2. diluar kendali

2.3K 372 41
                                    

Say sorry for typoEnjoy and happy reading ✊😇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Say sorry for typo
Enjoy and happy reading ✊😇






"JUNKYU!!! KELUAR LO WOY!!!"
Teriak murka jaehyuk di depan pintu gerbang rumah keluarga junkyu.
"JANGAN JADI PENGECUT YA!! KELUAR SEKARANG KITA BERANTEM SECARA JANTAN." Asahi menyusul langsung memegang lengan suaminya, berusaha menenangkan.

"Jae udah, jangan teriak-teriak."

"MANA BISA GAK TERIAK? ANAKKU DIBAWAH LARI SAMA ANAK JUNKYU SAA!!! ANAKKU DIBAWA LARI!!! AKU GAK TERIMA YA! AWAS INI URUSAN AKU. JUNKYU DALAM HITUNGAN KE TIGA LO GAK KELUAR! JANGAN MIMPI BISA HIDUP SETELAH NYA!!"

"SATU."

"DUA."

"TIG,..."

Mashiho pun keluar dari rumah, terkejut dengan tetangganya yang sudah mengangkat panci berpantat gosong itu tinggi-tinggi. Warga pun juga mulai berkumpul karena teriakkan Jaehyuk.

"Loh, Asahi Jaehyuk kenapa teriak-teriak?"

"Panggil Junkyu suruh kesini!!!" Belum selesai dengan kalimatnya Junkyu pun keluar dari rumah dengan bertelanjang dada. Terlihat baru selesai mandi masih basah juga rambutnya.

"Itu dia!!!" Jaehyuk masuk dengan tidak sopan mendekat ke arah junkyu dengan tangan yang mengepal erat sedangkan panci sudah siap untuk menampol wajah paripurna junkyu. Sedangkan Junkyu yang bingung dengan sikap jaehyuk hanya mengerutkan kening.

"PAPA!!!"

Seperti seekor singa yang mendengar pemiliknya, amarah Jaehyuk mulai reda mendengar suara manis putranya. Ia pun berbalik, namun amarahnya membuncah kembali saat putranya berada tepat di belakang putra Junkyu.

"Udah pa, malu."

"Jeongwoo."

"Papa tau gak sih Jeongwoo cuma mau jalan berdua sama Ruto."

"Kita untuk buat perjanjian Jeongwoo! Papa kasih izin kalian jalan tapi papa harus ikut."

"Pa! Jeongwoo bukan anak kecil lagi, Jeongwoo udah besar. Papa juga harus kasih ruang pribadi ke Jeongwoo pa." Asahi menghampiri sang anak, yang kini wajahnya sudah memerah padam menahan tangis.
"Papa sayang ke Jeongwoo, Jeongwoo tau itu. Tapi pa, Jeongwoo juga mau bebas jalan sama ruto, kalau papa ikut suasananya beda!"

Jaehyuk terdiam, bungkam seolah otaknya membeku. Bayi yang dulu ia timang dengan penuh kasih sayang kini sudah beranjak remaja bahkan sudah bisa melawan perkataan. Waktu berjalan begitu cepat hingga Jaehyuk lupa, jika bayi itu kini sudah tumbuh.

"Om, maaf saya yang ngajak Jeongwoo."

"Diem kamu!" Haruto menunduk,

"Udah Jae, kita pulang dulu. Kasian Jeongwoo." Asahi memapah putranya sedangkan Jaehyuk terdiam di tempat.

TOGETHER [hajeongwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang