng banget, bisa menginap disini, kan?"

Novan menoleh pada Ken.

"Iya, gue seneng banget." Jawab Novan lalu berdiri dan bersiap untuk turun.

"Yang lain belum bangun?" Tanya Novan pada Ken yang sedang berkaca sambil mencukur kumisnya.

"Belum. Cuma aku sama Jesa yang sudah bangun, kayanya Jesa lagi siap-siap ke sekolah." Jawab Ken tanpa mengalihkan atensinya.

"Emang biasanya anak-anak bangun jam berapa?" Tanya Novan lagi.

"Sekitar jam delapan."

"Tapi biasanya gue kesini jam tujuh."

"Kamu gak selalu datang kesini pukul tujuh, Novan."

"Bener juga, yaudah gue mau bangunin anak-anak."

Kini, Novan berada di ruang tengah markas tersebut. Disana lah tempat temannya tidur.

Padahal Novan sudah menyuruh ayahnya untuk mendesain markas ini senyaman mungkin, dengan kamar tidur, kamar mandi, dapur, dan lain-lainnya.

Tapi mengapa teman-temannya malah memilih tidur di atas sofa seperti ini?

Ken turun lalu menepuk bahu milik Novan.

"Memang kaya ini mereka, mereka begadang nonton televisi sampai larut malam. Sebenarnya mereka ngga bener-bener menonton televisi, mereka cuma menyalakan televisi supaya pas mereka bermain game ngga terasa sepi."

"Yang bener aja, mereka kalo main suka teriak-teriak."

"Ngga kalo malam hari. Mereka masih punya sopan santun, mereka masih ingat kalo ada Jesa di markas ini yang harus pergi ke sekolah setiap paginya. Dan mereka masih ingat kalo ada empat perempuan yang selalu dateng ke markas kita dan marah-marah karna suara temen-temen kita yang terlalu kencang sampai-sampai terdengar sampai markas mereka."

"Terus, kapan mereka bangun?"

"Aku mau buatin sarapan, mereka selalu bangun kalo ada aroma makanan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sekretaris || JenRinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang