Pagi harinya aku bangun pukul 12 siang, karena ngesex dengan Agnes sehingga tenagaku terkuras habis.
"Lho kok dah sepi, pada kemana?" batinku.
Lalu aku beranjak keluar kamar, tidak ada satupun yang ku temui di dalam villa tersebut.
"Hallo" teriakku memanggil
Aku pun mengecek hp, dan tidak ada chat dari bu Irma. Ku coba telpon, tapi "No telp yang anda hubungi sedamg diluar jangkauan" .
"Mas, tadi Irma pulang duluan karena ada urusan penting dengan keluarganya" jelas Tante Agnes.
"Irma pulang sama siapa?" tanyaku.
"Sama Dyah dan suami, kebetulan Dyah naik mobil dia juga ada acara keluarga" jelasnya.
"Tinggal siapa di villa?" tanyaku.
"Tinggal mas Coco, aku, Retno, Riska,Yola"
"Semua pada balik, Igne pulang pukul 6 pagi Ratna pindah villa, Tyas juga pindah villa" jelasnya.
"Aku tak pulang juga" kataku.
"Mas jangan, aku sendirian di villa. Bentar lagi Retno, Yola, Riska pulang di jemput suaminya"
"Eeh mas, kami pulang dulu ya suami kami bentar lagi sampai" kata Tante Riska, Tante Yola dan Retno.
"Tadi Irma mau bangunin kamu, tapi dia merasa kasihan karena melihat kamu kecapekan. Dia pulang ada urusan keluarga, dan meminta tolong kalo bisa kamu pulang malam" kata Riska
"Ada acara apa ya?" tanyaku.
"Aku pamit ya?" kata Tante Yola.
"Aku juga" kata tante Retno
"kami juga gak tau mas" jawab Agnes cepat.
"Kamu dijemput suami jam brapa?" tanya Riska.
"Jam 3 nan kok" jawab Agnes.
"Ya sudah, mas Coco suruh nemeni kamu aja dulu, ni bentar lagi suami ku sampai. Dah dulu ya" pamit Riska.
Setelah Riska pergi, Agnes langsung menjadi agresif. Mencium pipiku dan leherku.
"Puasin sekali lagi, aku pingin kamu entot" pinta Agnes.
"Tolong nes udah" kataku
"Please mas, tolong genjot aku dengan tititmu" kata Agnes sambil mengelus-elus tititku.
Dan Agnes pun mencium leher dan pipiku, aku pun menghentikannya.
"Aku capek banget!" kata ku dengan tegas.
"Ya sudah kalau kamu capek, aku minta maaf" jawab Agnes.
Aku pun duduk di sofa sambil melihat tv, Agnes yang gak menyerah pun langsung duduk dipangkuanku.
"Common sayang puasin aku" kata Agnes sambil mencium leherku.
"Aku capek" kataku.
Dia pun membuka satu persatu kancing bajuku, dan langsung menyedot putingku.
"Aaargh..Arghhhh" desahku.
Titik lemahku pun di sedot oleh Agnes, dan tangannya pun mengusap celanaku bagian titit. Aku pun sudah mulai napsu dan tegang.
"Yaaah akhirnya tegang juga" kata Agnes, sambil menjilat putingku.
"Aaargh...arghhh...arghh.aaargh" desahku keenakan.
"Enak sayangku? Pernah diservice gini sama Irma?" tanya Agnes.
"Be...lum aaarrrgh....arghhh" desahku.
Lalu dia membuka bajunya, dan mendekatkan kepalaku ke payudaranya. Aku pun langsung menyedot putingnya dan menjilatnya, dia pun mendesah dan wajahnya mulai sange. Agnes pun melepas cdnya, dan aku pun melepas celana dan CDku.
"Ni yang membuatku 4x orgasme" katanya , lalu mengemut tititku.
Ngemutnya pun tidak kena gigi sama sekali, kadang dia memberi kocokan cepat dan menyedot. Sehingga aku hampir kluar, setelah puas memblowjob tititku. Agnes langsung memasukkan ke vaginanya, dengan posisi kami berhadapan dan dia duduk membuat gaya sex ini sangat nikmat. Karena aku bisa netek puas di payudaranya dan pinggulnya semakin liar bergoyang.
Tiga menit dengan posisi ini, Agnes sudah keluar 1x. Tapi dia gak ingin berhenti dan ingin lanjut sampai pukul 2 siang, kami pun berganti gaya doggy style di posisi ini tanganya Agnes ku tarik agak kebelakang dan payudaranya bergelantungan ke depan dan kebelakang. Kami sex mulai pukul 12siang dan kami seperti pasangan gila, karena melakukan sex di kamar , dapur, ruang tamu, kamar mandi dan Agnes keluar 6x, aku pun kluar 1x.
"Makasih ya mas, bikin aku puas" katanya sambil menciumku
"Sama-sama, kamu adalah partner sex terhebatku sayang"
"Tidur disini aja mas, nemeni aku" pintanya dengan manja.
Karena masih ada waktu 30 menit, aku pun tidur bersama dengan Agnes. Di tempat tidur, Agnes menciumiku dari pipi, leher, jidat, mulut berulang-ulang.
"Enak?" tanyaku.
"Bukan enak lagi, puas. Kakiku sampai lemes baru kali ini merasakan sex yang lama"
"Emang brapa jam?" tanyaku
"2jam vaginaku kamu tusuk-tusuk dengan ini" kata Agnes sambil memegang tititku.
Setelah kejadian tersebut, Agnes dan Irma menjadi dekat. Ya, tak lain ialah Agnes ingin dekat denganku dan Irma sempet menanyakan ke aku.
"Agnes kok ganjen banget ama kamu, emang habis ngapain?" tanya Irma.
"Gak tau donk" jawabku berbohong.
Padahal Vaginanya Agnes sudah ku semprot dengan spermaku, aku dan Agnes merahasiakan dari Irma.
"kamu gak ada apa-apa to sama Agnes?" tanyanya Curiga.
"Gak ada sayang" jawabku sambil mengenyot payudara Irma.
"Puasin aku" pinta Irma.
Lalu ku genjot vaginanya, dan Irma menikmati di posisi atas.
"Aaargh aaargh aku kluar sayang"
"Kluarin sayang" kataku.
Ketika ngesex dengan Irma aku membayangkan Agnes, sehingga itu membuatku lebih napsu dan ku bisa keluar dengan Irma.
Aku pun dan Irma berpelukan bersama, AC yang terasa dingin menjadi semakin panas karena kami melakukan sex , gak ku hitung brapa kali Irma keluar yang penting dia ku puaskan.
"Seumpama Agnes ngajak main keluar lagi, kamu mau?" tanyaku.
"Gak papa, yan penting kamu jangan sampai ngewe dengan dia. Ntar ndak kanu merasa enak" kata Irma sedikit cemburu.
"Ok sayang" jawabku.
Aku dan Irma melakukan sex pada saat pukul 8malam, ketika warungku sudah tutup. Aku,Irma dan Agnes suka sering ngegym bareng. Jujur bersyukur sekali, sejak ada Agnes para tetanggaku komplek tidak menuduhku main serong dengan Irma. Aku sering berbohong dengan Irma, kalau aku sering pulang kampung 1bulan sekali. Padahal aku ngesex dengan Agnes, kadang di Jogja, Semarang, dan Irma percaya padaku. Bersyukur bisa menikmati vagina tante-tante berusia 40 tahun ke atas karena bisa keluar dalam tanpa takut hamil, karena Irma dan Agnes sudah tidak menstruasi 3bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
40+
RomanceCoco yang masih berumur 27 tahun ke tagihan sex dengan wanita 40 tahun lebih, bagaimana kelanjutannya? Apakah mereka bisa bersatu? Atau mereka melanjutkan hidup masing-masing?