1. pagi hari

2.9K 373 22
                                    

Say sorry for typo enjoy and happy reading😇✊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Say sorry for typo
enjoy and happy reading😇✊





Matahari mulai terbit menandakan diawali nya hari. Seorang ibu dua anak di salah satu rumah sudah terjaga sedari tadi untuk menyiapkan sarapan bagi keluarga tercinta.

Asahi dengan telaten menata sarapan yang sudah masak di meja makan, tersenyum manis.
Berjalan kembali ke dapur untuk membereskan perkakas yang ia gunakan.

Kembali mengukir senyum saat melihat pigura foto di atas mesin pendingin. Ya itu foto keluarga yang diambil minggu lalu saat mereka berlibur ke taman kota.

Beribu-ribu terima kasih Asahi panjatkan karena tuhan memberikan kebahagiaan yang begitu luar biasa lewat keluarga kecilnya.

Lengan melingkar di pinggang nya tidak membuat Asahi terheran ataupun kaget. Karena itu kebiasaan sang suami.

"Kenapa gak bangunin aku?" Suara khas orang setelah bangun tidur terdengar lantang dan berat. Jaehyuk memeluk tubuh Asahi erat menempelkan dagunya ke pundak yang tersayang. Masih mengenakan piama jaehyuk memejamkan mata sembari menghirup aroma tubuh asahi dalam.

"Kasian kamu Jae semalem lembur kan? Pasti capek." Gumam tidak jelas dari Jaehyuk membuat Asahi menggeleng, tangannya terangkat membelai wajah suaminya.
"Tidur lagi kalau masih ngantuk."

"Kiss."

"Jae,..."

Cup

"Papa!"

Seketika Jaehyuk dan Asahi langsung memberi jarak.

Jeongwoo turun dari tangga melotot horor ke arah kedua orang tua nya.

"Hargai yang jomblo dong, pagi pagi udah kiss kiss aja." Melangkah mendekat Jeongwoo memberi tatapan sinis ke Jaehyuk. Dan mengambil botol di kulkas.

Asahi tertawa kecil saat Jaehyuk menggaruk tengkuknya

"Mau kemana kak? Mau joging?" Tanya Asahi segera setelah melihat penampilan Jeongwoo.

"Iya mah mau lari sama Junghwan. Biasa keliling cari keringat."

"Bener cuma joging aja?"
Tanya Jaehyuk menyelidik.

"Iya joging aja pa. Kalau gak percaya papa mau ikut?" Jaehyuk menggeleng dan malah memeluk Asahi erat.

"Papa percaya, pergi sana. Papa mau quality time sama mama. Mumpung libur."

Suara klakson mobil membuat Jeongwoo tersadar.

"Junghwan dateng, Pah... Mah... Jeongwoo berangkat dulu,... Cup cup,..." Terburu-buru Jeongwoo lantas mencium pipi kedua orangtuanya dan berlari menuju pintu.

"Kak rotinya dibawa buat ganjel perut." Suara Asahi membuat Jeongwoo berhenti berlari dan berbalik menuju meja makan dan mengambil roti isi di piring.

"Hati hati ya."

"Siap bos." Jaehyuk tertawa Asahi pun sama.

"Jeongwoo sudah tumbuh besar jae, perasaanku baru kemarin dia masuk sekolah sekarang sudah mau lulus saja." Mendengar itu Jaehyuk dibuat paham, mengelus sayang rambut Asahi.

"Nanti buat Jeongwoo kecil lagi."
Asahi memutar bola mata namun Jaehyuk malah tersenyum mesum merapatkan diri di dalam pelukan, sebelum seorang lagi muncul dan menganggu.

"Mah JJ laper mau susu coklat." Putra bungsunya itu menuruni tangga dengan senyum yang sangat manis persis seperti Asahi.

"Baru bangun?" Menggeleng sebagai jawaban JJ duduk di meja makan dan Jaehyuk mengikutinya.

"Gak tidur." Bisik si bungsu pelan takut takut asahi mendengarnya.

"Jangan dibiasain dek, gak baik buat kesehatan. Nanti tidur siang ya buat ganti yang semalem." Mengangguk patuh sembari memakan roti isi JJ mendapat segelas susu bonus kecupan dari ibunya.

"Susu untuk JJ kopi untuk jaejae."

"Makasih ma."

"Makasih sayang."

"Kak Jeongwoo kemana?"

"Mau joging tadi Junghwan jemput pake mobil baru aja berangkat."

"Sejak kapan my super king cow baby bisa bawa mobil?"

"Loh?" Kaget asahi dan Jaehyuk bersamaan.

"Terus yang tadi klakson siapa?" tanya Jaehyuk menyelidik langsung bangun dari duduknya dan berlari ke depan rumah namun tidak ada mobil yang ia cari.

Kembali ke meja makan, Jaehyuk panik merogoh kantong celana dan menelpon nomor Jeongwoo.

Ketiga orang itu terdiam saat suara ponsel terdengar dari lantai dua.

"Yoon Jeongwoo!!!"

.

"Kamu bohong ke papamu?" Menyengir kuda sambil tersenyum jail. Jeongwoo mengangguk.

"Sekali-kali aku mau kita jalan berdua aja. Risi tau kalo kita jalan papa ngikut di belakang. Ganggu."
Haruto menggeleng kecil

Drettt drettt,....

Tak lama dari itu ponsel Haruto bergetar menandakan ada panggilan suara masuk.

"Tolong angkat Je." Jeongwoo mengangguk lantas mengambil ponsel Haruto.
Meneguk air ludah kasar saat tahu siapa yang tengah menelpon.
"Dari siapa?"

Bukannya menjawab Jeongwoo langsung menekan tombol hijau.

"KAKKKKK! PULANG KAKK PAPA NGAMUK!"

suara JJ dari sebrang mengagetkan Haruto yang sedang menyetir.
Jeongwoo berusaha biasa saja walaupun hatinya sangat kacau.

"Gak mau,..."

"KAK INI PAPA UDAH BAWA PANCI MAU NYERANG RUMAH OM JUNKYU!!!"
Haruto mengerem mendadak.
"KAK PULANG!!! PAPA UDAH TERIAK-TERIAK DI DEPAN RUMAH OM JUNKYU, JADI TONTON WARGA KAK....!" Haruto yang mendengarnya langsung mengambil ponselnya dari tangan Jeongwoo

"JJ tunggu dulu di sana, kita pulang sekarang." Jeongwoo menoleh ke Haruto.

"Kak! Terus kita gak jadi jalan?"

"Kita pulang! Keselamatan daddy ku dipertaruhkan!!."











"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TOGETHER [hajeongwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang