Barbara Nicolette, gadis berparas cantik dengan rambut pirang panjang bergelombang, matanya yang biru seperti biru laut sangatlah indah.
Gadis itu cukup cantik sehingga dibeberapa kelas ada beberapa laki laki yang mengidolakannya,
Gadis itu pandai sekali mencari perhatian laki laki dan mendapatkan hatinya, namun laki laki yang ditujunya kali ini bukan ketua kelas, anggota tim olahraga ataupun anak blasteran, namun ia tengah mengincar Damian.
Laki laki yang ia cintai saat ini adalah Damian, karna Damian ia menjadi cinta dengan berlian.
Saat pertama kali ia diajak oleh ayahnya untuk berkunjung kerumah kediaman Desmond saat ia berusia 4 tahun sebelum Damian memasuki academy Eden dan menjadi siswa yang menetap di asrama, ia tak sengaja memungut sebuah liontin berlian berkemilikan Damian,
Namun Damian malah senang hati memberikan liontin berlian berwarna biru safir yang bersinar kepada Barbara karna melihat ekspresi Barbara yang menganga karna kagum dengan keindahan berlian itu, saat itu Damian menganggap Barbara tak pernah melihat sebuah berlian dan dikira sebagai orang norak,
Dari saat itulah rasa cinta Barbara terhadap sebuah berlian muncul hingga saat itu juga, baginya Damian adalah orang yang berharga jika ia memiliki sosok Damian ia akan memiliki 1000 berlian jika ia mau, jadi Barbara terus bertekad agar Damian jadi miliknya,
Namun saat ini pemandangan didepan Barbara membuat hatinya hancur, gejolak amarah dan rasa cemburu bercampur dan serasa membuat matanya ingin keluar saat itu juga.
Damian Desmond yang ia sukai terlihat ingin dekat dengan anak perempuan yang tidak terlihat spesial sedikitpun bagi Barbara.
"Settan jenis apa yang ingin merebut Damian lagi dariku? Sudah lebih dari 50 orang yang ingin mendekati Damian, namun semua berhasil kubuat mental nya hancur untuk mendekati Damian, dan hanya aku saja yang boleh mencintai nya!"batin Barbara
Barbara tampak sudah tak tahan lagi, ia ingin sekali mencabik cabik sosok Anya yang sok dekat dekat dengan damiannya,
Kakinya mulai melangkah menjauh dari tempat itu dan pergi meninggalkan area kantin dan menuju toilet.
Ditoilet khusus wanita, ia menuju wastafel dan menyalakann air disana, dan menahan penyumbat agar airnya menggenang diwastafel itu,
Dengan suara deras air keluar Barbara, ia menggertakkan giginya dengan kuat, dan mengeluarkan sebuah silet kecil dari kantungnya,
Ia mulai menyayat jari jempolnya hingga darahnya mulai bercururan kemana mana, ketika melihat darahnya mulai bercururan, segera Barbara menaruh tangannya itu ke genangan air diwastafel dan membuat warna air yang bening, berada diwastafel itu menjadi berwarna merah darah.
Melihat warna merah darah memenuhi wastafel itu, Barbara tertawa kecil ia, mengeluarkan senyum aneh sambil terus menggertakkan giginya,
"Anya, Anya, Anya, Anya, Anya, Anya, Anya, Anya, Anya"bisiknya
Sebutan nama Anya makin bernada emosi dibuatnya, entah bagaimana ia tau nama Anya, namun setelah ia menyebutkan nama Anya, Barbara tersenyum licik.
Ia meminum separuh air darah diwastafel itu dengan sangat buas
*Gluk!! Gluk!! Gluk! Gluk!.
Hingga 9 tegukan ia membuang sisa air darah nya, setelah itu Barbara membersihkan sisa air darah yang berada diarea mulutnya,
Dan mulai merapikan diri dengan memakai sebuah lipstik berwarna merah dan keluar dari toilet itu.
(Beberapa jam kemudian dan jam istirahat)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PINKIE FORGER
Fanfiction"Anya forger. Kadang aku sering kali mengejekmu namun ejekanku tidaklah mempan untuk membuat mu menjauh dariku, kau seakan akan memanfaatkan ku untuk suatu hal. Secarik kertas dan kata kata tidak bisa mendiskripsikan mu, mulai dari rambut pink mu ya...