Bagian 38 : Perjalanan panjang

1K 199 168
                                    

Tidak ada pilihan lain selain mengikuti keinginan Jisoo, berpindah tempat duduk ke depan. Meski di sepanjang jalan hati Tzuyu dibuat tak tenang, karena raut wajah kesal yang Jisoo tampilkan tadi padanya.

"Chagiya, apa kau sudah ingin makan sekarang?" Tanya Taehyung sedikit keras. Sambil melihat Jisoo melalui spion tengah, ia memelankan laju mobilnya kini.

Cukup lama tak ada jawaban. Tzuyu pun berinisiatif membantu Taehyung, mengecek kondisi Jisoo di jok baris belakang.

"Eonni sedang tidur oppa." Ucap Tzuyu, menyahut.

"Apa oppa lapar? Tadi pagi aku membuat sandwich untuk bekal kita diperjalanan." Terus wanita itu kembali.

Mengeluarkan dua potong roti lapis berisi daging dan sayuran yang telah dibuatnya, perhatian Tzuyu menarik atensi Jisoo yang sedang berpura-pura tidur.

"Tzuyu tidak perlu repot-repot, aku tidak lapar. Sebenarnya aku mengkhawatirkan istriku yang belum memakan apapun sejak tadi pagi." Kata Taehyung.

"Jisoo melewatkan waktu sarapannya, karena dia terus mengeluh mual dan tidak nafsu makan."

Tzuyu terdiam. Mengangguk sekali tanda mengerti. Ia tersenyum kikuk, sambil lekas memasukkan kembali makanan itu ke dalam kotak makan.

"Aku akan mengecek kondisi eonni nanti."

Taehyung fokus menyetir, sedikit mengabaikan wanita itu. Namun, tak lama ia menahan tangan Tzuyu untuk memberikan ponselnya pada wanita tersebut tiba-tiba.

"Tolong bantu aku mencari restoran terdekat di sini. Untuk istirahat sejenak, kita makan siang dulu."

Tzuyu mengangguk pelan. Jantungnya berdegup cepat kala tangannya disentuh Taehyung. Menerima ponsel laki-laki itu dengan gemetar, setelahnya ia langsung bergerak cepat-—melakukan apa yang Taehyung minta.

"Oppa ingin makan apa?" Tanya Tzuyu, rendah.

"Coba kau bangunkan Jisoo, tolong tanya apa yang dia inginkan." Jawab Taehyung.

Tzuyu kembali mengangguk. Tanpa menghabiskan banyak waktu percuma, ia berbalik ke belakang dan membangunkan Jisoo perlahan dengan suaranya yang lembut, memanggil.

"Eonni, bangunlah. Oppa membutuhkan saranmu." Lirih Tzuyu kepada Jisoo.

Yang dipanggil membuka kedua matanya pelan-pelan. Melirik ke spion tengah sejenak, Jisoo beberapa detik sempat tertangkap netra Taehyung yang sedang memperhatikannya.

Berpura-pura tak melihat saat dirinya tertangkap basah. Jisoo kemudian menggeser bokongnya sedikit ke samping agar bisa duduk tepat di belakang jok Taehyung.

"Hmm? Suamiku butuh saran apa?" Tanyanya kepada laki-laki tersebut.

"Oppa bilang-—"

"Suamiku yang bertanya, mengapa kau yang menjawab Tzuyu. Biar dia sendiri yang bilang padaku, kau jangan mau disuruh-suruh." Ucap Jisoo sedikit keras.

Dengan maniknya yang mengkilap, ia menatap Taehyung tajam. Hatinya sungguh panas, kerongkongannya juga tercekat. Jisoo benar-benar tak habis pikir dengan ide gila Taehyung yang membawa wanita lain ikut tinggal bersamanya.

Meskipun Taehyung berlindung dari kata-kata demi sang buah hati. Jisoo sampai saat ini masih bertanya-tanya, maksud lain Taehyung mengajak Tzuyu ke tempat tinggal baru.

"Oppa, katakanlah." Gumam Tzuyu memanggil Taehyung.

"Sayang, kau ingin makan apa sekarang?"

"Aku tidak nafsu makan, lanjutkan saja perjalanan kita sampai ke rumah." Jawab Jisoo dengan malas.

BEST PARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang