6. dicuekin

2.7K 307 14
                                    

Say sorry for typoHappy reading ✊😇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Say sorry for typo
Happy reading ✊😇


Jaehyuk yang kini sudah sedikit membuka mata ketika menyadari jikalau putra kecilnya telah tumbuh mulai membuka pola pikirnya.

Ada beberapa kelonggaran yang didapat Jeongwoo yang meliputi tidak lagi ada Jaehyuk saat bertemu Haruto tidak ada lagi campur tangan Jaehyuk di hubungan pertemanan dan percintaan Jeongwoo dan yang terakhir Jeongwoo dibebaskan untuk berpergian sendiri namun masih harus memberikan kabar dan membagikan lokasi ke Jaehyuk. walaupun tidak bebas sepenuhnya tapi si sulung Yoon cukup senang.

Oleh karena itu Jeongwoo mengajak Haruto untuk piknik kecil-kecilan di kebun belakang rumah yang penuh dengan bonsai kesayangan Jaehyuk. Hanya menggunakan tikar dan beberapa camilan Jeongwoo senang sekali karena tidak ada papa yang mengawasi mereka namun si manis merasa sedikit kecewa saat Haruto malah sibuk dengan ponselnya.

"Kak Ruto sibuk banget ya?" Si dominan mendongak langsung tersadar jika mengabaikan si manis yang kini cemberut lucu, memajukan bibir dengan raut wajah sedih.

"Eh enggak, ada kendala di resto. Maaf ya aku urus bentar." Jeongwoo mengangguk lesu, ia memakan camilan sembari membuang pandangannya menengok sedikit melihat Haruto yang sibuk telpon sana sini nyatanya itu tidak lah sebentar.

Lama sekali, sampai Jeongwoo bosan dan Haruto masih saja memencet acak ponselnya.

Gak tahu apa? Jeongwoo tuh udah seneng banget papanya gak ikut nimbrung eh malah dia dicuekin udah kayak kerupuk udang melempem.
Kalo tau gini lebih seru ada Jaehyuk nya.

Haruto mematikan ponsel saat urusannya selesai, ia terkejut dengan apa yang telah terjadi. Jeongwoo tampak benar-benar tidak bersemangat lagi, seolah olah mood si sulung Yoon hancur. Haruto menyentuh tangan Jeongwoo yang berada di tikar namun si manis menepisnya.

"Hey,... Kakak lama ya?" Jeongwoo enggan menjawab memilih abai seolah-olah tidak mendengar.
"Maaf ya,... Kamu mau piknik kan? Ayok mulai,... Kita ngobrol je... Emm kayaknya enak-enak nih." Haruto kaget saat Jeongwoo tiba-tiba bangkit,

"Ngobrol aja sama hp kakak, dari tadi aku dicuekin malah fokus sama hp ngobrol sana sini aku gak dianggep... Gak lagi-lagi deh ngajak beginian kapok aku gak dihargai sama kakak." Si manis pergi dan Haruto langsung saja mengejarnya, mencekal lengan Jeongwoo dan menariknya hingga tubuh mereka menempel begitu dekat.

"Kamu marah?" Jeongwoo mendengus.

Tentu saja, si manis berharap jika piknik kali ini akan begitu menyenangkan karena mereka berdua saja tanpa papa, tapi kenapa Haruto malah sibuk dengan dunianya sendiri.

"Masih tanya? Udah deh kalau kak Ruto sibuk kenapa gak bilang aja, seenggaknya aku gak jadi nyamuk waktu kakak sibuk main hp." Haruto menghela nafas, ia mengakui salah karena terlalu sibuk dengan urusannya hingga melupakan Jeongwoo yang begitu effort untuk mengadakan piknik ini.

"Kakak minta maaf kakak ngaku salah, tapi kamu dengerin dulu. Tadi di restoran ada masalah sama costumer yang protes makanannya gak layak di makan, kakak sebagai Owner juga harus tanggung jawab karena itu menyangkut nama baik restoran kakak. Kalau aja tadi kakak gak turun tangan mungkin masalahnya gak akan selesai." Jeongwoo menunduk.

"Tanggung jawab ke akunya mana? Kok cuma resto yang kakak nomer satukan? Aku gak penting?" Haruto kembali mengukir senyum, ia mengusap kepala Jeongwoo.

"Tentu tanggung jawab ke kamu lebih penting, tadi juga tanggung jawab untuk kamu je. Kamu lupa Om Jaehyuk ngasih syarat kalau mau jadi mantunya harus kaya tujuh turunan tujuh tikungan tujuh belokan? Kalau restoku di cap jelek terus bangkrut otomatis aku di blacklist dari mantu idamannya, gak jadi suami kamu nanti gimana?." Pipi Jeongwoo bersemu merah karena mereka malu. Ia tidak berpikir sejauh itu namun Haruto sangatlah mengesankan.

"Maaf ya? Mau dilanjut gak nih pikniknya,... Kakak janji gak main hp lagi." Jeongwoo mengangguk kecil lalu mereka berjalan kembali ke tikar yang sempat ditinggalkan namun tampaknya sudah diambil alih orang lain.

Jeongwoo melotot horor menatap camilannya yang habis dan pelaku yang menghabiskan makannya hanya tersenyum canggung.

"JJ!!!"

.

.

Tidak apa pertengkaran memanglah hal wajar untuk hubungan adik dan kakak. Asahi pun Jaehyuk mengerti jika Jeongwoo dan JJ juga manusia yang memiliki emosi pasti ada saatnya mereka musuhan.

Seperti saat ini karena kejadian kemarin JJ yang menghabiskan makanan untuk piknik ala-ala di taman belakang, si sulung marah besar karena gagal romantis lagi dan lagi dengan Haruto. Berujung mereka mengganti piknik dengan makan di dapur dan memakan masakan Asahi, walaupun begitu Haruto tetap menerimanya selagi Jaehyuk dikantor Haruto aman.

Jeongwoo dan JJ dua malaikat yang hadir ditengah-tengah cinta Asahi dan Jaehyuk. Mereka menghiasi perjalanan rumah tangga mereka baik suka maupun duka.
Merasa begitu sempurna karena hidup menjadi lengkap karena keberadaan kedua putranya yang luar biasa ajaib tingkat lakunya.

Si sulung yang keras kepala dan si bungsu yang jail kombinasi yang begitu cocok untuk membuat kebotakan dini di kepala Jaehyuk. Seperti pagi hari ini.

Jeongwoo yang hendak berangkat sekolah kini sedang drama karena tidak mau satu mobil dengan JJ.

"Kalian searah kak. Kok gak mau masuk keburu telat nih." Jeongwoo menggeleng menekuk kedua lengan dan membuang muka. Jaehyuk menghela nafas panjang mengedipkan mata kearah JJ agar si bungsu mau membujuk kakaknya.

"Kak aku kan udah minta maaf." Ucap JJ menyesal
"Nanti camilannya diganti ya dua kali lipat, jangan marah lagi... Plisss." Jeongwoo tetap tidak menjawab namun akhirnya mau untuk masuk di mobil yang sama dengan JJ.

"Dimaafin ya?"

"Hmm."

"Yeyy sayang kak Jeje." JJ mendekap erat tubuh Jeongwoo tersenyum lebar, namun wajah Jeongwoo masih saja cemberut Jaehyuk tertawa kecil.

Lucu sekali mereka ini.

Andai dulu Jaehyuk dan Asahi benar-benar hanya memiliki Jeongwoo dan meluruhkan JJ mungkinkah akan ada momen saat mereka bertengkar? Lalu saling memaafkan dan berpelukan penuh kasih sayang? Jaehyuk sekarang tau apapun keputusan Asahi itu pasti untuk kebaikan keluarga mereka.

Dan itu terbukti adanya.




Dan itu terbukti adanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TOGETHER [hajeongwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang