Our First Meet

1.1K 91 0
                                    

Senja yang menemani sore harinya pemuda yang tengah dilanda kehancuran setelah diputuskan oleh sang kekasih. Dia adalah Jake Orlando atau biasa dipanggil Jake. Banyak orang yang memanggilnya si polos namun dia juga pemuda yang cerdik dan pintar, tidak jarang dia memenangkan banyak penghargaan disekolah maupun tempat kerjanya sekarang. Namun sialnya dia bodoh dalam masalah cinta.

Siang tadi, pacarnya -yang sekarang sudah menjadi mantan pacarnya- ingin bertemu dengannya di cafe langganan mereka, "Hai, maaf ya aku telat. Tadi ngambil barang dulu ke kosan. Kamu udah dari tadi?"

"Belum lama kok" jawab laki-laki yang telah duduk duluan.

"Ohhh, gitu. Kamu tumben ngajakin ketemuan, udah gak sibuk lagi?" Tanya Jake dengan nada sedikit ketus. "Langsung aja deh, kamu ngajak aku ketemuan ada apa?"

"Aku rasa aku gak bisa lagi lanjutin hubungan ini-"

"So??"

"Aku mau kita putus, aku ngerasa aku udah gak cocok sama kamu dan kita akhir-akhir ini sering berantem tanpa alasan yang jelas." Lanjut laki-laki didepan Jake.

Jake tidak tau harus merespon apa? Namun dia sudah menunggu-nunggu bahwa hari ini pasti akan datang. "Akhirnya yah. Tapi aku rasa bukan karena kita sering berantem akhir-akhir ini, tapi masalahnya ada di kamu. Kamu main hati kan dibelakang aku?"

"Maksud kamu apa sih?" Tanya laki-laki itu.

"Kamu selingkuh dan aku tau itu. Tapi aku memilih diam dan aku berfikir kamu bakal berubah dan hubungan kita bisa tetap berjalan. Namun aku salah, kamu lebih milih dia daripada aku. Kamu lebih milih Sunoo daripada aku!!!" Ucap Jake dengan nada sedikit kencang.

"Aku gak tau kamu ngomong apa? Tapi makasih untuk 5 tahunnya. Permisi"

Bayangan laki-laki tersebut sudah menghilang. Dan disitulah air mata menghiasi wajah indah pemuda cantik dan tampan tersebut. Setelah tenang pemuda tersebut meninggalkan tempat tersebut beserta kenangan yang pernah mereka buat.

Kembali ke waktu normal

Dengan perasaan yang campur-aduk dan tak karuan, Jake akhirnya memilih untuk pergi ke kosannya dengan naik bus. Bus yang menuju ke kosannya telah sampai, dan dia dengan segera naik ke bus tersebut. Sesampainya di halte bus terakhir, dia pun turun dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Namun sepanjang jalan dia hanya melamun, pikirannya kacau dipenuhi dengan rasa bersalah dan kenangan yang sudah lima tahun jake dan sunghoon lalui. Saat Jake ingin menyebrang jalan, dari arah kanannya terdapat sebuah bus yang melaju dengan kencang. Jake yang tidak bisa menghindar pun tertabrak. Jake tergeletak di kiri jalan tak berdaya, takdirnya hari ini naas sekali. Tak berselang lama, banyak warga sekitar yang mengerubungi tempat kecelakaan tersebut, selain itu ada warga yang langsung menelfon polisi dan ambulan agar cepat dievakuasi.

Jake dibawa segera menggunakan ambulan menuju rumah sakit, dia koma. Jiwanya antara hidup dan mati, kini para dokter berusaha menanganinya. Namun apalah daya para dokter itu sekarang, hanya sepercik keajaiban yang dapat membangunkan dan memulihkannya kembali. Walau fisiknya sudah pulih, tapi jiwanya tidak kembali. Hari demi hari, minggu demi minggu, musim telah berganti. Saat kejadian kecelakaan itu Sunghoon adalah orang pertama yang dihubungi oleh rumah sakit, hatinya terketuk saat orang yang baru sesaat tadi dia putusi mengalami kecelakaan. Hatinya terasa sakit melihat keadaan mantan pacarnya itu.

"Kenapa keadaan menjadi seperti ini?" batin Sunghoon.

Jake pov

Cahaya demi cahaya masuk kedalam mata seorang pria yang tengah berbaring, dia memegang kepalanya dan mengerang sedikit. Rasa pusing itu membuat dia memijat keningnya dan berusaha untuk duduk. Dia merasa keanehan disekitarnya, mencoba memahami apa yang dilihatnya saat ini. Jake melihat sekeliling kamarnya, lalu mencoba mengingat kembali kejadian sebelumnya. Dia ingat dengan tepat bahwa dia ditabrak oleh bis saat sedang berjalan pulang setelah diputusi pacarnya. Dia berdiri dari kasur dan berjalan terbopoh-bopoh kearah jendela yang terbuka lebar di samping tempat tidurnya, dia tercengang melihat besarnya sebuah castle dan pemandangan bak negeri dongeng. Tak habis pikir jake tertawa

"hahaha..apa ini? bukankah seharusnya aku dirumah sakit, kenapa malah di sebuah istana. Ya tuhan kau tidak mungkin bercanda bukan?" ucap Jake dengan ekspresi penuh ketidak yakinan.

Jake mencoba mencari sesuatu di dalam kamar itu, mencari tanda tanda kalau siapa tau dia lagi di prank. Tapi hasilnya nihil, dari hasil mengacak-acak kamar malah membuatnya semakin yakin "ini prank kan?"

Jake menggenggam gagang pintu dengan kedua tangannya dan membuka pintu selebar mungkin, dia berjalan mengikuti arah kakinya melangkah tanpa tahu tujuan, melangkah dengan percaya diri dan emosi membara, bersiap menghadapi apapun yang ditemuinya. Bahkan belum seperampat jalan, Jake memutar arah jalannya balik kearah kamar dan menutup pintu rapat rapat.

"Menakutkan sekali" ucap Jake, bagaimana tidak? Jake melihat lorong gelap yang tidak ada ujungnya sejauh mata memandang. Sunyi, bahkan hanya terdengar suara angin berhembus. Terlintas di kepala Jake bagaimana kalau dia diculik? itu sangat tidak masuk akal karena untuk apa orang yang punya castle semewah ini menculik seseorang. Tiba-tiba saja...

"Jake.."

"AAAAAAAAAAAAAA" Jake kaget setengah mati hingga tersungkur di lantai, tidak mau kalah seorang pria berbadan ramping yang tiba tiba muncul seperti sihir itu ikut berteriak "AAAAAAAAAAAAAKH" sahutnya.

Setelah itu keduanya terdiam, Jake sedang berpikir keras dari mana asal pria ini. Hanya ada satu pintu yang tertutup rapat dan jendela yang terbuka lebar dengan ketinggian beberapa puluh meter kebawah. Lalu pria itu menangis tersedu-sedu "Jake aku kira kau mati huhuhu" ucapnya

"Ma..mati..?" gagap Jake

"Iya tadinya aku gak percaya kau mati hanya karena jatuh tergelincir di hutan, tapi bahkan raja sendiri yang mengatakannya dan membawamu pulang" jawab pria itu

"T..tunggu, sebenarnya siapa kau? dan dimana aku sekarang??" tanya Jake

Pria berbadan ramping itu terdiam mendengar ucapan Jake, dia memang merasa ada yang tidak beres sejak tadi. Perlahan langkah kakinya mundur satu persatu ke arah pintu dan wuush hilang. Selang beberapa menit pria itu kembali membawa seseorang, dia tersenyum sangat manis kearah Jake dengan lesung pipit di pipinya. Lalu mendekat.

"Jake syukurlah kau sudah sadar, kau ingat aku kan?" tanyanya cemas. Tetapi Jake hanya menggelengkan kepalanya, pria manis itu mencoba meyakinkan jake lagi

"Jake.. aku Jungwon, kita berteman dari kecil" ucap Jungwon

"Aku Beomgyu, mustahil rasanya kau melupakan Choi Beomgyu tuan" kata beomgyu dengan percaya diri.

"Aishhh, kau terlalu percaya diri ya Choi Beomgyu, lihat lah raut mukanya terlihat bingung. Dan untuk kau jangan bikin dia tambah bingung dong." sahut Jungwon menengahi. "Emmm, Jake apa kau benar-benar tidak mengingat kami sedikit pun? Kalaupun kamu tidak bisa mengingatnya gapapa kok, aku juga gak mau maksa kamu." Jelas Jungwon.

Jake yang melihat hal tersebut sedikit tersentuh mendengarnya, namun disisi lain dia merasakan suatu kehangatan, tidak biasanya dia seperti ini terhadap orang yang baru dikenalnya. "Untuk saat ini aku minta maaf ke kalian karena aku bener-bener gak ingat sama kalian. Dan bahkan aku gak tau saat ini aku ada dimana. Tapi entah kenapa aku ngerasa nyaman sama kalian."

"Hua Jakeeeeee, aku mau peluk kamu, boleh?" tanya Beomgyu. "Bolehkah aku memeluk kamu juga Jake?" tanya Jungwon ikutan. Jake terlihat sedang memikirkan sesuatu. Dan akhirnya dia beranjak bangun dan merentangkan kedua tangannya, tak butuh waktu yang lama baik Beomgyu maupun Jungwon telah masuk kedalam pelukannya, dan mereka berpelukan layaknya Teletubbies.

Namun tiba-tiba Beomgyu mengingat sesuatu, "Aishh kamjagiyaaa, aku lupa untuk memberitahu orang-orang di istana ini. Aku pergi dulu, ingin memberitahu Raja. Byeee Jake." ucap Beomgyu, setelahnya dia pergi seperti tadi menghilang.

Tak berselang lama, Beomgyu datang. Namun dia datang tidak sendiri, yaitu dengan beberapa orang. Namun ada seseorang yang cukup menarik dipenglihatan Jake, yaitu seorang yang terlihat sangat gagah namun sedikit dingin? Dan gaya pakaiannya yang sedikit berbeda dengan yang lain.

Seseorang tersebut terlihat seperti tidak percaya. Seseorang tersebut ialah sang raja dari Border Land, yaitu Heeseung Caldwell. Dia berjalan mendekat ke arah Jake, namun Jake terlihat mundur beberapa langkah kebelakang. Sang raja yang sadar akan hal tersebut terlihat kebingungan. "Jake? Are you okay baby?" tanya Heeseung.

Jake semakin dibuat bingung dengan pertayaan seperti itu, "Kamu siapa?"

To be continued, see you!!!!!!!

Hate to Love (HeeJake au)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang