(4 tahun kemudian)
/Academy Eden"ohayoo Anya!"
Tampak seorang gadis dengan gaya rambut diikat dua kesamping, berwarna coklat tua berlari kecil kearah orang yang dipanggilnya.
"Becky! Ohayo! Kau tampak cantik seperti biasa"
Sapaan Becky dibalas oleh gadis seumurannya dengan rambut pendek sebahu dengan warna merah muda melengkung kedalam.
"Anya.. bagai mana sepulang sekolah kita pergi shopping" antusias Becky
"Ah.. Becky.. tampaknya aku harus disuruh belajar oleh papa, tapi jika kau mau kau boleh memintakan aku izin ke papa"ujar Anya
Tampak Becky menjadi antusias karna sedari kelas satu ia sudah jatuh hati kepada papa anya dan ingin menjadi istrinya.
"Ah!! Loid-san.. aku sudah lama tak melihatnya, satu bulan lalu kukira dia akan menua tapi dia malah tambah tampan, ini kesempatan ku! Hemp!!"batin Becky
"Ahh.. seperti biasa dia masih tergila gila dengan papa."batin anya
Anya, gadis itu tampak gadis yang polos dan seperti tidak tau apa apa, tapi Anya adalah seorang esper dengan kemampuan khusus bisa membaca pikiran seseorang namun kemampuannya itu akan hilang sejenak jika malam bulan purnama.
Disaat mereka sedang berbicara sembari berjalan dilorong sambil menuju kelasnya masing-masing,
Beberapa orang tampak memerhatikan Becky dan Anya, tentu saja Anya sudah menyadari hal itu karna ia membaca pikirannya.
"Tampak seperti biasa."batinnya
"Huh? Maksudnya seperti biasa apaan?"batin anya balik
Anya pun melihat kearah murid murid itu dan benar saja Damian Desmond anak laki-laki memiliki warna rambut hitam dan memiliki bulu mata yang sedikit banyak dibawah matanya tengah miliriknya,
Namun saat Anya melirik balik pandangannya langsung teralih kearah lain yang membuat Anya sedikit kesal.
"Sungguh cowok Desmond yang menjengkelkan, apa ku isengin saja? Xixixi."batin anya.
---
(Ditaman Eden)
Terlihat Anya tengah duduk manis disebuah bangku ditaman Eden, ia tampak sedang menunggu sosok becky,
Sambil memikirkan apa yang akan dimasak oleh ibunya saat ia pulang gadis berumur 14 tahun itu duduk sambil bersenandung kecil disitu.
Namun pandangan nya teralih saat melihat Damian lewat dengan kedua temannya, Emile si kepala lonjong dan ewen si gigi kelinci.
"Hih! Lihatlah si bocah aneh itu sedang sendirian"cibir Emile
"Iya tuh, tampaknya dia ga ada yang mau nemenin karna jelek! Hahaha!"ejek ewen.
Tentu saja suara ejekan Emile dan ewen terdengar jelas ditelinga Anya, tentu saja Anya sungguh kesal tapi saat ini dia hanya malas membalas ejekan sampah itu baginya, namun setelah diperhatikan Damian hanya diam saja Tampa ikut mengejek,
"Huh? Mengapa Sy-on boy diam saja?"batin anya
"Ukh. Dia mengapa duduk disitu, tuh dia bakal diejek kalau duduk disitu."Batin damian
"Uh?"
Anya merasa Damian tak ingin melihatnya,
Anya bangun dari duduknya dan menghampiri Damian dan temannya,
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PINKIE FORGER
Fanfiction"Anya forger. Kadang aku sering kali mengejekmu namun ejekanku tidaklah mempan untuk membuat mu menjauh dariku, kau seakan akan memanfaatkan ku untuk suatu hal. Secarik kertas dan kata kata tidak bisa mendiskripsikan mu, mulai dari rambut pink mu ya...